Bir telah lama ikut menghiasi berbagai momen indah di pentas sepak bola dunia. Baik di kalangan penonton yang bersuka cita atas setiap kemenangan tim kesayangannya dengan bir di tangan. Maupun tim sepak bola tertentu yang merayakannya setelah memenangkan sebuah kompetisi panjang. Ingat saja tradisi FC Bayern Munchen setiap kali sukses menjuarai Bundesliga. Selebrasi dengan kucuran bir!
Konon romansa bir dan sepak bola itu sendiri diawali di dua negara pecinta bir, yakni Jerman dan Inggris. Jerman ikut membuat bir Jerman mendunia setelah kemenangan bersejarah di Final Piala Dunia 1954 di Bern, Swiss. Pemain dan fan Jerman pun merayakan pesta kemenangan itu dengan bir.Â
Namun, yang membuat tradisi minum bir di setiap pertandingan sepak bola kian populer berawal dari kota Liverpool pada tahun 1860-an.
Suatu era ketika sepak bola lebih banyak dimainkan di masyarakat kelas pekerja di kota pelabuhan itu. Dan satu nama yang selalu dikaitkan dengan bir dan sepak bola tidak lain adalah John Houlding.
Sebagai pebisnis dan pembuat bir di Liverpool, Houlding yang pernah menjadi Wali kota Liverpool memang tidak terpisahkan dari sejarah dua klub sepak bola di kota itu. Dialah yang membangun stadion Anfield pada tahun 1884. Stadion itu awalnya digunakan Everton Football Club (1884-1891) sebelum pindah ke Goodison Park.Â
John Houlding pun lalu mencari sebuah klub pengganti untuk menggunakan stadionnya yang ditinggal kosong. Klub sepak bola baru yang ikut didirikannya itu kemudian menempati stadion Anfield itu. Anda pasti tahu nama klub sepak bola itu. Itulah Liverpool FC yang berdiri sejak tahun 1892. Lalu apa hubungannya dengan bir?
Sebagai pembuat bir, Houlding tidak menyia-nyiakan peluang menjual birnya untuk penggemar sepak bola. Dia bahkan mengubah tempat pembuatan birnya menjadi rumah bir raksasa terbuka. Bir memang menjadi salah satu sumber keuntungan utama. Dan sejak itulah bir dan sepak bola pun makin sulit dipisahkan di Inggris.
Meskipun demikian, tentu saja ada faktor lain yang membuat hubungan bir dan sepak bola makin mesra di tahun-tahun berikutnya. Pabrik bir raksasa di Eropa mulai melirik sepak bola sebagai pentas ideal untuk membangun branding dan sekaligus mendongkrak penjualan birnya.