Dalam perkembangannya, Benteng Vredeburg ikut menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting yang terjadi di Yogyakarta. Mulai dari masa penguasaan Inggris antara tahun 1811-1816, era pendudukan Jepang pada tahun 1942, hingga pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 1992, Benteng Vredeburg akhirnya ditetapkan sebagai Museum Benteng Vredeburg. Beberapa bangunan di dalam komplek benteng masih terjaga dengan baik. Dan sebagian bangunan itu pun digunakan sebagai museum.
Berbagai diorama tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia ditampilkan. Salah satu diorama yang menarik disaksikan, yakni diorama pelantikan Soedirman sebagai Panglima Besar TNI.
Dengan lokasinya yang mudah dijangkau di jantung kota Yogyakarta, serta latar belakang sejarah yang menarik, Vredeburg pun menjadi salah satu destinasi wisata yang layak dikunjungi bila Anda berkunjung ke Yogyakarta. Apalagi benteng tua ini dibalut arsitektur yang menarik.Â
Di samping itu, Museum Benteng Vredeburg yang dikelilingi parit ini pun menyimpan banyak spot menarik untuk berfoto. Sesuatu yang menjadi incaran wisatawan masa kini. Mulai dari jembatan di depan gerbang benteng, hingga di halaman dalam benteng. Sangat menarik!
Jika Fort Vredeburg terlihat sangat terawat baik, maka tidak demikian dengan Fort Vastenburg yang agaknya memiliki nasib berbeda. Padahal letaknya pun persis di jantung kota Solo. Dan hanya sekitar 300 meter dari Balaikota Surakarta. Tempat berkantornya Gibran Rakabuming Raka, Walikota Solo saat ini.
Fort Vastenburg atau dikenal juga sebagai Fort Surakarta, adalah sebuah benteng Belanda dari abad ke-18 yang dibangun atas perintah Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff. Gubernur yang berkuasa antara tahun 1743-1750 ini juga terkenal sebagai tokoh yang meresmikan kantor pos Batavia pada tanggal 26 Agustus 1746.Â
Seperti Vredeburg maupun banyak benteng lainnya di tanah air, Benteng Vastenburg pun dibangun dengan tujuan yang sama, yakni untuk mengawasi penguasa setempat, khususnya terhadap keraton Surakarta. Bahkan benteng ini dulu dilengkapi meriam yang diarahkan langsung ke keraton.
Meskipun benteng bersejarah ini diakui sebagai salah satu landmark di kota Solo, tetapi penampilannya kalah jauh dibandingkan Vredeburg di Yogya. Selain tembok tinggi benteng yang tampak masih kokoh serta menara pintu gerbang yang terlihat cantik, tidak ada bangunan lainnya di halaman dalam benteng.