Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Balada "Boxing Day" di Liga Premier Inggris

29 Desember 2021   15:32 Diperbarui: 29 Desember 2021   19:04 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Logo milik Liga Premier dan gambar hasil olah pribadi via Canva

Juergen Klopp kembali mengkritik jadwal padat Premier League menjelang akhir tahun ini. Jadwal super sibuk di Liga Premier yang dimulai sejak Boxing Day itu memang selalu memusingkan banyak pelatih di kasta tertinggi sepak bola Inggris. Betapa tidak, dalam waktu sekitar 8 hari, sebuah klub harus bertanding sedikitnya tiga kali!

Boxing Day atau sebut saja Hari Boxing sebetulnya tidak ada hubungan langsung dengan dunia sepak bola. Apalagi dengan dunia tinju alias boxing. Meskipun sesekali adu jotos juga tersaji di liga tertentu. :) Hari Boxing yang dirayakan sehari setelah Hari Natal itu sejatinya berkaitan dengan kotak (box) hadiah Natal.

Di hari istimewa itu, para bos membagikan kotak hadiah Natal untuk semua karyawannya. Sedangkan versi lain menjelaskan di hari kedua setelah Natal itu, para pedagang mengambil Christmas Box yang dihadiahkan pelanggannya. Hadiah itu konon untuk memastikan pelanggan akan selalu mendapatkan layanan terbaik di tahun berikutnya.

Sejarah Hari Boxing sendiri diperkirakan telah berlangsung sejak abad pertengahan. Di masa itu sudah muncul suatu tradisi di lingkungan gereja, yakni terdapat banyak kotak hadiah yang disediakan di dalam gereja.

Kota-kotak hadiah Natal. Sumber: www.outrigger.com
Kota-kotak hadiah Natal. Sumber: www.outrigger.com
Kotak-kotak ini memang sengaja disiapkan untuk menampung sumbangan yang diberikan kalangan berpunya dalam perayaan Saint Stephen's Day yang juga jatuh pada tanggal 26 Desember. Hadiah di dalam kotak-kotak yang terkumpul selanjutnya dibuka dan dibagikan kepada keluarga-keluarga miskin.  

Tidak mengherankan, selain di Inggris dan Negara Persemakmuran (Commonwealth of Nations), Hari Boxing ini juga dirayakan di berbagai negara Eropa lainnya sebagai Saint Stephen's Day. Misalnya, di Irlandia, Spanyol, Hongaria, Polandia, dan lain-lain.

Saint Stephen atau Santo Stefanus adalah tokoh yang dihormati umat Kristen sebagai protomartir atau martir perdana dari gereja Kristen. Berdasarkan berbagai referensi, tokoh suci ini dirajam di dekat gerbang Yerusalem hingga meninggal dunia pada tahun 36 Masehi.

Salah satu tradisi yang dirayakan pada Hari Santo Stefanus di Irlandia. Sumber: www.stairaheireann.net
Salah satu tradisi yang dirayakan pada Hari Santo Stefanus di Irlandia. Sumber: www.stairaheireann.net
Di Inggris sendiri, tradisi Hari Boxing kian mendapat perhatian di era Ratu Victoria, yang berkuasa antara tahun 1837-1901. Pada tahun 1871, sang Ratu menetapkannya sebagai Hari Libur Nasional. Hari Boxing yang berlangsung pada tanggal 26 Desember setiap tahun itu pun selalu dirayakan dengan meriah.

Selain populer dengan berbagai pertandingan olah raga, dari sepak bola, kriket, sampai pacuan kuda. Hari Boxing pun sangat kondang sebagai Shopping Holiday di wilayah Britania Raya. Inilah hari berbelanja dengan diskon besar-besaran!

Toko-toko di kawasan Oxford Street- London, misalnya, dibuka jauh lebih pagi dari biasanya. Kehebohan belanja di periode Hari Boxing pun kerap dibandingkan dengan Black Friday di Amerika Serikat, yakni hari Jumat setelah perayaan Thanksgiving. Black Friday terkenal sebagai hari belanja tersibuk di Amerika sejak tahun 2005.

