Salah satu yang layak dikunjungi adalah Yu Garden atau Yuyuan Garden yang berada di timur laut kota tua Shanghai. Taman indah bergaya Suzhou ini mulai dibangun pada tahun 1559 oleh Pan Yuduan, seorang gubernur di era Dinasti Ming. Kawasan seluas dua hektar ini dilengkapi berbagai pavilion dengan arsitektur menawan.
Namun, bagi sebagian wisatawan, Yu Garden boleh jadi lebih menarik sebagai destinasi belanja dan kuliner yang sulit dilewatkan. Deretan toko suvenir serta restoran yang tersebar di seluruh kompleks ini menawarkan banyak suvenir yang menggoda. Namun, ada salah satu resto yang paling populer di sini. Antrian di restonya seakan tidak pernah terputus. Yang dijual apalagi kalau bukan Xiao Long Bao yang terkenal itu.
Jika di Yu Garden Anda mungkin hanya menemukan aneka suvenir serta barang khas China lainnya, maka tidak demikian di Nanjing Road. Inilah kawasan perbelanjaan paling populer di Shanghai. Bagi pecinta belanja, pamor Nanjing Road mungkin hampir sama terkenal dengan The Bund maupun Pudong.Â
Di jalan sepanjang 5.5 km yang dibagi dua menjadi West Nanjing Road dan East Nanjing Road, Anda tidak hanya menemukan lebih dari 600 toko yang tersebar di berbagai shopping malls. Di sini juga terdapat banyak sekali restoran, kafe, dan sebagainya. Begitu populernya jalan ini, sehingga banyak pelancong kerap menyamakannya dengan kawasan berbelanja terkenal lainnya, seperti Fifth Avenue di New York atau Oxford Street di London.
Apakah Shanghai hanya menarik bagi wisatawan? Mari kita tanyakan ke banyak produser film terkenal di dunia. Dengan segala pesonanya, baik latar belakang sejarah maupun arsitekturnya yang menakjubkan, Shanghai telah lama menarik minat para pembuat film ternama sejak puluhan tahun lalu.
Shanghai pun begitu kerap muncul di berbagai film, baik buatan Hong Kong maupun Hollywood. Anda pasti tahu beberapa film berikut, antara lain Empire of the Sun, James Bond's Skyfall, Mission Impossible 3, dan banyak lainnya. Atau ada yang ingat film "Romance in the Rain" yang dibintangi Vicky Zhao? :)
Shanghai memang telah banyak berubah. Dari era tradisional dinasti di masa lalu, lalu di zaman konsesi bangsa barat yang dimulai di abad ke-19, hingga di periode keterbukaan China saat ini. Dari era ke era, Shanghai tidak pernah sekalipun melangkah mundur. Setiap masa seolah hanya menambah energinya untuk terus melaju kencang sebagai salah satu kota terdepan di dunia.
***
Kelapa Gading, 6 September 2021
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: