Pagoda yang aslinya didirikan tahun 975 itu sempat runtuh pada tahun 1924. Namun, pagoda yang arsitektur yang sama kemudian dibangun kembali pada tahun 2002.
Panorama Pagoda Leifeng, khususnya dari Changqiao Park, menjadi salah satu spot fotografi yang sangat populer. Setiap hari menjelang matahari terbenam, taman di tepi danau ini selalu dipenuhi pengunjung yang menunggu momen terbaik untuk mengabadikannya.
Pagoda Leifeng tidak hanya terkenal dengan keindahan arsitektur serta sejarah di baliknya. Pagoda ini serta Danau Barat juga lekat dengan Legenda Ular Putih (The Legend of White Snake) yang sangat populer. Dalam salah satu versi legenda yang ditulis di era Dinasti Ming, Siluman Ular Putih itu sudah dikurung selamanya di dasar Pagoda Leifeng.
Legenda Siluman Ular Putih sendiri mengisahkan seorang siluman ular putih bernama Bai Suzhen yang jatuh cinta pada seorang pelajar bernama Xu Xian. Legenda ini sudah sering ditampilkan dalam berbagai pementasan opera, film, serial tv, dan sebagainya. Ada yang sudah pernah menonton filmnya?
Selain Pagoda Leifeng, masih ada Pagoda Baochu yang berada di sisi utara danau, serta Yue Fei Temple dan Lingyin Temple yang berada di sisi lain danau. Dan tentu saja Broken Bridge yang dibangun di zaman Dinasti Tang.
Namun, bagi banyak pengunjung, selain taman, pagoda, kuil, dan jembatan, boleh jadi sebuah restoran di tepi danau ini pun tidak kalah menarik. Apalagi bagi pecinta kuliner. Restoran Lou Wai Lou sudah seperti sebuah destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Hangzhou.
Lou Wai Lou adalah sebuah restoran tradisional yang berlokasi di Gushan, salah satu pulau di tengah Danau Barat. Restoran ini konon telah berdiri sejak tahun 1848 di era Dinasti Qing. Namun, bangunan restoran modern yang sekarang ini baru didirikan pada tahun 1980.
Restoran yg telah meraih berbagai penghargaan prestisius dari Pemerintah China itu sangat kondang dengan salah satu menu andalannya. Ada yang bisa menebaknya? Betul sekali sobat! Itulah Ayam Pengemis atau Beggar's Chicken yang sangat populer di kota ini. Salah satu kuliner wajib yang harus dicicipi bila Anda ke Hangzhou.
Ayam Pengemis tentu bukan makanan khusus untuk perkumpulan pengemis atau Kaipang, seperti dalam cerita silat. Nama ini diberikan karena berhubungan dengan seorang pengemis dalam salah satu versi cerita asal usul masakan unik ini.
Alkisah, pada suatu saat seorang pengemis mencuri seekor ayam dari sebuah peternakan. Namun, karena miskinnya, sang pengemis tidak memiliki satu pun peralatan memasak untuk mengolah ayam tersebut. Apa yang dilakukannya?
Dia lalu membungkus ayam tersebut dengan daun teratai dan melapisinya dengan tanah liat. Selanjutnya, ayam itu dimasukan ke dalam lubang di bawah api yang sudah dinyalakannya. Setelah beberapa saat kemudian, dia menggali ayam tersebut dan menemukan daging ayam di dalam tanah liat itu ternyata sangat empuk dan harum.