Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pulau Sisilia Bukan Hanya tentang Mafioso

31 Maret 2022   10:54 Diperbarui: 1 April 2022   01:01 2306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Feri antara Villa San Giovanni ke Messina, Sisilia. Sumber: dokumentasi pribadi

Di atas dermaga Villa San Giovani, saya menatap lurus ke seberang. Pulau Sisilia sudah terlihat di depan mata. Hanya dipisahkan Selat Messina yang sempit. Sedikit berdebar membayangkan pulau yang terkenal dengan sejarah mafianya yang begitu melegenda. Beberapa adegan dalam film "The Godfather" yang sempat saya nonton sebelum ke pulau ini kembali melintas dalam ingatan. Dor!

Selama ratusan tahun Sisilia bak identik dengan kisah mafia yang lahir dan berkembang di pulau terbesar di Laut Mediterania ini. Apalagi kala film trilogi "The Godfather" yang sangat terkenal itu ikut melambungkan namanya. Akan tetapi, Sisilia sejatinya tidak hanya soal mafia yang pernah mendominasi seantero pulau seluas 25.711 km persegi itu.

Di wilayah otonomi ini juga terdapat banyak situs bersejarah yang menakjubkan. Bahkan setidaknya terdapat tujuh destinasi wisata berkelas yang menyandang status "UNESCO World Heritage Sites". Di antaranya, Archaeological Area of Agrigento, Villa Romana de Casale, Aeolian Islands, Mount Etna, Syracuse and the Rocky Nacropolis of Pantalica. 

Dari dermaga Villa San Giovanni- Calabria, saya akhirnya ikut menyeberang dengan feri menuju Messina. Dermaga ini memang merupakan pintu masuk utama menuju pulau Sisilia dari daratan Italia. Dan sekaligus yang terdekat. Hanya 20 menit saja kami sudah tiba di Pulau Sisilia.

Feri antara Villa San Giovanni ke Messina, Sisilia. Sumber: dokumentasi pribadi
Feri antara Villa San Giovanni ke Messina, Sisilia. Sumber: dokumentasi pribadi

Layanan feri sebetulnya juga tersedia dari kota lainnya. Misalnya, rute Napoli-Catania dan Napoli-Palermo. Dan tentunya bagi yang mau lebih cepat bisa terbang langsung dari berbagai kota di Italia dan Eropa. Di atas pulau ini terdapat sedikitnya empat bandara berstandar internasional, seperti Bandara Palermo, Bandara Catania dan lain-lain.  

Pulau Sisilia telah didiami sejak ribuan tahun lalu. Lokasinya yang begitu strategis di Laut Mediterania membuat pulau ini selalu menjadi rebutan berbagai penjajah asing. Dari satu penaklukan ke penaklukan berikutnya. Alhasil, Sisilia pun bak suatu persimpangan sejarah dari berbagai bangsa.

Trinacria, simbol Sisilia. Sumber: dokumentasi pribadi
Trinacria, simbol Sisilia. Sumber: dokumentasi pribadi
Sejarah Sisilia mencatat belasan suku bangsa asing pernah menduduki pulau ini. Dari bangsa Phoenician (Carthagania), Yunani, Romawi, Vandal, Ostrogoth, Yunani Bizantium, Aghlabids, Fatimids, Kalbid, Norman, Aragon, Spanyol hingga Inggris. Masa kejayaan Sisilia pernah diraih di zaman Emirate of Sicily, yakni Kerajaan Islam Sisilia yang berkuasa antara tahun 831-1091.

Begitu pun ketika Sisilia beralih ke penguasa lainnya, yakni Roger II yang mendirikan Kerajaan Sisilia dengan Palermo sebagai ibu kotanya. Sisilia akhirnya ikut bergabung dengan Kerajaan Italia pada tahun 1860. Dan di era Republik Italia saat ini, Sisilia pun menjadi salah satu dari lima wilayah yang berstatus otonom khusus.

Dari kota Messina yang dikenal sebagai kota pelabuhan di Sisilia, kami langsung melaju menuju kota Taormina, sebuah kota di atas bukit yang sangat indah. Kota yang berada di atas ketinggian sekitar 204 mdpl itu termasuk dalam deretan destinasi wisata yang sangat populer di pulau Sisilia.

Wisatawan di kota Taormina, Sisilia. Sumber: dokumentasi pribadi
Wisatawan di kota Taormina, Sisilia. Sumber: dokumentasi pribadi

Selain lokasinya di puncak Monte Tauro yang membuatnya sangat memesona. Sejarah Taormina sendiri pun sangat menarik ditelusuri. Kota ini pernah menjadi ibu kota Byzantium Sisilia pada abad ke-9, kala Sisilia diserang bangsa Arab. Dan Taormina juga menjadi kota Sisilia terakhir yang jatuh ke tangan penguasa baru itu.

Panorama dari atas kota Taormina sangat menakjubkan. Tidak mengherankan, kota ini pun selalu ramai dikunjungi wisatawan mancanegara. Dua kawasan wisata yang tidak pernah dilewatkan antara lain mengunjungi Teatro Greek dan menyusuri Corso Umberto, jalan paling populer di Taormina.

Corso Umberto, yang membentang antara Porta Catania dan Porta Messina, dihiasi deretan bangunan bersejarah, toko, restoran dan hotel. Beberapa bangunan penting dengan arsitektur cantik juga berdiri di jalan ini. Sebut misalnya, Duomo di Taormina, Torre dell'Orologio (Clock Tower) dan Chiesa di San Giuseppe

Porta Messina, Taormina. Sumber: dokumentasi pribadi
Porta Messina, Taormina. Sumber: dokumentasi pribadi

Dari kota Taormina ini pula berbagai paket wisata bertajuk "Godfather Places Tour", yakni wisata khusus untuk mengunjungi beberapa objek wisata yang muncul dalam film besutan sutradara Francis Ford Coppola itu. Misalnya, Bar Vitelli dan Chiesa di San Nicolo di kota Savoca. 

Akan tetapi, daya tarik film mafia yang dibuat 50 tahun lalu itu kini kian memudar. Wisatawan lebih bersemangat mengunjungi Mount Etna yang sangat terkenal. Gunung berapi, yang disebut Mongibello oleh warga lokal itu, hanya berjarak 55 km dari Taormina. Hiking ke puncak Gunung Etna pun menjadi salah satu aktivitas wisata yang paling diminati wisatawan yang ke Sisilia.

Stasiun kereta gantung menuju puncak Etna. Sumber: dokumentasi pribadi
Stasiun kereta gantung menuju puncak Etna. Sumber: dokumentasi pribadi
Gunung Etna adalah gunung berapi aktif tertinggi di Eropa. Dengan ketinggian mencapai 3.329 m, Etna hampir tiga kali lebih tinggi dari gunung Vesuvius di Napoli, pesaing terdekatnya. Pada tahun 2013, Etna meraih status bergengsi sebagai "UNESCO World Heritage Site".

Perjalanan ke puncak Etna biasanya diawali dari Nicolosi Nord- Rifugio Sapienza pada ketinggian 1.923 mdpl. Selanjutnya menggunakan kereta gantung hingga ketinggian 2.500 mdpl. Lalu lanjut dengan bus khusus yang mengantar hingga ke titik terdekat ke kawah Gunung Etna.

Etna juga masih sangat aktif. Gunung terkenal ini telah meletus sejak tahun 1500 SM hingga kini. Bahkan bulan lalu pun masih meletus. Namun, Etna tidak selalu membawa bencana. Gunung vulkanik ini justru membawa berkah bagi banyak penduduk di sekitar lereng Etna. 

Menuju puncak gunung Etna di Sisilia. Sumber: dokumentasi pribadi
Menuju puncak gunung Etna di Sisilia. Sumber: dokumentasi pribadi

Etna yang juga dipanggil "Mamma Etna" dianggap sama dengan Agatha, santa pelindung kota Catania yang terletak di kaki gunung Etna. Di tanah vulkanik yang sangat subur di sekitar gunung inilah tumbuh zaitun, anggur dan buah-buahan lainnya.

