Keberhasilan LA sebagai Tuan Rumah Olimpiade pun selalu dijadikan benchmark bagi semua calon tuan rumah berikutnya. Begitupun dengan kegagalan Montreal yang meninggalkan timbunan utang sekitar 1.5 milyar dolar.Â
Majalah Fortune pernah menempatkan Montreal 1976 sebagai salah satu dari "the Biggest Financial Disaster in Modern Olympic History".
Kisah sukses seperti Los Angeles maupun kegagalan serupa Montreal rupanya masih berlanjut di beberapa  pagelaran Olimpiade berikutnya. Mulai dari Barcelona 1992 yang sukses hingga Athens 2004 dan Rio 2016 yang terpuruk. Dan sepertinya kisah yang sama akan berulang di Tokyo 2020.
Barcelona yang tampil gemilang sebagai Tuan Rumah '1992 Barcelona Summer Olympics' pantas disejajarkan dengan Los Angeles 1984. Bahkan dalam beberapa aspek, kota cantik di tepi Laut Mediteranean ini malah lebih unggul.
Tidak hanya sukses sebagai penyelenggara dengan menyisakan laba sebesar 10 juta dolar. Barcelona juga diakui sangat berhasil meningkatkan kualitas hidup di kota Barcelona, yakni melalui Urban Renewal Program yang dikerjakan dalam menyambut Olimpiade 1992 di kota itu.
Kiat Barcelona memoles wajah kotanya ini layak diacungi jempol. Berbeda dengan kota tuan rumah lainnya yang lebih memprioritaskan konstruksi berbagai venue pertandingan. Barcelona justru memilih membenahi kotanya agar tampil memesona .
Barcelona 1992Â mengalokasikan 83% anggaran yang ada untuk perbaikan sebagian besar wajah kotanya. Mulai dari pembangunan jalan lingkar kota (the Rondas), hingga perbaikan taman-taman kota dan kawasan tepi pantai (waterfront). Dan 17% sisanya untuk membangun infrastruktur yang terkait arena olahraga.
Hasilnya, Barcelona pun makin menawan. Beberapa kawasan yang diperbaiki, seperti Port Vell, Port Olympic, dan Montjuic, kini menjadi destinasi wisata ternama di Barcelona. Port Vell, misalnya, menjadi tempat berlabuh ratusan yacht dan dipenuhi banyak resto dan kafe populer.