Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mengasah Daya Saing Lewat Revitalisasi Destinasi Wisata

11 Oktober 2022   14:17 Diperbarui: 12 Oktober 2022   04:45 1644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Tanjung Aan- Lombok.| Sumber: dokumentasi pribadi

Tidak ada satu pun destinasi wisata yang bisa bertahan di puncak ketenaran selamanya. Sehebat apapun pesonanya. Pada suatu era, sebelum pesonanya mulai memudar, destinasi wisata itu harus sudah memunculkan sesuatu yang baru atau setidaknya merevitalisasi yang sudah ada. Biar bisa selalu tampil memikat dan menjadi andalan baru untuk menjaga reputasinya. 

Indonesia sejatinya memiliki aset wisata yang melimpah. Baik wisata alam, budaya maupun sejarah. Ribuan banyaknya dan bertebaran di seluruh pelosok tanah air. Namun, seperti umumnya diketahui, sejak puluhan tahun lalu, pariwisata Indonesia seakan bertumpu pada sebuah destinasi wisata bernama Bali.

Angka-angka statistik pun memberikan gambaran yang sama. Bali masih tetap menjadi primadona pariwisata Indonesia. Lihat saja jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata itu di tahun 2019. Dari 16.1 juta wisatawan mancanegara yang ke Indonesia, sekitar 39% di antaranya berkunjung ke Bali.

Wisatawan di pantai Kuta- Bali.| Sumber: dokumentasi pribadi
Wisatawan di pantai Kuta- Bali.| Sumber: dokumentasi pribadi
Bali sendiri memang sebuah destinasi wisata kelas dunia. Sebagai destinasi wisata top, Bali pun terkenal dengan objek-objek wisatanya yang indah. Dua di antaranya yang selalu menjadi andalannya adalah Pantai Sanur dan Pantai Kuta. Pesona dua pantai yang terpisah sejauh 12 km itu bahkan kerap disandingkan dengan pantai-pantai ternama dari seluruh dunia. 

Sanur dan Kuta memang fenomenal. Masing-masing memiliki kelebihan tersendiri. Jika Pantai Sanur terkenal sebagai lokasi menyambut datangnya sunrise. Maka lain lagi dengan Pantai Kuta. Inilah tempat yang sangat romantis untuk menikmati keindahan sunset atau terbenamnya matahari di ufuk barat.

Sunrise di Pantai Sanur-Bali.| Sumber: dokumentasi pribadi
Sunrise di Pantai Sanur-Bali.| Sumber: dokumentasi pribadi
Namun, kala kedua pantai itu belum sepenuhnya kehilangan daya tariknya, Bali sudah memunculkan deretan pantai indah lainnya di lokasi berbeda. Sebut misalnya, Pantai Pandawa, Dreamland, Echo, dan pantai-pantai kekinian lainnya. Dan yang terbaru, siapa yang tidak terpesona dengan pantai-pantai di Nusa Penida.

Sebuah destinasi wisata ternama memang harus demikian. Jika mau terus bertahan di deretan atas destinasi wisata kelas dunia, maka harus selalu menghadirkan sesuatu yang baru. A hidden gem! Bak sebuah permata yang tersembunyi yang baru dimunculkan. Dan itulah yang membuat wisatawan yang pernah ke destinasi tersebut pun selalu ingin kembali dan kembali lagi.

Dan seperti itulah Bali. Banyak wisatawan pun kerap menyanjungnya. Baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Seakan ingin mengatakan,"There is always something new in the Island of Paradise". Selalu ada sesuatu yang baru di Pulau Dewata Bali.

Objek wisata baru memang penting. Seperti kiat canggih yang telah lama dilakukan Singapura untuk terus menjaga daya saingnya di pentas pariwisata global. Negara ini sangat kondang di dunia pariwisata karena kepiawaiannya menghadirkan objek wisata baru dari waktu ke waktu.

Pada era sebelum 1990-an, misalnya, tidak banyak wisatawan yang mengenal kawasan di tepian sungai Singapore. Tetapi, setelah kawasan sekitar Clarke Quay dan Boat Quay direvitalisasi dengan bujet sebesar 186 juta dolar Singapura, kawasan ini pun melejit sebagai destinasi wisata yang banyak didatangi wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun