Sebetulnya, tidak hanya warga Taiwan, banyak masyarakat Tiongkok pun tidak terlalu menghiraukan pertikaian politik antar kedua negara itu. Mungkin persis seperti ungkapan warga Kawanua, "Kitorang semua basudara", karena pada dasarnya baik Taiwan maupun Tiongkok berasal dari leluhur yang sama.
Buktinya, sejak dibukanya Taiwan untuk kunjungan wisata dari Tiongkok, jutaan turis asal Negara Tirai Bambu itu menyeberang ke Taiwan untuk berwisata. Setidaknya, hingga tahun 2019, Tiongkok selalu berada di posisi teratas sebagai negara yang paling banyak mengirim turis ke Taiwan.
Taiwan sendiri mulai menerima wisatawan asal Tiongkok dalam bentuk grup pada tahun 2008. Kesepakatan Taiwan-Tiongkok kala itu diprakarsai mantan Presiden Ma Ying-Jeou yang sukses menjalin hubungan yang lebih hangat dengan Beijing.
Ma Ying-Jeou dikenang sebagai Presiden Taiwan (ROC) pertama yang pernah bertemu langsung dengan pemimpin berkuasa Tiongkok (PRC). Peristiwa langka itu terjadi ketika Ma Ying-Jeou bertemu dengan Xi Jinping di Singapore pada bulan November 2015.
Sejak tahun 2008 itu pula, wisatawan asal Tiongkok terus meningkat. Pada tahun 2015, misalnya, Taiwan mencatat rekor kunjungan sebanyak 4 juta wisatawan dari Tiongkok yang membanjiri berbagai destinasi wisata di Taiwan.
Melihat tren yang sangat prospektif itu, Taiwan kemudian juga membuka pintunya untuk kunjungan wisata secara perorangan sejak 28 Juni 2011. Namun, akibat kembali memanasnya hubungan kedua negara, khususnya sejak Taiwan berada di era Presiden Tsai Ing-wen, Tiongkok mulai membatasi perjalanan perorangan (solo traveler) sejak 1 Agustus 2019.
Konon langkah itu diambil sebagai hukuman atas aktivitas Pro-Taiwan Independence yang terus didengungkan partai yang sedang berkuasa saat ini, yakni Partai Progresif Demokratik (DPP). Akibatnya, jumlah wisatawan asal Tiongkok pun terus menurun.
Meskipun penurunan itu sendiri sebagian disebabkan situasi pandemi yang masih melanda Negeri Tirai Bambu itu. Tahun 2021, contohnya, wisatawan asal Negeri Panda itu merosot ke angka 10.5 ribu wisatawan. Jauh dari sekitar 2.7 juta yang dicapai pada tahun 2019 lalu.
Kembali ke kunjungan politik Pelosi ke Taiwan. Meskipun Ketua DPR AS yang berasal Partai Demokrat AS itu secara politik mendukung Taiwan, tetapi tidak sepantasnya bermain api di tengah perseteruan kedua negara.