Kapan Anda terakhir ke Pasar Ikan? Jumat kemarin saya kembali mengunjungi salah satu pasar ikan di Jakarta Utara. Pasar ikan ini tidak hanya diakui sebagai pasar ikan terbesar di Jakarta. Tetapi, pasar yang juga seakan tidak pernah berhenti berdenyut selama hampir 24 jam! Itulah Pasar Ikan Grosir Muara Angke yang sangat terkenal.
Sebagai sebuah kota metropolitan, Jakarta memiliki sedikitnya 151 pasar yang tersebar di seluruh penjuru ibu kota. Baik pasar modern maupun tradisional. Ada pasar umum, ada juga pasar khusus. Pasar Ikan Grosir Muara Angke, sesuai nama yang disandangnya, jelas sebuah pasar yang khusus menjual ikan.
Namun, jangan salah, di kawasan Jakarta Utara sendiri, terdapat dua pasar ikan berbeda yang sama-sama terkenal. Selain Pasar Ikan Muara Angke, dalam jarak hanya sekitar 5.5 km terdapat Pasar Ikan Modern Muara Baru.
Pasar Ikan Muara Angke berlokasi di suatu perkampungan nelayan padat yang diapit dua perumahan mewah, yakni Pantai Indah Kapuk dan Muara Karang.Â
Secara administratif, Muara Angke sendiri berada di Kelurahan Pluit, Jakarta Utara. Dengan bantuan Google Map Anda tidak akan kesulitan menemukannya.
Ada alasan memilih datang pada sore hari di sekitar jam 4-an. Meskipun pasar sudah mulai ramai, tetapi masih sangat nyaman untuk mengelilingi pasar mencari ikan-ikan buruan.
Berbeda dengan jam puncaknya yang sangat ramai, yakni sekitar jam 8 - 9 malam. Pada jam sekitar itu pula, para nelayan baru pulang dari laut dan langsung menjual ikan-ikan hasil tangkapannya di pasar grosir ini. Namun, di sore hari saja sudah mulai ramai apalagi malam nanti.
Lorong- lorong di dalam pasar bak lalu lintas yang sibuk. Cooler box berukuran besar tidak henti-hentinya didorong masuk oleh kuli angkut. Bisa dibayangkan situasi di jam puncaknya. Pasar ini dipastikan kian padat pengunjung. Belum lagi masih banyak pedagang ikan yang enggan menggunakan masker. Alamak!
Sebagai pasar ikan grosir ternama, Pasar Ikan Muara Angke selalu ramai dengan berbagai pengunjung. Dari pembeli eceran untuk konsumsi sendiri hingga pembeli grosir lainnya. Termasuk kebutuhan restoran, dan sebagainya. Salah satu daya tarik pasar ini tentu saja harga ikannya yang lebih murah.
Baca juga: "Menjelajahi Pasar-Pasar Wisata di Asia"
Menempati sebuah bangunan besar dengan atap sangat tinggi, pasar ikan ini bersifat terbuka. Tanpa tembok penyekat apapun. Hasilnya, meskipun aroma ikan menyeruak ke mana-mana, tetapi sirkulasi udara yang baik membuat Anda tidak bakal terganggu sedikitpun. Hm, kecuali bagi yang belum pernah sekalipun masuk ke pasar tradisional. :)
Sejak menapak di anak tangga di pintu utama saja, pengunjung sudah disambut aneka hasil tangkapan laut yang tampil segar memesona.Â
Puluhan jenis ikan aneka warna ditaruh di dalam ratusan kotak pendingin yang berjejer di seluruh lorong pasar. Sungguh menggoda!
Tidak hanya ikan-ikan yang nama-nama uniknya kerap dijadikan quiz oleh Presiden Jokowi. Pasar ini juga menjual berbagai hasil tangkapan laut lainnya, seperti cumi, kepiting, aneka kerang, udang dan lobster. Super lengkap!
Dari depan pintu utama saja, penampakan kepiting sudah membuat langkahku tertahan. Belum lagi di kios-kios berikutnya berderet ikan-ikan nan segar.Â
Warna-warni ikan yang menarik akhirnya menggodaku untuk mengeluarkan hape dan memotretnya. Oh, tentu saja, setelah itu mengeluarkan dompet juga. Haha.
Beberapa cooler box yang didorong melaju kencang. Tanpa klakson, tanpa lampu sein. Jangan sampai gara-gara terpesona ikan cantik jadi kesenggol!
Bagaimana dengan harga yang ditawarkan? Bagi warga Jakarta yang sering berbelanja di pasar modern atau supermarket, sudah pasti menemukan harga di sini jauh lebih murah. Bahkan jika Anda piawai dalam hal nego harga, harga di Muara Angke ini bisa lebih murah dibandingkan harga di pasar tradisional manapun.
Pembeli utamanya adalah pedagang ikan juga yang kemudian menjualnya di tempat lain. Tetapi, penjual ikan di sini juga melayani pembelian secara eceran. Boleh jadi dengan tagline, "Beli eceran, Harga grosir!". :) Â
Harga ikan berkisar antara 30 - 60 ribu sekilo. Tergantung jenis ikan. Harga ikan papakulu, misalnya, dijual 30 ribu/kg. Sementara baronang, kakap, kerapu berkisar 60 ribu / kg. Harga yang sama berlaku juga untuk cumi yang ditawarkan 60 ribu sekilo. Udang sedikit lebih mahal, yakni 80-an ribu sekilo.
Pasar Ikan Muara Angke sejatinya bisa dikembangkan sebagai sebuah destinasi wisata. Jika dikelola dengan bagus, baik kebersihan maupun keamanannya, suatu saat pasar ikan ini bisa saja menyamai popularitas pasar-pasar ikan ternama di beberapa kota lainnya di Asia.
Alhasil, setelah hampir dua jam memancing, eh berburu ikan di Pasar Ikan Grosir Muara Angke, hasilnya lumayan.Â
Tidak hanya menikmati atmosfer pasar yang begitu hidup, tetapi juga membawa pulang beberapa kantong plastik ikan segar.Â
Dan ketika meninggalkan pasar ini menjelang malam, langit senja tampil memukau. Seakan ikut bergembira dengan kembali hidupnya pasar ini.Â
***
Kelapa Gading, 25 September 2021
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan:
1) Semua foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi.
2) Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa seijin penulis.