Jika titik fokus dari Gradec berpusat di sekitar St. Mark's Square, maka Kaptol yang dulunya berada di bawah yuridiksi gereja jelas berporos di Zagreb Cathedral-nya yang menawan. Di samping itu, Zagreb masih memiliki Donji Grad (Lower Town), yakni kawasan komersial dan seni budaya yang tidak kalah menarik dijelajahi.
Dengan begitu banyak pesona wisata yang ada, sebagian wisatawan bahkan kesulitan menentukan prioritas kunjungan ketika waktu cukup terbatas. Selain puluhan galeri dan museum, Zagreb juga dihiasi banyak alun-alun serta sekitar 30 taman kota yang indah.Â
Republic of Croatia Square (Marshal Tito Square), misalnya, disebut sebagai salah satu alun-alun tercantik di Zagreb. Begitupun King Tomislav Square dengan Art Pavilion-nya yang indah.
Dari Ban Josip Jelacic Square (Trg bana Jelacica) yang terletak di jantung kota Zagreb, hampir semua objek wisata utama di Gornji Grad bisa dicapai dengan berjalan kaki. Zagreb Cathedral, contohnya, hanya terletak sekitar 350 meter dari alun-alun ini. Cukup berjalan kaki sekitar 5 menit.
Jalan kaki memang cara terbaik mengelilingi kawasan kota di atas itu. Melalui Ulica Tome Bakaca (Tome Bakaca Street)Â yang sedikit menanjak, dalam waktu singkat, saya pun tiba di depan Katedral Zagreb. Sebuah katedral besar dengan menara kembar yang menakjubkan.
Katedral Zagreb mulai dibangun pada pertengahan abad ke-13. Tetapi, akibat perang dan gempa bumi, katedral ini sudah beberapa kali mengalami kerusakan. Dalam rekonstruksi terakhir pada abad ke-19, dua menara ditambahkan oleh Hermann Bolle, seorang arsitek kenamaan asal Cologne, Jerman. Dan sedihnya, salah satu menaranya kembali rusak akibat gempa bumi yang terjadi pada Maret 2020 lalu.
Katedral yang dibangun dengan gaya arsitektur gotik itu memiliki fasade yang sangat memesona. Lihat saja detil ukiran di pintu gerbang katedral. Dan kala melangkah masuk ke dalam katedral, Anda pun bakal takjub dengan interiornya yang menawan. Pantas saja, Zagreb Cathedral tercatat sebagai salah satu destinasi wisata paling populer di Zagreb.