Semua pencapaian itu tentu saja tidak mudah diraih. Seperti kata pepatah, "Rome wasn't built in a day". Begitu pun reputasi besar yang berhasil dibangun Qatar Airways dalam satu dekade terakhir.Â
Persis seperti reputasi mengagumkan yang disandang Singapore Airlines selama puluhan tahun. Seperti diketahui, maskapai dari negeri jiran itu adalah salah satu penerima berbagai penghargaan terbanyak di dunia.
Selama era pandemi 2020-2021, Qatar Airways tampil sebagai maskapai penerbangan terdepan di dunia. Qatar Airways adalah maskapai penerbangan terbesar yang secara konsisten terus terbang ke berbagai penjuru dunia selama masa pandemi covid-19. Kapasitas tempat duduk untuk rute jauh yang disediakannya kala itu melampaui kapasitas dari berbagai maskapai besar lain di dunia.
Pada masa penuh tekanan itu, banyak maskapai penerbangan ternama memang telah menangguhkan ribuan jadwal penerbangannya. Per tanggal 23 Maret 2020, seperti dikutip dari situs Statista, sudah lebih dari 20 maskapai penerbangan menangguhkan operasionalnya. Khususnya untuk rute penerbangan internasional.Â
Sebut di antaranya, Emirates, British Airways, Ryanair, EasyJet, Lufthansa, Virgin Atlantic, Singapore Airlines, KLM, Cathay Pacific, Aeroflot, United Airlines, American Airlines, Delta Air Lines, Qantas, dan sebagainya. Pada April 2020, konon lebih dari 16 ribu pesawat penumpang sudah di-grounded di seluruh dunia.
Sementara itu, Qatar Airways justru terus mengangkasa. Sekalipun dalam banyak penerbangan yang dilaluinya, Qatar kerap menerbangkan pesawat yang hampir kosong pada berbagai rute.Â
Semua ini dilakukan tidak hanya untuk meningkatkan pangsa pasarnya. Tetapi, juga menjaga komitmennya untuk tetap menjemput semua penumpangnya yang nyaris terlantar di berbagai bandara di dunia.
Setidaknya, itulah pengalaman saya sendiri kala hampir tertahan di bandara Helsinki pada tanggal 19 Maret 2020 silam. Banyak penerbangan dari Eropa ke Asia telah dibatalkan. Ribuan penumpang pun sibuk mencari pesawat alternatif untuk pulang ke negaranya. Demikian pula situasi di bandara Helsinki kala itu.
Di momen penuh ketidakpastian seperti itulah, Qatar Airways menunjukkan komitmennya yang luar biasa. QR-308 rute Helsinki-Doha yang menggunakan pesawat A350-900 tetap terbang sesuai jadwal. Bak janji yang tetap dipenuhi. Meskipun pesawat dengan lebih dari 400 tempat duduk itu akhirnya hanya terisi kurang dari sepertiga kapasitasnya.Â