Negara-negara anggota G20 lain pun ikut berada di deretan atas sebagai penyumbang wisatawan ke Indonesia. Seperti bisa dilihat di tabel di atas. Potensi wisatawan asal India, contoh lainnya, sangat besar. Negara-negara pesaing di Asia Tenggara pun ikut membidik wisatawan dari negeri yang terkenal dengan industri film Bollywood itu.Â
Akan tetapi, jika arus wisatawan Australia dan India sudah mulai mengalir ke Indonesia, maka tidak demikian dengan wisatawan asal negeri Sakura Jepang. Salah satu pasar wisatawan Indonesia ini baru menyumbang sekitar 40,423 hingga September ini. Masih sangat jauh dari pencapaiannya di era sebelum pandemi.
Negara-negara dari Asia Timur, seperti China, Taiwan, Jepang dan Korea Selatan, memang masih belum banyak bepergian. Tetapi, sekali lagi, menyaksikan situasi Bali yang sangat kondusif, bahkan didatangi banyak pemimpin dunia, semoga bisa menggerakkan wisatawan asal negara-negara itu untuk segera kembali ke Bali.
Selain itu, jangan lupakan kontribusi negara-negara Eropa yang sudah kembali melanglang buana. Negara-negara besar seperti Inggris, Prancis dan Jerman pun selalu rutin berada di urutan atas daftar kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Begitu pun wisatawan asal Timur Tengah yang tidak kalah potensial.
Apalagi Indonesia tidak hanya Bali. Seperti yang rajin dipromosikan Menparekraf Sandiaga Uno ke mana-mana. Indonesia masih memiliki "New Bali" lainnya. Ada Likupang, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan Danau Toba. Destinasi-destinasi top yang dilabeli sebagai Destinasi Super Prioritas itu.
Dan bukan hanya super prioritas, tetapi super memesona!
***