Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Nice, Sang Jawara di "French Riviera"

14 Agustus 2021   09:14 Diperbarui: 14 Agustus 2021   19:50 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fontaine du Soleil (Fountain of the Sun)- Place Massena. Sumber: dokumentasi pribadi

Rupanya sebagian besar turis lebih suka menuju ke pantai-pantainya yang indah. Apalagi turis lokal dari Prancis dan kota-kota lainnya di Eropa. Baik ke pantai-pantai di Nice maupun ke berbagai pantai lain di kawasan sekitarnya. 

Nice dibangun di sebuah teluk yang landai di tepian Laut Mediteranian. Hamparan pasir putih yang bercampur batu kecil halus, laut Mediteranian yang biru, serta kehangatan udara Laut Tengah itu adalah kombinasi yang sempurna untuk menarik datangnya jutaan turis sepanjang tahun.

Setiap tahun Nice menyambut sekitar 5 juta turis. Dan Agustus adalah musim puncak wisata di Nice. Di saat itulah, hampir setiap jengkal pantai di Nice dijejali turis yang datang berjemur ataupun sekedar duduk menikmati keindahan laut Mediteranian. Tentu saja turis berduit akan memilih 'private beach' yang dikelola hotel.

Menikmati matahari musim panas sambil memandang Laut Mediteranian. Sumber: dokumentasi pribadi
Menikmati matahari musim panas sambil memandang Laut Mediteranian. Sumber: dokumentasi pribadi
Konon keindahan alam serta iklim Mediteranian yang sejuk membuatnya mulai didatangi turis kaya asal Inggris sejak pertengahan abad ke-18. Nice memang ideal sebagai 'pelarian' dari musim dingin yang menggigit di negara mereka. Bahkan di musim dingin sekalipun, temperatur di Nice masih cukup hangat.

Begitulah, pelan tapi pasti pamor Nice terus menanjak sebagai destinasi populer bagi turis untuk 'mandi matahari' alias berjemur. Tidak lagi sebagai pelarian di musim dingin, tetapi di sepanjang tahun. Dan musim panas pun makin ramai dikunjungi turis dari seluruh dunia.

Adalah orang Inggris juga yang kemudian membangun sebuah promenade (tempat berjalan) di tepi laut sepanjang 3 km. Promenade yang selanjutnya dinamai "Promenade des Anglais" (Walk of the English) itu diresmikan oleh Prince Arthur, putra ketiga dari Ratu Victoria dari Inggris pada tahun 1931.

Promenade des Anglais yang sangat lebar. Sumber: dokumentasi pribadi
Promenade des Anglais yang sangat lebar. Sumber: dokumentasi pribadi
Promenade yang lebar itu kini sangat populer sebagai tempat warga lokal maupun turis berjalan-jalan di sepanjang hari. Dari pagi hingga malam hari. Ada jalur khusus buat pesepeda pula di sini.

Tetapi, jangan lupa, jalan-jalan di sini tetap harus waspada dengan para pencopet yang terus memperluas daerah operasionalnya. :)

Di beberapa bagian dari promenade, persisnya di sisi pantai, terdapat beberapa bar dan resto yang umumnya dimiliki hotel-hotel yang berada di seberangnya.

Bar dan resto itu dibangun di pantai dengan bersandar ke tembok tanggul. Tentu saja layanan ini lebih ditujukan ke tamu-tamu hotel maupun pengunjung berkantong tebal.

Kursi-kursi berjemur dan tenda payung berwarna putih-biru pun disediakan demi kenyamanan tamu-tamunya. Namun, tentu saja ada juga bagian pantai yang bebas digunakan siapa saja. Mau sekedar berjemur ataupun berenang di pantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun