Sekalipun begitu, semoga semua pembangunan fasilitas itu tidak merubah wajah alamiah Tanjung Bongo. Betapapun, Tanjung Bongo sudah terlihat sangat menarik ketika tampil bersahaja. Dengan gugusan pulau karang kecil yang tersebar di tanjung ini saja, Tanjung Bongo tampil begitu memukau.
Pesona Tanjung Bongo bahkan kerap dibandingkan dengan Kepulauan Raja Ampat, destinasi wisata di Papua Barat yang sudah termasyhur hingga ke seluruh dunia itu. Sebagian wisatawan pun tidak ragu menyebutnya sebagai "Miniatur Raja Ampat".Â
Sebuah julukan yang bisa dimengerti. Apalagi setelah Anda mendaki salah satu spot bebatuan vulkanik di tanjung jelita ini. Dari atas ketinggian itu, Tanjung Bongo sekilas memang mirip dengan panorama yang terhampar di Wayag atau Pianemo - dua spot spektakuler di Raja Ampat.
Dan sesuai julukan miniatur yang disandangnya, gugusan pulau karang di Tanjung Bongo memang berukuran lebih kecil. Tidak seluas gugusan pulau karang di Kepulauan Raja Ampat. Namun, keindahannya tentu saja tidak kalah memesona. Setiap pengunjung yang pernah ke sini bak tersihir dibuatnya.
Sebagai destinasi wisata kekinian, Tanjung Bongo tidak lupa menyediakan banyak spot swafoto bagi yang gemar berfoto-ria. Spot berlabel instagrammable yang paling diburu. Beruntung saya mengunjunginya di hari biasa sehingga leluasa memotretnya. Andaikan di akhir pekan, sepanjang jembatan kayu di Tanjung Bongo bisa berubah bak catwalk.Â
Setelah cukup mengelilingi kawasan wisata ini di bawah teriknya matahari di penghujung November saat itu, saya akhirnya terdampar di sebuah rumah makan di salah satu sudut Tanjung Bongo. Tidak jauh dari dermaga. Dan satu-satunya yang dibuka saat itu.
Tanjung Bongo memang sungguh memikat. Tetapi, di siang nan terik itu saya sungguh percaya, sebutir kelapa muda nan segar terlihat jauh lebih cantik. Panasnya pol.... and I'm so thirsty! Hahaha.
***
Kelapa Gading, 13 Desember 2021
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: