Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

"Malaysia, Truly Asia" di Pulau Penang

16 Agustus 2022   07:38 Diperbarui: 27 Agustus 2022   19:30 2874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Kapitan Keling di George Town- Penang. Sumber: dokumentasi pribadi

Seakan tidak mau kalah dari Thailand, warga keturunan Burma (Myanmar) di Penang juga memiliki sebuah kuil berbeda. Itulah Kuil Burma Dharmikarama yang dibangun berhadapan dengan Wat Chaiya Mangkalaram. Kuil ini kabarnya selalu menjadi titik perayaan Songkran atau Thai Water Festival di pulau Penang.

Kuil Burma di Pulau Tikus, George Town- Penang. Sumber: dokumentasi pribadi
Kuil Burma di Pulau Tikus, George Town- Penang. Sumber: dokumentasi pribadi
Seperti yang umumnya tercatat dalam sejarah, penjelajahan bangsa Eropa ke seluruh dunia kerap diikuti penyebaran agama Kristen. Dan hal ini pun tidak berbeda jauh dengan yang terjadi di Penang. Agama Kristen mulai masuk ke Penang pada tahun 1786, yakni sejak pulau ini diserahkan kepada Kapten Francis Light dari British East India Company oleh Sultan Kedah.

Adalah Cathedral of Assumption, sebuah gereja katolik, yang dibangun pertama kali pada tahun 1786. Gereja ini didirikan komunitas Eurasian yang mengikuti Kapten Francis Light ke Penang. Inilah gereja katolik ketiga tertua di Malaysia, setelah St. Peter's Church dan St. Francis Xavier Church di Malaka.

Cathedral of Assumption, salah satu gereja tertua di Malaysia. Sumber: dokumentasi pribadi
Cathedral of Assumption, salah satu gereja tertua di Malaysia. Sumber: dokumentasi pribadi
Gereja lain yang tidak kalah kondang adalah St. George's Church, sebuah gereja Anglikan yang dibangun pada tahun 1818-1819. Gereja yang dirancang dengan gaya arsitektur kombinasi antara Neo-Klasik, Georgian dan English Paladian, juga berstatus sebagai gereja Anglikan tertua di Asia Tenggara.

Jejak komunitas Eurasia yang sudah lama meninggalkan Penang pun bisa dilihat dari catatan sejarah etnis Armenia. Salah satu bangsa dari wilayah Kaukasus Selatan, Eurasia, Asia Barat. Sebuah jalan di pusat kota tua, yakni Armenian Street, seakan mengingatkan eksistensi etnis ini di Penang pada masa silam.

St. George Church, gereja Anglikan tertua di Asia Tenggara. Sumber: dokumentasi pribadi
St. George Church, gereja Anglikan tertua di Asia Tenggara. Sumber: dokumentasi pribadi

Dari berbagai sumber, orang-orang Armenia di Penang cukup terpandang. Mereka bahkan pernah memiliki sebuah gereja pada tahun 1822, yakni Armenian Church of St. Gregory di Jalan Bishop. Namun, sayang sekali gereja ini sudah dirobohkan pada tahun 1937. Dan bekas lokasi gereja tsb kini berdiri Bangunan Mayban Trust.

Bagaimana dengan kuil warga keturunan India di Penang?

Nah, salah satu kuil yang paling terkenal adalah Kuil Balathandayuthapani, atau resminya disebut Arulmigu Balathandayuthapani Kovil. Kuil ini juga sangat populer dengan nama "Waterfall Hill Temple" atau "Thaneer Malai" oleh warga lokal di Penang.

Untuk mencapai kuil yang dibangun pada tahun 1782 itu, pengunjung harus mendaki 513 tangga. Kuil ini sangat penting bagi warga India yang beragama Hindu. Kuil ini juga yang menjadi titik fokus perayaan Thaipusam di Malaysia, selain yang di Goa Batu.

Kuil Arulmigu Sri Mahamariamman di Little India, George Town-Penang. Sumber: dokumentasi pribadi
Kuil Arulmigu Sri Mahamariamman di Little India, George Town-Penang. Sumber: dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun