Matahari belum sepenuhnya rubuh di ufuk barat ketika sepotong kawasan di Blok M itu mulai menggeliat. Apalagi kala deretan cahaya lampion kapsul di beberapa restoran mulai menghiasi langit malam di wilayah yang pernah populer di era 1990-an itu. Tetiba saya merasa bak berada di sepotong jalan di Shinjuku. Tetapi, sebuah neon signage besar kemudian meyakinkanku. Saya masih di Jakarta! Dan sedang berada di "Little Tokyo" - Blok M, Jakarta Selatan!
Fenomena penamaan "Little Tokyo" untuk sebuah kawasan bernuansa Jepang sebetulnya telah lama ada di berbagai kota terkenal di dunia. Sebut misalnya, Little Tokyo di Los Angeles yang sangat terkenal itu. Begitu pula di kota Vancouver - Kanada. Kedua kota ini memang dihuni banyak warga keturunan Asia, termasuk imigran asal Jepang.
Seakan tidak mau kalah dari kota-kota besar lainnya, Jakarta pun memiliki sebuah kawasan yang telah lama dijuluki sebagai "Little Tokyo". Pasalnya, atmosfer di kawasan ini tidak berbeda jauh dengan sepotong kawasan di Tokyo yang dipenuhi deretan restoran, kafe dan supermarket yang serba Jepang. Bahkan banyak pelanggannya pun adalah ekspatriat asal Negeri Sakura.
Little Tokyo versi Jakarta sejatinya merupakan sebuah kawasan kecil di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Persisnya di depan Blok M Square yang meliputi Jalan Melawai VI, Jalan Melawai VII, Jalan Melawai IX, dan Jalan Melawai Raya di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
Konon kabarnya, kawasan di sekitar Aldiron Plaza, yang kini menjadi bagian dari Blok M Square, telah menjadi tempat berkumpulnya para ekspatriat Jepang yang bekerja di Jakarta sejak tahun 1990-an. Dan seiring berjalannya waktu, jumlah ekspatriat pun makin meningkat. Begitupun kebutuhan mereka, baik kebutuhan sehari-hari maupun hiburan.
Alhasil, sejak itu pula berbagai restoran, bar dan karaoke dengan nuansa Jepang pun bermunculan di kawasan ini. Restoran Kira Kira Ginza, misalnya, telah berdiri di Jalan Melawai Raya sejak tahun 1985. Restoran autentik Jepang ini termasuk salah satu restoran tertua yang tetap populer hingga kini.
wisata lainnya di Yogyakarta.
Sejarah panjang Little Tokyo Blok M inilah yang membuatnya sangat berbeda dengan berbagai "Little Tokyo" lainnya yang sengaja dibangun secara instant. Baik di sebuah mall di Jakarta, kompleks apartemen di Cikarang maupun sebuah destinasiNama Little Tokyo Blok M bahkan kian tenar setelah menjadi lokasi perayaan Ennichisai Festival, yakni festival Seni dan Kuliner Jepang yang rutin diadakan sejak tahun 2010. Hanya sayang sekali, Ennichisai 2020-2021 ditiadakan karena Jepang kabarnya ingin fokus ke Olimpiade Tokyo. Dan boleh jadi akibat hantaman covid-19 di sepanjang tahun itu.
Festival yang didukung Kedutaan Besar Jepang, Japan Foundation, JETRO dan JNTO ini secara tidak langsung ikut mengakui eksistensi "Little Tokyo Blok M"Â di Jakarta. Setidaknya, nama yang disandangnya itu memang pantas, karena terkait keberadaan warga Negeri Sakura di wilayah itu selama puluhan tahun.
Little Tokyo Blok M sendiri relatif tidak sulit dicapai. Baik dengan kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum. Stasiun MRT Blok M, yang terletak di Jalan Panglima Polim itu, berada persis di mulut Jalan Melawai VI. Salah satu titik awal untuk menjelajahi Tokyo Kecil ini.
Sedangkan pintu masuk lainnya, bisa via Jalan Sultan Hasanuddin Dalam yang bersebelahan dengan Jalan Melawai VI maupun melalui Jalan Melawai VIII yang berawal dari Jalan Melawai Raya. Atau tepatnya dari samping Papaya Fresh Gallery, sebuah toko swalayan yang banyak menjual berbagai produk asal Jepang.
Jalan Melawai VI adalah titik sentral di Little Tokyo Blok M. Bayangkan saja, di jalan sepanjang sekitar 200 meter itu berderet sedikitnya tujuh restoran autentik Jepang. Aneka makanan khas Jepang bisa ditemukan di sini. Dari ramen, sushi, hingga sashimi.
Namun demikian, restoran pertama yang menarik langkahku justru sebuah restoran yang seakan terpencil di lantai 2 di atas restoran lainnya. Itulah restoran Kashiwa yang berada di Jalan Melawai VIII. Sebuah restoran kecil tetapi sangat populer. Bahkan restoran ini pernah disebut bak 'hidden gem' (permata tersembunyi) di Little Tokyo Blok M.
Sejak mendapatkan meja di sudut restoran bergaya tradisional ini, tamu-tamu terus berdatangan ke restoran kecil ini. Sajian makanan di restoran ini memang sangat memuaskan, khususnya menu jajanan pasar ala Jepang yang sedap dinikmati kala menjemput malam. Mulai dari Negima Yakitori sampai Kaisen Okonomiyaki.
Turun dari restoran Kashiwa, Anda bisa langsung berbelok masuk ke Echigoya Ramen yang berada persis di bawah Kashiwa. Inilah salah satu restoran juara di kawasan ini. Seperti namanya, andalan resto ini tentu saja ramennya. Ramen di Echigoya disajikan dengan kuah kaldu gurih dan kental.
Ramen memang makanan Jepang yang sangat populer di mana-mana. Begitupun di Little Tokyo Blok M. Selain Echigoya, beberapa restoran lain pun menyajikan masakan mie kuah ala Jepang ini. Misalnya, Yui Ramen, Izakaya Taichan, Kira-Kira Ginza dan Marufuku yang sempat saya singgahi juga.
Bukan hanya ramen, makanan khas Jepang lain pun tersedia di berbagai restoran Jepang di sini, antara lain sushi, sashimi, curry rice, tempura, shabu-shabu, yakiniku, sukiyaki, dan sebagainya. Pilihan restoran pun tidak kalah menarik, antara lain Daitokyo Sakaba dan Kira-Kira Ginza yang juga populer di kawasan ini.
Dengan 'branding' sebagai "Little Tokyo", kawasan ini pun sukses menarik banyak pengunjung dari Jakarta maupun luar Jakarta. Selain tergoda dengan popularitas restoran autentik Jepang di sini, banyak pengunjung juga tertarik dengan berbagai spot foto yang sangat instagrammable. Hasil sebuah foto di sini tidak berbeda jauh dengan foto yang dibuat di Tokyo.
Beberapa restoran di Little Tokyo ini memang memiliki tampilan luar yang sangat memikat. Eksterior yang memesona. Restoran Yagiya, contohnya, memasang Torii, yakni semacam pintu gerbang di kuil Shinto dengan warna merah menyala. Tak heran banyak yang berfoto di depannya.
Tidak kalah memikat adalah penampilan Kira Kira Ginza. Lihat saja eksterior restoran legendaris ini. Deretan lampu lampion khas Jepang serta kaligrafi tradisional Jepang menyuguhkan pemandangan yang sangat cantik. Seolah di Jepang saja. Pantas saja, spot inipun menjadi salah satu lokasi favorit banyak penyuka swafoto.
Sekali kunjungan tentu saja belum cukup untuk mengenal kawasan ini lebih mendalam. Tetapi, setidaknya setelah lebih dari tiga jam menjelajahi serta singgah di dua restoran yang ada, saya tidak terkejut lagi kala kawasan di Melawai, Blok M, ini pun dilabeli "Little Tokyo".
Apalagi penamaan seperti ini memang penting di industri pariwisata. Bukan sekedar gaya-gayaan, tetapi bisa menjadi mantra nan sakti untuk menggaet hadirnya wisatawan ke kawasan ini. Persis seperti penamaan lainnya, misalnya China Town, Korean Town, Malay Quarter, dan lain-lain, yang kemudian menjulang sebagai destinasi wisata ternama.Â
Yang penting, sejarah serta keunikan kawasan ini tetap terjaga. Dan berbagai aktivitas budaya terkait ikut meramaikannya. Maka bukan tidak mungkin, Little Tokyo Blok MÂ pun akan menjadi salah satu destinasi wisata andalan di ibu kota Jakarta.
***
Kelapa Gading, 8 Maret 2022
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan:
Semua foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H