Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jelajah "Little Tokyo" di Blok M, Jakarta Selatan

8 Maret 2022   19:36 Diperbarui: 12 Maret 2022   21:39 27913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari belum sepenuhnya rubuh di ufuk barat ketika sepotong kawasan di Blok M itu mulai menggeliat. Apalagi kala deretan cahaya lampion kapsul di beberapa restoran mulai menghiasi langit malam di wilayah yang pernah populer di era 1990-an itu. Tetiba saya merasa bak berada di sepotong jalan di Shinjuku. Tetapi, sebuah neon signage besar kemudian meyakinkanku. Saya masih di Jakarta! Dan sedang berada di "Little Tokyo" - Blok M, Jakarta Selatan!

Fenomena penamaan "Little Tokyo" untuk sebuah kawasan bernuansa Jepang sebetulnya telah lama ada di berbagai kota terkenal di dunia. Sebut misalnya, Little Tokyo di Los Angeles yang sangat terkenal itu. Begitu pula di kota Vancouver - Kanada. Kedua kota ini memang dihuni banyak warga keturunan Asia, termasuk imigran asal Jepang.

Seakan tidak mau kalah dari kota-kota besar lainnya, Jakarta pun memiliki sebuah kawasan yang telah lama dijuluki sebagai "Little Tokyo". Pasalnya, atmosfer di kawasan ini tidak berbeda jauh dengan sepotong kawasan di Tokyo yang dipenuhi deretan restoran, kafe dan supermarket yang serba Jepang. Bahkan banyak pelanggannya pun adalah ekspatriat asal Negeri Sakura.

Little Tokyo versi Jakarta sejatinya merupakan sebuah kawasan kecil di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Persisnya di depan Blok M Square yang meliputi Jalan Melawai VI, Jalan Melawai VII, Jalan Melawai IX, dan Jalan Melawai Raya di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Kaihomaru, sebuah restoran Jepang di Jl. Melawai VI, Little Tokyo. Sumber: dokumentasi pribadi
Kaihomaru, sebuah restoran Jepang di Jl. Melawai VI, Little Tokyo. Sumber: dokumentasi pribadi
Konon kabarnya, kawasan di sekitar Aldiron Plaza, yang kini menjadi bagian dari Blok M Square, telah menjadi tempat berkumpulnya para ekspatriat Jepang yang bekerja di Jakarta sejak tahun 1990-an. Dan seiring berjalannya waktu, jumlah ekspatriat pun makin meningkat. Begitupun kebutuhan mereka, baik kebutuhan sehari-hari maupun hiburan.

Alhasil, sejak itu pula berbagai restoran, bar dan karaoke dengan nuansa Jepang pun bermunculan di kawasan ini. Restoran Kira Kira Ginza, misalnya, telah berdiri di Jalan Melawai Raya sejak tahun 1985. Restoran autentik Jepang ini termasuk salah satu restoran tertua yang tetap populer hingga kini.

Kira Kira Ginza, salah satu resto tertua di Blok M. Sumber: dokumentasi pribadi
Kira Kira Ginza, salah satu resto tertua di Blok M. Sumber: dokumentasi pribadi
Sejarah panjang Little Tokyo Blok M inilah yang membuatnya sangat berbeda dengan berbagai "Little Tokyo" lainnya yang sengaja dibangun secara instant. Baik di sebuah mall di Jakarta, kompleks apartemen di Cikarang maupun sebuah destinasi wisata lainnya di Yogyakarta.

Nama Little Tokyo Blok M bahkan kian tenar setelah menjadi lokasi perayaan Ennichisai Festival, yakni festival Seni dan Kuliner Jepang yang rutin diadakan sejak tahun 2010. Hanya sayang sekali, Ennichisai 2020-2021 ditiadakan karena Jepang kabarnya ingin fokus ke Olimpiade Tokyo. Dan boleh jadi akibat hantaman covid-19 di sepanjang tahun itu.

Sebuah resto khusus sushi di Jl. Melawai IX, Little Tokyo. Sumber: dokumentasi pribadi
Sebuah resto khusus sushi di Jl. Melawai IX, Little Tokyo. Sumber: dokumentasi pribadi
Festival yang didukung Kedutaan Besar Jepang, Japan Foundation, JETRO dan JNTO ini secara tidak langsung ikut mengakui eksistensi "Little Tokyo Blok M" di Jakarta. Setidaknya, nama yang disandangnya itu memang pantas, karena terkait keberadaan warga Negeri Sakura di wilayah itu selama puluhan tahun.

Little Tokyo Blok M sendiri relatif tidak sulit dicapai. Baik dengan kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum. Stasiun MRT Blok M, yang terletak di Jalan Panglima Polim itu, berada persis di mulut Jalan Melawai VI. Salah satu titik awal untuk menjelajahi Tokyo Kecil ini.

Salah satu restoran Jepang lain yang telah berdiri sejak tahun 1996. Sumber: dokumentasi pribadi
Salah satu restoran Jepang lain yang telah berdiri sejak tahun 1996. Sumber: dokumentasi pribadi
Sedangkan pintu masuk lainnya, bisa via Jalan Sultan Hasanuddin Dalam yang bersebelahan dengan Jalan Melawai VI maupun melalui Jalan Melawai VIII yang berawal dari Jalan Melawai Raya. Atau tepatnya dari samping Papaya Fresh Gallery, sebuah toko swalayan yang banyak menjual berbagai produk asal Jepang.