Dan mungkin sama dengan Etna. Selain membawa bencana, berbagai pendudukan bangsa asing di masa lalu pun ikut mewariskan kekayaan arkeologi yang luar biasa bagi Sisilia. Setidaknya di dua kota berikutnya yang bisa dikunjungi setelah Etna, yakni Syracuse dan Agrigento.

Syracuse yang didirikan bangsa Yunani pada tahun 734 SM sangat kondang dengan Nekropolis Pantalica yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia sejak tahun 2005. Selain itu masih banyak peninggalan bersejarah penting yang ditinggalkan bangsa Yunani dan Romawi. Sementara itu, Agrigento pun tidak kalah terkenal dengan warisan arkeologinya yang luar biasa.

Temple of Hera Lacinia, Agrigento. Sumber: dokumentasi pribadi
Temple of Hera Lacinia, Agrigento. Sumber: dokumentasi pribadi
Agrigento terletak sekitar 158 km dari Catania. Jika Messina, Taormina dan Catania berada di pesisir timur Sisila dan menghadap ke arah Laut Ionian, maka Agrigento terletak di atas sebuah puncak bukit di barat daya Sisilia. Tidak jauh dari pesisir barat pulau dan menghadap ke Selat Sisilia.

Nama Agrigento menjulang di deretan destinasi wisata ternama di Sisilia karena keberadaan reruntuhan kota kuno Akragas di "Valley of the Temples" yang sangat termasyhur. Inilah salah satu situs arkeologi terbesar yang dipenuhi banyak kuil Yunani yang sebagian masih terawat dengan baik.

Valley of the Temples (Valle dei Templi) merupakan kawasan arkeologi yang mengagumkan. Di kawasan bersejarah seluas 934 hektar yang telah ditetapkan sebagai UNESCO World Heritage Site itu berdiri delapan kuil Yunani dengan kolom dorik yang monumental.

Temple of Concordia, Agrigento. Sumber: dokumentasi pribadi
Temple of Concordia, Agrigento. Sumber: dokumentasi pribadi

Dua di antaranya, yakni Temple of Concordia dan Temple of Hera Lacinia, masih menyisakan pesona khas kuil Yunani kuno. Padahal kuil-kuil ini telah berdiri selama ribuan tahun. Temple of Concordia, misalnya, dibangun pada tahun 440-430 SM. Hampir 2.500 tahun lalu.

Di kawasan wisata yang selalu ramai pengunjung ini pula, Igor Mitoraj, seorang pematung asal Polandia, pernah memamerkan hasil karyanya berupa patung-patung perunggu yang menawan. Misalnya, patung Icarus yang tergeletak secara dramatis di depan Temple of Concordia.

Patung Ikaros karya pematung Igor di depan Kuil Concordia, Agrigento. Sumber: dokumentasi pribadi
Patung Ikaros karya pematung Igor di depan Kuil Concordia, Agrigento. Sumber: dokumentasi pribadi

Tiga hari sudah saya menjelajah sebagian wilayah di Sisilia. Dan meskipun cerita para mafioso yang ditulis Maria Puzo masih rajin membayangi sepanjang perjalanan, tetapi Sisilia telah membuktikan satu hal. Pulau ini tetap menawan hati dan sukses menggaet jutaan turis setiap tahun. Sekalipun tidak lagi "menjual" legenda para mafioso nya. 

Dan keesokan paginya, ketika bus kami melaju ke Palermo dengan melewati kota Corleone, kota asal banyak mafia ternama, saya pun lebih suka cepat tiba di ibu kota Sisilia itu daripada singgah di kota kelahiran Don Vito Corleone. I'm sorry, Godfather! :)

***

Kelapa Gading, 31 Maret 2022

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan:

1) Semua foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi.

2) Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak isi artikel ini untuk tujuan komersial tanpa seijin penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun