Begitu pentingnya karya Michelangelo ini, yang disebut sebagai salah satu masterpiece dari era Renaisans, sebuah monumen dengan patung David di atasnya ikut dibangun di Piazzalle Michelangelo. Lokasi di atas sebuah bukit di sisi timur kota ini menawarkan panorama menawan ke arah kota Florence.
Deretan karya pelukis ternama, seperti Sandro Boticelli, Michelangelo, Leonardo da Vinci, Raphael dan lain-lain bisa ditemukan di sini. Dua di antaranya adalah "The Birth of Venus" sebuah mahakarya dari Boticelli dan "Portrait of Pope Leo X" dari Raphael.Â
Sejak penerapan kawasan ZTL (Zona Traffico Limitato), kota Florence makin terkenal sebagai kota ramah pejalan kaki. Di kawasan ZTL, khususnya zona A yang meliputi kawasan bersejarah di pusat kota tuanya, semua kendaraan bermotor dilarang masuk. Kecuali bagi warga setempat dan kendaraan yang telah memiliki ijin khusus.
Begitulah, jalan kaki pun menjadi solusi terbaik menjelajahi kota ini. Dan setelah sempat menyeruput secangkir espresso di sebuah kafe di alun-alun ini, saya kembali melanjutkan jelajah kota ini dengan mengunjungi Piazza di Santa Croce. Sebuah piazza lainnya yang juga cukup memesona.
Basilika ini adalah gereja ordo Fransiskan terbesar di dunia. Konon Basilika Santa Croce didirikan oleh Santo Fransiskus dari Asisi, pendiri ordo Fransiskan yang sangat terkenal itu. Selain itu, basilika ini juga termasyhur karena menjadi tempat peristirahatan terakhir beberapa tokoh ternama asal wilayah Tuscany, antara lain Michelangelo, Galileo, Machiavelli, dan Dante Alighieri.Â
Ponte Vecchio yang dibangun pada tahun 1345 adalah satu dari 12 jembatan yang ada saat ini di kota Florence. Selain menjadi  jembatan tertua di Florence, jembatan ini juga satu-satunya yang selamat dari kerusakan hebat akibat Perang Dunia II.