Boryspil International Airport adalah bandara terbesar di Ukraina. Bandara ini melayani sekitar 65% arus lalu lintas penerbangan, termasuk penerbangan antar benua, di ibu kota negara kedua terluas di Eropa itu. Kyiv sendiri memiliki dua bandara untuk penerbangan sipil. Selain Boryspil, kota ini juga memiliki Kyiv Zhulyany Airport.
Dunia penerbangan pun belum melupakan nasib tragis pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di atas wilayah Ukraina Timur pada tanggal 17 Juli 2014. Pesawat jenis Boeing 777-200ER dengan rute penerbangan Amsterdam--Kuala Lumpur itu pun jatuh bersama 283 penumpang dan 15 kru. Tidak ada satu pun yang selamat.
Pesawat nahas itu ditembak jatuh oleh sebuah rudal jenis darat-ke-udara Buk 9M83 buatan Rusia. Malaysia Airlines saat itu diduga melintas di atas wilayah konflik di Ukraina Timur. Tepatnya di wilayah Donbas yang sedang terjadi konflik antara Ukraina dan kelompok separatis Donbas yang didukung Rusia.
Meskipun secara militer Ukraina tentu saja bukan tandingan negara adidaya Rusia, namun industri penerbangan di negara ini sebetulnya pernah berkibar. Bahkan di era Uni Soviet, pesawat jenis Antonov buatan Ukraina ikut melengkapi armada Aeroflot, maskapai terbesar sejak era Soviet itu.
Bersama dua pabrikan pesawat Rusia lainnya, yakni Ilyusin dan Tupolev, pesawat buatan Antonov ikut menghiasi industri penerbangan di masa Uni Soviet. Antonov State Enterprise, yang telah membangun sekitar 22,000 pesawat, juga ikut memproduksi pesawat angkut militer dan khususnya terkenal dengan pesawat kargo berukuran besar buatannya.
Antonov An-225 Mriya, misalnya, diakui sebagai pesawat kargo terbesar yang pernah mengangkasa di dunia. Nama Mriya sendiri dalam bahasa Ukraina berarti Mimpi atau Inspirasi. Pesawat ini bahkan pernah digunakan untuk mengangkut Buran, yakni pesawat ulang alik di era Uni Soviet.
Kemungkinan perang antara Rusia vs Ukraina tidak hanya mengancam keselamatan negara mantan pesepak bola tenar Andriy Shevchenko itu. Perang itu pun bisa mengakibatkan ditutupnya semua jalur penerbangan internasional ke negara itu. Bisnis penerbangan di wilayah itu pun akan kembali terpuruk.Â
Dan yang paling terpukul tentu saja maskapai utamanya, yakni Ukraine International Airlines (UIA). Sebelum sepenuhnya pulih akibat hantaman keras pandemi covid-19, kini maskapai berstatus flag carrier ini harus bersiap menghadapi situasi terburuk yang bisa memaksanya untuk kembali meng-grounded semua armadanya.Â
Maskapai yang berbasis di bandara Boryspil itu saat ini menerbangi lebih dari 80 kota ternama di dunia. Dari Asia, Timur Tengah, Eropa, sampai Amerika Utara.
Pada April 2020 lalu, maskapai ini pun sempat mengikuti tren "Flight to Nowhere" dengan menawarkan suatu penerbangan spesial di atas Chernobyl Nuclear Power Plant. Masih ingat Chernobyl? Inilah reaktor nuklir di Ukraina yang meledak pada tanggal 26 April 1986 yang tercatat sebagai kecelakaan reaktor nuklir terburuk dalam sejarah.
Ukraina sendiri pun termasuk negara yang cukup menarik bagi banyak maskapai ternama dunia. Selain kota Kyiv, kota-kota lainpun mulai diterbangi maskapai besar dunia. Pada Desember 2021 lalu, contohnya, Qatar Airways baru saja melakukan penerbangan inaugural ke Odessa.