Jalan Melawai VI adalah titik sentral di Little Tokyo Blok M. Bayangkan saja, di jalan sepanjang sekitar 200 meter itu berderet sedikitnya tujuh restoran autentik Jepang. Aneka makanan khas Jepang bisa ditemukan di sini. Dari ramen, sushi, hingga sashimi.

Namun demikian, restoran pertama yang menarik langkahku justru sebuah restoran yang seakan terpencil di lantai 2 di atas restoran lainnya. Itulah restoran Kashiwa yang berada di Jalan Melawai VIII. Sebuah restoran kecil tetapi sangat populer. Bahkan restoran ini pernah disebut bak 'hidden gem' (permata tersembunyi) di Little Tokyo Blok M.

Restoran Kashiwa di lantai 2. Sumber: dokumentasi pribadi
Restoran Kashiwa di lantai 2. Sumber: dokumentasi pribadi
Sejak mendapatkan meja di sudut restoran bergaya tradisional ini, tamu-tamu terus berdatangan ke restoran kecil ini. Sajian makanan di restoran ini memang sangat memuaskan, khususnya menu jajanan pasar ala Jepang yang sedap dinikmati kala menjemput malam. Mulai dari Negima Yakitori sampai Kaisen Okonomiyaki.

Turun dari restoran Kashiwa, Anda bisa langsung berbelok masuk ke Echigoya Ramen yang berada persis di bawah Kashiwa. Inilah salah satu restoran juara di kawasan ini. Seperti namanya, andalan resto ini tentu saja ramennya. Ramen di Echigoya disajikan dengan kuah kaldu gurih dan kental.

Restoran Echigoya Ramen- Little Tokyo Blok M. Sumber: dokumentasi pribadi
Restoran Echigoya Ramen- Little Tokyo Blok M. Sumber: dokumentasi pribadi
Ramen memang makanan Jepang yang sangat populer di mana-mana. Begitupun di Little Tokyo Blok M. Selain Echigoya, beberapa restoran lain pun menyajikan masakan mie kuah ala Jepang ini. Misalnya, Yui Ramen, Izakaya Taichan, Kira-Kira Ginza dan Marufuku yang sempat saya singgahi juga.

Bukan hanya ramen, makanan khas Jepang lain pun tersedia di berbagai restoran Jepang di sini, antara lain sushi, sashimi, curry rice, tempura, shabu-shabu, yakiniku, sukiyaki, dan sebagainya. Pilihan restoran pun tidak kalah menarik, antara lain Daitokyo Sakaba dan Kira-Kira Ginza yang juga populer di kawasan ini.

Okonomiyaki, Negima Yakitori dan Ramen. Sumber: dokumentasi pribadi
Okonomiyaki, Negima Yakitori dan Ramen. Sumber: dokumentasi pribadi

Dengan 'branding' sebagai "Little Tokyo", kawasan ini pun sukses menarik banyak pengunjung dari Jakarta maupun luar Jakarta. Selain tergoda dengan popularitas restoran autentik Jepang di sini, banyak pengunjung juga tertarik dengan berbagai spot foto yang sangat instagrammable. Hasil sebuah foto di sini tidak berbeda jauh dengan foto yang dibuat di Tokyo.

Beberapa restoran di Little Tokyo ini memang memiliki tampilan luar yang sangat memikat. Eksterior yang memesona. Restoran Yagiya, contohnya, memasang Torii, yakni semacam pintu gerbang di kuil Shinto dengan warna merah menyala. Tak heran banyak yang berfoto di depannya.

Restoran Yagiya, Little Tokyo Blok M. Sumber: dokumentasi pribadi
Restoran Yagiya, Little Tokyo Blok M. Sumber: dokumentasi pribadi
Tidak kalah memikat adalah penampilan Kira Kira Ginza. Lihat saja eksterior restoran legendaris ini. Deretan lampu lampion khas Jepang serta kaligrafi tradisional Jepang menyuguhkan pemandangan yang sangat cantik. Seolah di Jepang saja. Pantas saja, spot inipun menjadi salah satu lokasi favorit banyak penyuka swafoto.

Salah satu spot swafoto populer. Sumber: dokumentasi pribadi
Salah satu spot swafoto populer. Sumber: dokumentasi pribadi
Sekali kunjungan tentu saja belum cukup untuk mengenal kawasan ini lebih mendalam. Tetapi, setidaknya setelah lebih dari tiga jam menjelajahi serta singgah di dua restoran yang ada, saya tidak terkejut lagi kala kawasan di Melawai, Blok M, ini pun dilabeli "Little Tokyo".

Apalagi penamaan seperti ini memang penting di industri pariwisata. Bukan sekedar gaya-gayaan, tetapi bisa menjadi mantra nan sakti untuk menggaet hadirnya wisatawan ke kawasan ini. Persis seperti penamaan lainnya, misalnya China Town, Korean Town, Malay Quarter, dan lain-lain, yang kemudian menjulang sebagai destinasi wisata ternama. 

Yang penting, sejarah serta keunikan kawasan ini tetap terjaga. Dan berbagai aktivitas budaya terkait ikut meramaikannya. Maka bukan tidak mungkin, Little Tokyo Blok M pun akan menjadi salah satu destinasi wisata andalan di ibu kota Jakarta.

***

Kelapa Gading, 8 Maret 2022

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan:

Semua foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun