Kawasan Malioboro kini tampil kian memikat. Bagi yang pernah jalan-jalan ke sini pasti melihat perubahan di ikon wisata Yogya ini. Bagaimana tidak, trotoar yang dulu dipadati pedagang kaki lima itu kini tampil cantik. Dilengkapi dengan bangku kayu serta lampu jalan yang artistik. Jalan-jalan di Malioboro pun makin menyenangkan.
Di masa lalu, Malioboro selalu ramai. Hiruk pikuk dengan suara penjual dan pembeli. Dari pagi hingga malam hari. Trotoar di sepanjang jalan dipadati pedagang kaki lima. Dan ketika malam tiba, gantian dikuasai puluhan warung lesehan. Tidak ketinggalan para musisi jalanan yang rajin menyapa pengunjung. Persis seperti lirik berikutnya dari lagu "Yogyakarta".
"Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi...."Â
Kawasan wisata Malioboro sendiri sebetulnya meliputi tiga jalan, yakni Jalan Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Ahmad Yani. Membentang dari utara ke selatan sejauh 2.1 km. Salah satu rute jalan kaki yang mengasyikan untuk dijelajahi. Dari Tugu Yogyakarta (Tugu Pal Putih) sampai Titik Nol Km Yogyakarta