Boxing Day terkenal dengan diskon besar yang sangat ditunggu konsumen. Sumber: John Stillwell/AP/ theGuardian.com
Boxing Day terkenal dengan diskon besar yang sangat ditunggu konsumen. Sumber: John Stillwell/AP/ theGuardian.com
Meskipun demikian, Hari Boxing di Inggris tentu saja lebih kental dengan jadwal ketat pertandingan sepak bola, khususnya di Liga Premier atau Liga Utama Inggris. Bahkan sejak tahun 1958, Hari Boxing bak menjadi 'Hari Pesta' besar ketika sepak bola dipertandingkan di seluruh liga di wilayah Britania Raya.

Di hari libur nasional itulah, masyarakat di negeri Ratu Elizabeth itu ikut bergembira. Bukan sekedar mendapatkan sebuah kotak hadiah Natal. Tetapi, lebih dari itu adalah ikut menyaksikan pertandingan sepak bola dari tim kesayangan masing-masing pada tanggal 26 Desember. Bak Christmas Day Part II.

Laga antara Sheffield FC vs Hallam FC pada tanggal 26 Desember 1860 tercatat sebagai pertandingan pertama dalam sejarah Hari Boxing di Inggris. Laga yang dimenangkan Sheffield 2-0 kala itu juga terukir dalam sejarah sepak bola Inggris sebagai derby antar dua klub sepak bola tertua di dunia. 

Didirikan pada tahun 1857, Sheffield FC adalah pemegang status sebagai klub sepakbola tertua di dunia. Sedangkan Hallam FC yang berdiri tiga tahun berikutnya atau tahun 1860 adalah klub kedua tertua. Jauh lebih tua dibandingkan Liverpool yang 'baru' berdiri pada tahun 1892.

Kendati terus dikritik banyak pelatih, khususnya pelatih non Inggris, namun pertandingan di Hari Boxing terus berlangsung hingga kini. Para pelatih tentu saja mengkhawatirkan resiko cedera bagi pemain-pemainnya di periode sibuk (festive period) itu. Belum lagi di masa pandemi seperti sekarang.

Liverpool F.C. sendiri memang menjalani periode pertandingan yang melelahkan. Bahkan telah dimulai sebelum Hari Boxing. Pada tanggal 22 Desember, The Reds sudah harus berjibaku melawan Leicester City di Piala Liga. Dan persis di Hari Boxing, 26 Desember, pasukan Klopp seharusnya bertanding menghadapi Leeds United. Namun, laga tersebut terpaksa ditunda karena Leeds dihantam badai covid-19.

Setelah jeda sejenak, Liverpool kembali berlaga melawan Leicester City pada 28 Desember yang baru saja berakhir dini hari tadi. Dan di awal tahun, persisnya pada tanggal 2 Januari, Salah dan kawan-kawan harus bersiap melakoni big match menghadapi The Blues Chelsea. Well, kapan liburnya yaa, Mo?

Juergen Klopp- Liverpool. Sumber: Alex Livesey-Danehouse/ Getty/ www.rousingthekop.com
Juergen Klopp- Liverpool. Sumber: Alex Livesey-Danehouse/ Getty/ www.rousingthekop.com
Wajar saja Juergen Klopp pun tidak bahagia. Boxing Day kali ini bukanlah hadiah Natal yang sudah ditunggu pelatih asal Stuttgart- Jerman itu. Apalagi The Reds baru saja ditekuk Leicester City 0-1 di King Power Stadium. The Reds pun kian tertinggal dari Manchester City yang kokoh di puncak klasemen.

Akan tetapi, Klopp seharusnya tidak perlu mengeluh. Periode sibuk sejak Hari Boxing di liga sepak bola paling terkenal sejagat ini juga dialami pelatih-pelatih top lainnya. Baik Pep Guardiola di Manchester City, Antonio Conte di Hotspur, Thomas Tuchel di Chelsea, maupun Marselo Bielsa di Leeds United.

Dan jangan-jangan sebagian pelatih asing di Liga Premier ini bahkan tidak sempat pulang kampung buat merayakan Natal di negara masing-masing. Bayangkan saja, kampung halaman Bielsa, contohnya, berada sangat jauh di Rosario- Argentina.

So, Klopp tidak sendirian. Dan Liverpool memang tidak pernah berjalan sendiri. You'll Never Walk Alone, bro! 

Cheers!

***

Kelapa Gading, 29 Desember 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Referensi: 1, 2

Catatan:

Foto-foto yang digunakan sesuai dengan keterangan di masing-masing foto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun