Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kota-kota di Antara Slogan dan Julukan

17 Desember 2022   09:57 Diperbarui: 19 Desember 2022   17:45 2592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjarmasin, Kota Seribu Sungai. Sumber: dokumentasi pribadi

Berbeda dengan latar belakang julukan kota-kota di atas, Pulau Bali memiliki julukan dahsyat yang tercatat di semua buku perjalanan wisata ke Bali. Yes, Bali dikenal sebagai "Pulau Dewata" atau "The Island of Gods". Juga sering dijuluki "The Island of Paradise". Julukan-julukan yang tepat menggambarkan pesona magis pulau wisata itu.

Namun demikian, tidak semua julukan terkenal bisa bertahan selamanya. Ada kalanya sebuah kota memiliki julukan baru lain. Sebut misalnya, Makassar yang selama ini identik dengan julukan "Kota Anging Mamiri". Tetapi, belakangan ini sebutan "Kota Daeng" kian populer.

Masjid 99 Kubah, ikon baru Kota Daeng. Sumber: dokumentasi pribadi
Masjid 99 Kubah, ikon baru Kota Daeng. Sumber: dokumentasi pribadi
Di pentas global, kota-kota ternama di dunia pun lebih dikenal karena julukannya. Bukan oleh slogan ataupun moto yang terdengar terlalu serius dan tidak membumi. Julukan-julukan itu pun lebih melekat ke "City Branding". Mari simak beberapa contoh berikut.

Kota Roma, ibu kota Italia, sangat termasyhur dengan julukan "Eternal City" (Kota Abadi). Dari era Romawi Kuno hingga masa Republik Italia, Roma masih tetap berdiri kokoh. Hampir 3,000 tahun lamanya. Abadi!

Selain Roma, kota Paris sama menakjubkan. Kota cantik ini bahkan mempunyai tiga julukan sekaligus, yakni "The City of Lights" (Kota Cahaya), "The Fashion Capital" (Ibu kota Mode) dan "The City of Love" (Kota Cinta). Semua julukan ini persis mendeskripsikan pesona ibu kota Prancis itu. Dan itulah yang lebih diingat wisatawan dunia.

Eiffel, ikon Kota Cinta Paris. Sumber: dokumentasi pribadi
Eiffel, ikon Kota Cinta Paris. Sumber: dokumentasi pribadi
Kembali ke penggantian slogan Jakarta, sudah saatnya semua pemangku kebijakan di seluruh negeri, termasuk DKI Jakarta, untuk lebih konsisten dalam membangun sebuah 'city branding'. Apapun itu, baik slogan, moto, jargon atau tagline. Jika tidak, jangankan berharap diingat wisatawan dunia, lha warga kota sendiri saja sulit mengingatnya. 

Jika New York City masih menyandang julukan "The Big Apple", maka Jakarta pun pernah dijuluki "The Big Durian". Julukan nan hebat bukan? Jakarta memang pernah dianggap kota yang sebanding dengan kota terbesar di AS itu. Tapi, apakah warga J-Town, julukan Jakarta di era terkini, masih mengenal julukan itu? Entahlah...

***

Kelapa Gading, 17 Desember 2022

Oleh: Tonny Syiariel

Referensi: 1, 2

Catatan: Semua foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun