Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bethlehem, Kota Kelahiran Kristus di Palestina

24 Desember 2022   13:59 Diperbarui: 24 Desember 2022   22:41 1692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manger Square-Bethlehem menjelang Natal. Sumber: dokumentasi pribadi

Itu artinya jumlah yang hampir sama akan masuk pula ke Bethlehem-Palestina. Pasalnya, Jerusalem dan Bethlehem bak pasangan tidak terpisahkan di destinasi wisata pilgrim Holy Land. Hampir semua peziarah yang mengunjungi Jerusalem dipastikan tidak akan melewatkan kunjungan ke Bethlehem. 

Palestina sendiri tidak memiliki bandara internasional. Selama ini semua peziarah internasional yang mengunjungi Bethlehem masuk melalui pintu perbatasan antara Israel dan Palestina, khususnya via Checkpoint 300.

Suasana di Manger Square, di pusat kota tua Bethlehem. Sumber: dokumentasi pribadi
Suasana di Manger Square, di pusat kota tua Bethlehem. Sumber: dokumentasi pribadi
Dengan statusnya sebagai Kota Kelahiran Yesus Kristus, Bethlehem pun menjadi salah satu destinasi wisata ziarah terkemuka di dunia. Apalagi di hari-hari seperti sekarang ini. Berbagai situs perjalanan wisata pun ikut menobatkannya di urutan pertama dalam daftar "World's Top 10 Best Places to Celebrate Christmas". 

Memang, There's no place like Bethlehem! Tidak ada tempat seperti Bethlehem. Di kota yang berada di bawah kekuasaan Otoritas Palestina sejak tahun 1995 itulah terdapat tiga tempat penting yang selalu didatangi peziarah Kristen dari seluruh dunia, yakni Church of the Nativity, Shepherd Fields dan Milk Grotto.

Church of the Nativity atau Gereja Kelahiran Kristus tentu saja adalah titik fokus dari semua penziarahan di wilayah Palestina ini. Gereja ini tidak hanya sangat bersejarah, tetapi juga dianggap sangat suci bagi umat Kristen!

Tembok tinggi Gereja Kelahiran Kristus di Bethlehem. Sumber: dokumentasi pribadi
Tembok tinggi Gereja Kelahiran Kristus di Bethlehem. Sumber: dokumentasi pribadi

Dibangun oleh Saint Helena, ibunda Kaisar Konstantin Agung dari Byzantium pada tahun 330 Masehi, gereja ini berdiri persis di atas sebuah gua yang dikenal sebagai Grotto of the Nativity. Menurut tradisi Kristen, di tempat inilah Yesus Kristus dilahirkan. Sebuah bintang perak yang tertanam di marmer putih menandai tempat suci ini. 

Di bintang bercabang 14 itu pula tertulis sebuah kalimat dalam bahasa Latin, yaitu "Hic de Maria Virgine Yesus Christus Natus est". Artinya, "Di sinilah Yesus Kristus lahir dari Perawan Maria."

Seorang peziarah sedang berlutut dan berdoa di gua tempat kelahiran Kristus. Sumber: dokumentasi pribadi
Seorang peziarah sedang berlutut dan berdoa di gua tempat kelahiran Kristus. Sumber: dokumentasi pribadi

Gereja Kelahiran Kristus, yang telah ditetapkan sebagai UNESCO World Heritage Site pertama di wilayah Palestina itu, kini dikelola bersama oleh tiga denominasi Kristen, yakni Yunani Ortodoks, Katholik Roma dan Apostolik Armenia. 

Masing-masing tetap menguasai bagian basilikanya sendiri. Tetapi, semuanya memiliki akses yang sama ke gua (Grotto of Nativity). Tidak ada perlakuan khusus.

Patung St. Hieronimus dan pintu masuk ke kapel St. Catherine. Sumber: dokumentasi pribadi
Patung St. Hieronimus dan pintu masuk ke kapel St. Catherine. Sumber: dokumentasi pribadi
Menariknya, Gereja Kelahiran Kristus juga dikenal dengan nama Al-Mahd Church (Gereja Al-Mahd). Ada banyak cerita menarik tersimpan di dalam lembaran sejarah gereja ini. Beberapa di antaranya pernah dikisahkan kembali oleh Trias Kuncahyono, mantan wartawan Kompas, dalam buku best seller-nya "Jerusalem". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun