Moto Sevilla itu kerap disebut juga slogan Sevilla. Makna kedua istilah ini memang mirip. Slogan dan moto sama-sama terdiri dari sebuah frasa pendek, menarik dan mudah diingat. Namun, tetap saja ada sedikit perbedaan.
Jika moto lebih fokus pada pengungkapan keyakinan seseorang, kelompok atau lembaga. Bisa berupa semboyan, pedoman, atau prinsip dan digunakan sebagai aturan perilaku. Maka slogan didefiniskan sebagai frasa yang menarik, mencolok dan mudah diingat untuk memberitahukan atau mengiklankan sesuatu.
Manado, misalnya, memiliki moto: "Si tou timou tumou tou" yang artinya "Manusia hidup untuk memanusiakan orang lain". Moto ini pun bisa disebut sebagai slogan ibu kota Provinsi Sulawesi Utara itu. Moto yang tidak mudah diingat bukan? Berbeda dengan julukan kota yang jauh lebih mudah diingat dan jelas lebih populer.
Selain slogan dan moto, kota-kota memang memiliki "julukan", yakni sebuah nama tambahan. Dan meskipun bersifat tidak resmi, julukan sebuah kota justru yang paling banyak dikenal. Tidak hanya oleh warga kota itu, tetapi juga oleh banyak wisatawan yang ke kota itu. Maklum saja, julukan biasanya persis menggambarkan identitas dan ciri khas kota tersebut.
Palembang, contohnya, sangat populer dengan julukan Kota Pempek atau Bumi Sriwijaya. Secara historis, Palembang pernah menjadi ibu kota Kerajaan Sriwijaya dan juga sangat terkenal dengan makanan khas pempek. Anda suka pempek? Nah, kalau ke Palembang, jangan lupa cobain pempek kapal selam. :)
Sebuah kota ternama lain di ujung utara Sumatra pun sangat kondang dengan julukan "Serambi Mekkah" atau "Tanah Rencong". Itulah Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh Darussalam.Â
Julukan "Serambi Mekkah" yang disandangnya memang terkait sejarah. Konon di masa lalu, semua jamaah haji Indonesia terlebih dahulu singgah di Aceh sebelum berangkat ke Mekkah. Selain itu, Aceh juga diyakini sebagai tempat dimulainya penyebaran agama Islam di Indonesia.
Faktor sejarah pula yang membuat kota Surabaya dijuluki "Kota Pahlawan" dan Bandung digelari sebagai "Parijs van Java". Surabaya memang terkenal dengan sejarah perjuangan Arek-Arek Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sedangkan Bandung yang pernah termasyhur sebagai prototipe kota kolonial pun pantas dilabeli Paris dari Jawa. Â
Lihat saja sepotong jalan di kawasan Braga. Jalan indah ini bahkan pernah disebut mirip Champs Elysees, sebuah jalan terkenal di jantung kota Paris. Tertarik dengan "Parijs van Java"? Ayo, temukan sebagian jejaknya di Braga yang telah menjadi destinasi wisata populer di ibu kota Provinsi Jawa Barat itu.