Sejarah konstruksi katedral ini juga tercatat sebagai salah satu yang terlama, yakni dari tahun 1248 sampai 1880. Namun, sebuah catatan lain sudah tentu patut dibanggakan. Katedral Koln pernah dinobatkan sebagai “Germany’s Most Visited Landmark” oleh Asosiasi Pariwisata Jerman. Sedikitnya enam juta turis mendatanginya setiap tahun. Hebat!
Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik, negeri pizza Italia pun memiliki banyak katedral dengan arsitektur fantastis. Dari Milan di utara sampai Palermo di selatan. Namun, mari kunjungi empat saja. Yang masing-masing tentunya memiliki pesona tersendiri.
Di Milan, nama Milan Cathedral atau kondang disebut Duomo di Milano, berdiri di urutan teratas sebagai destinasi wisata paling terkenal di kota mode itu. Sang Numero Uno! Tidak hanya keindahan arsitektur gotiknya yang membuat semua wisatawan terpukau, ukuran katedral ini juga sangat mencengangkan!
Masih di Italia, tidak lengkap rasanya jika tidak singgah di kota Florence atau Firenze, tempat lahirnya Renaissance pada abad ke-15. Di pusat kota tua nan cantik itulah berdiri Florence Cathedral atau Cattedrale di Santa Maria del Fiore.
Namun, yang paling menarik perhatian dari katedral ini adalah Baptistery-nya. Selalu saja ada kerumunan wisatawan di depan pintu timur dari bangunan berbentuk oktagonal itu. Itulah “Gates of Paradise”, julukan yang diberikan Michelangelo untuk pintu berlapis emas itu.
Dan tidak jauh dari Florence, sebuah katedral dengan tipikal arsitektur Romanesque selalu membuat banyak wisatawan berdecak kagum. Bagaimana tidak. Pisa Cathedral atau Cattedrale di Pisa bisa disebut sebagai contoh terbaik dari arsitektur romanesque di Eropa saat ini.
Sebuah gereja berstatus basilika tentu tidak sama dengan sebuah katedral. Jika katedral merujuk ke posisi sebagai gereja utama tempat duduknya seorang uskup, maka lain lagi dengan sebuah basilika. Basilika adalah sebuah gereja yang mendapatkan status spesial oleh Paus sendiri. Baik karena kepentingan historis maupun spiritualnya.