Oktober sudah di ambang pintu. Sebentar lagi lembaran kalendar kembali bergulir. Dari September ke Oktober. Namun, sama dengan tahun 2020 lalu, pecinta bir di Munich dan seluruh dunia kembali harus patah hati. Festival Bir paling terkenal di dunia, yakni Oktoberfest di kota Munich- Bavaria sekali lagi telah dibatalkan.
Oktoberfest 2021 sendiri seharusnya telah dimulai pada 18 September 2021 lalu. Festival minum bir di Munich- Jerman ini telah lama dirindukan. Dua tahun sudah. Akan tetapi, tahun inipun tidak ada kucuran bir dari berbagai Biergarten ke gelas-gelas berukuran jumbo bagi semua pecinta bir di negaranya Angela Merkel itu.
Tidak hanya di Munich, festival minum bir di berbagai kota dan negara lain pun ikut dibatalkan karena situasi pandemi ini. Selain di Munich, festival bir pun dikenal di Stuttgart dan Berlin. Di Stuttgart, kota asal mobil Mercedes-Benz ini, ada Volksfest yang kerap dilabeli sebagai Stuttgart Beer Festival.
Festival bir juga dikenal di banyak negara lain. Di antaranya, Belgium Beer Weekend di Brussels-Belgia; Czech Beer Festival di Praha dan Pilsner Fest di Pilsen-Ceko; Great British Beer Festival di London-Inggris, dan lain-lain. Festival yang sama juga bisa ditemukan di Amerika dan Kanada.
Betapapun, dari semua festival bir yang ada di seluruh dunia, pamor Oktoberfest tidak tertandingi. Dan meskipun menyandang nama Oktoberfest, tidak berarti festival ini hanya berlangsung di bulan Oktober. Sejatinya, Oktoberfest telah berlangsung sejak pertengahan September sampai awal bulan Oktober.
Oktoberfest adalah festival bir terbesar di dunia. Jauh lebih populer dibandingkan festival bir lainnya. Selain itu, juga dikenal sebagai salah satu festival tertua yang telah berlangsung sejak tahun 1810.Â
Sedangkan festival bir tertua sendiri adalah Bergkirchweih. Festival di kota Erlangen ini, sekitar 189 km di utara Munich, memiliki festival bir sejak tahun 1755.
Namun, festival ini justru lebih terkenal di dunia sebagai Festival Bir. Maklum saja, wilayah Bavaria memang sangat kondang dengan bir buatannya serta tradisi yang mengikutinya.
Bagi warga Munich, Oktoberfest juga dikenal dengan nama d'Wiesn, yakni sebutan untuk Theresienwiese, lokasi festival dan pesta rakyat tersebut. Oktoberfest juga mencerminkan suatu budaya Bavaria yang sangat penting. Perayaan ini pula yang telah menginspirasi banyak kota lainnya untuk membuat festival yang sama.
Semua tenda yang dibangun bersifat non-permanen dengan interior yang didominasi furnitur dari kayu. Tenda-tenda inipun hanya digunakan selama festival. Sebuah panggung untuk pemusik melengkapi ruangan besar ini. Dan deretan meja panjang yang biasanya dipenuhi pengunjung dengan gelas bir berukuran 1 liter.
Jerman memang sangat membanggakan aturan kemurnian di dalam bir yang disebut Reinheitsgebot. Aturan yang telah diterapkan sejak tahun 1516 itu mengatur ketat bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan bir. Aturan ini, misalnya, menetapkan bahan-bahan yang diizinkan dalam pemrosesan bir di wilayah Bavaria, yaitu hop, malt, yeast, dan air.
Lalu bir mana sajakah yang mendapatkan hak istimewa sebagai "Oktoberfest Official Beers"? Ada 6 (enam) pabrik pembuatan bir di Munich yang diizinkan mengucurkan bir buatan mereka ke gelas-gelas bir selama perhelatan Oktoberfest, yakni Augustiner, Hacker-Pschorr, Hofbrau, Lowenbrau, Paulaner, dan Spaten.
Lapangan tempat perayaan itu lalu disebut Theresienwiese (Padang Rumput Theresa) sebagai penghormatan bagi sang Puteri Mahkota itu. Sejak itulah nama tersebut digunakan hingga sekarang. Dan warga Munich pun menyingkatnya sebagai Wiesn.
Tidak kalah menariknya adalah dandanan pengunjung festival ini yang biasanya menggunakan kostum tradisional Bavaria. Wanita memakai Dirndl dan yang pria mengenakan Leaderhosen. Dan ada pula warga lokal yang menggunakan topi khas Bavaria yang disebut Tirolerhut (Tyrolean hat).
Setelah Oktoberfest sekali lagi dibatalkan, warga Munich mungkin masih bisa mengunjungi beberapa tempat minum bir ternama di kota itu, seperti Hofbrauhaus, Augustiner-Braustuben, Lowenbraukeller, dll.Â
Namun, betapa pun serunya ruang-ruang minum bir di kota itu, tetap tidak bisa disamakan dengan atmosfer Oktoberfest.Â
***
Kelapa Gading, 27 September 2021
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan:
1) Semua sumber foto yang digunakan adalah sesuai keterangan di masing-masing foto.
2) Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa seijin penulis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI