Sebagai pasar ikan grosir ternama, Pasar Ikan Muara Angke selalu ramai dengan berbagai pengunjung. Dari pembeli eceran untuk konsumsi sendiri hingga pembeli grosir lainnya. Termasuk kebutuhan restoran, dan sebagainya. Salah satu daya tarik pasar ini tentu saja harga ikannya yang lebih murah.
Baca juga: "Menjelajahi Pasar-Pasar Wisata di Asia"
Menempati sebuah bangunan besar dengan atap sangat tinggi, pasar ikan ini bersifat terbuka. Tanpa tembok penyekat apapun. Hasilnya, meskipun aroma ikan menyeruak ke mana-mana, tetapi sirkulasi udara yang baik membuat Anda tidak bakal terganggu sedikitpun. Hm, kecuali bagi yang belum pernah sekalipun masuk ke pasar tradisional. :)
Bagi saya sendiri, mengunjungi sebuah pasar seperti sebuah petualangan kecil saja. Atmosfer pasar yang hidup membuat sebuah pasar selalu menarik dikunjungi. Tidak terkecuali sebuah pasar ikan. Tentu saja Anda harus mengantisipasi situasi di sebuah pasar ikan. Misalnya, soal pakaian yang dikenakan maupun alas kaki yang digunakan.
Sejak menapak di anak tangga di pintu utama saja, pengunjung sudah disambut aneka hasil tangkapan laut yang tampil segar memesona.Â
Puluhan jenis ikan aneka warna ditaruh di dalam ratusan kotak pendingin yang berjejer di seluruh lorong pasar. Sungguh menggoda!
Mau cari ikan apa saja, hampir semuanya tersedia di pasar ini. Sebut saja beberapa jenis ikan populer, antara lain bawal, cakalang, gurame, kerapu, kakap, kuwe, baronang, papakulu, dan sebagainya. Bahkan ikan hiu pun dijual di pasar terkenal ini.
Tidak hanya ikan-ikan yang nama-nama uniknya kerap dijadikan quiz oleh Presiden Jokowi. Pasar ini juga menjual berbagai hasil tangkapan laut lainnya, seperti cumi, kepiting, aneka kerang, udang dan lobster. Super lengkap!
Dari depan pintu utama saja, penampakan kepiting sudah membuat langkahku tertahan. Belum lagi di kios-kios berikutnya berderet ikan-ikan nan segar.Â
Warna-warni ikan yang menarik akhirnya menggodaku untuk mengeluarkan hape dan memotretnya. Oh, tentu saja, setelah itu mengeluarkan dompet juga. Haha.
Akan tetapi, sambil melihat-lihat, tetap waspada. Lorong sempit di dalam pasar makin sibuk menjelang malam.Â