Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sponsor Global di Pentas Euro 2020

30 Juni 2021   16:24 Diperbarui: 1 Juli 2021   09:45 2498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga kategori sponsor di Euro 2020. Sumber: sporsora/news.in-24.com

Persaingan di Euro 2020 kian mendebarkan. Sejak peluit pertama dibunyikan hingga akhir pertandingan. Tegang dan dramatis. Seperti diduga, kejutan bisa saja tersaji di setiap fase. Dari babak penyisihan di grup, hingga di fase-fase berikutnya. Namun, pertandingan tidak kalah serunya juga terjadi di luar lapangan hijau. Bahkan jauh sebelum turnamen bergengsi ini digelar. Itulah pertarungan di antara para sponsor utama dari berbagai jenama global. 

Masih ingat bukan drama Ronaldo dan Coca Cola? Sebuah kejadian tidak terduga tersaji di ruang konferensi pers di Budapest jelang duel perdana di Grup F antara Portugal vs Hungaria. Ronaldo terlihat menggeser dua botol Coca Cola dari hadapannya sembari duduk di meja konferensi pers saat itu. Dunia bisnis pun tersentak. UEFA ikut terperengah.

Siapa menduga bakal ada kejadian unik seperti itu. Coca Cola jelas dirugikan. Apalagi pemain sekelas Ronaldo yang mestinya sudah sangat familiar dengan dunia sponsorship. Terlepas dari Ronaldo lebih memilih air mineral dari pada minuman bersoda itu, namun ada hak sponsor yang wajib dihargai. Belum lagi, Coca Cola adalah satu dari 12 sponsor utama di Euro 2020 yang disebut 'top-tier sponsor'.

Ronaldo & Coca Cola. Sumber: www.euro2020.scottishfa.co.uk
Ronaldo & Coca Cola. Sumber: www.euro2020.scottishfa.co.uk
Pasca insiden itu, Martin Kallen, Direktur Turnamen Euro 2020, meminta semua pihak untuk lebih menghargai hak para sponsor. Selain itu, manajer media di semua stadion pun telah diingatkan untuk memastikan hal yang sama tidak terjadi lagi.

Bukan hanya Ronaldo, tetapi juga Pogba dan Locatelli. Namun, kasus Pogba lebih dimengerti karena terkait agama yang dianutnya. Itulah sebabnya, UEFA (Union of European Football Associations) meminta pihak panitia menyingkirkan botol bir dari meja konferensi pers jika yang hendak diwawancarai adalah pemain beragama Islam.

UEFA mengakui pendapatan dari sponsor sangat membantu suksesnya Euro 2020 dan federasi sepak bola Eropa. Bersama 11 sponsor utama lainnya, Coca Cola ikut memberikan pemasukan hampir 2 milyar dolar ke kas UEFA. Belum lagi pendapatan dari sponsor pendukung lainnya.

Hublot, Offical Time Keeper, salah satu sponsor pendukung. Sumber: Euro 2020 / www.news.in-24.com
Hublot, Offical Time Keeper, salah satu sponsor pendukung. Sumber: Euro 2020 / www.news.in-24.com
Di era terkini, dunia olahraga tidak mungkin terlepas dari dukungan para sponsor. Biaya setiap pagelaran suatu turnamen besar tentunya membutuhkan biaya yang luar biasa. Apalagi di perhelatan sekelas Euro 2020 yang pertama kali diselenggarakan sekaligus di 11 kota di 11 negara berbeda. Tidak terbilang betapa rumitnya pihak penyelenggara mengatur semua detail pertandingan.

Berbeda sekali dengan semua UEFA European Championship di masa lalu. Termasuk ketika diadakan di dua negara berbeda. Misalnya, Euro 2000 di Belgia dan Belanda. Lalu, Euro 2008 di Austria dan Swiss; dan Euro 2012 di Polandia dan Ukraina. Semua pasangan negara ini adalah negara-negara bertetangga. Bagaimana dengan Euro 2020?

Banner sponsor di Glasgow. Sumber: Daniel / www.thewire.in
Banner sponsor di Glasgow. Sumber: Daniel / www.thewire.in
Euro 2020 menampilkan 11 kota di 11 negara, yang satu kota dengan kota lainnya berjarak sangat jauh. Dari sekitar 600-an km hingga lebih dari 4,000 km. Jarak terdekat adalah antara Munich (Jerman) - Budapest (Hungaria) yang hanya berkisar 651 km.

Tetapi, coba amati letak geografis antara kota Glasgow di Skotlandia dan kota Baku di Azerbaijan. Sedikitnya berjarak sekitar 4,247 kilometer! Suatu bentangan jarak yang sangat jauh. Glasgow berada di belahan Eropa Barat, sedangkan Baku berlokasi di wilayah Kaukasus, yakni wilayah perbatasan antara Eropa Timur dan Asia Barat.

Peta kota penyelenggara di Euro 2020. Sumber: www.thesun.co.uk
Peta kota penyelenggara di Euro 2020. Sumber: www.thesun.co.uk
Dengan peta operasional yang sedemikian luas, Euro 2020 jelas membutuhkan dukungan para sponsor raksasa. Dana sponsor tentu saja tidak semata biaya penyelenggaraan di 11 kota. Tetapi, juga terkait 'prize money' sekitar 371 juta euro yang disediakan untuk ke 24 anggota Federasi Sepak bola yang berpartisipasi. Dan dari hadiah uang inilah pada ujungnya mengalir ke kantong para pemain berupa bonus.

Selain itu, ratusan klub yang pemainnya terlibat di semua Timnas ikut kecipratan. Sedikitnya 200 juta euro dialokasikan UEFA dari pendapatan turnamen ini sebagai penghargaan bagi klub yang telah mengijinkan pemainnya tampil di pentas Euro 2020. Dan konon masih ada dana sekitar 775 juta euro yang bakal mengalir ke 55 federasi anggota UEFA sebagai dana bantuan tahunan dan projek pengembangan sepanjang 2021- 2024.

Dengan begitu besar pengeluaran dan alokasi dana yang harus disediakan, tidak heran pihak penyelenggara Euro 2020 pun memberikan respek ke sponsor utama. Lalu, apakah pihak sponsor tertarik? Tentu saja. "There's no such free lunch", begitu kata pepatah. Tidak ada makan siang gratis.

Sterling di Star of the Match yg disponsori Heineken. Sumber: Uefa / www.forum.xploresports.com
Sterling di Star of the Match yg disponsori Heineken. Sumber: Uefa / www.forum.xploresports.com
Pada perhelatan Euro 2016, misalnya, diperkirakan sekitar 2 milyar penduduk dunia ikut menyaksikan berbagai pertandingan sepanjang turnamen kala itu. Baik secara langsung maupun lewat berbagai jaringan televisi di seluruh dunia. Suatu angka yang menggiurkan bagi semua pemasar (baca: sponsor).

Euro 2020 pun sukses meraup banyak sponsor dari seluruh dunia, termasuk beberapa perusahaan raksasa asal China, seperti Alipay, Hisense, Vivo dan TikTok. Sedangkan sponsor lainnya berasal dari berbagai negara. Coca-Cola dan FedEx dari AS. Socar dari Azerbaijan. Booking.com, Heineken dan Takeaway.com dari Belanda. Serta Volkswagen -Jerman dan Qatar Airways- Qatar.

Tiga kategori sponsor di Euro 2020. Sumber: sporsora/news.in-24.com
Tiga kategori sponsor di Euro 2020. Sumber: sporsora/news.in-24.com
Nilai sponsor pun sangat fantastis. Seperti dikutip dari CNBC, pada tahun 2018, Alipay kabarnya meneken kontrak sponsor senilai 200 juta euro untuk menjadi salah satu sponsor di Euro 2020 dan Euro 2024. Perusahaan-perusahaan asal China memang sangat ambisius membangun jenamanya di pasar global. Dan pentas Euro 2020 bak sebuah panggung raksasa untuk memamerkan produk dan jasa mereka.

Pesona Euro 2020 sejatinya tidak hanya lewat media visual, baik televisi maupun platform sosial media lainnya. Euro 2020 juga sangat istimewa karena diselenggarakan di 11 kota di 11 negara berbeda. Bagi pemasar, Euro 2020 jelas memberikan manfaat ganda. Bagaimana tidak, jika selama ini exposure jenama mereka hanya di satu-dua negara, kini sekaligus di 11 negara!

Tidak itu saja, aspek pemerataan yang diusung UEFA juga menguntungkan kota-kota penyelenggara, khususnya kota seperti Baku di Azerbaijan. Negara-negara kecil seperti Hungaria, Rumania dan Azerbaijan, yang tidak memiliki cukup sarana pendukung untuk menjadi tuan rumah tunggal,  pun mendapat kesempatan terlibat sebagai tuan rumah di Euro 2020 ini.

Kota-kota seperti London dan Amsterdam sudah begitu mendunia. Bagaimana dengan Baku? Boleh jadi sebagian publik sepak bola bahkan baru mengenalnya. Negara Azerbaijan sendiri belakangan ini makin aktif membangun namanya di panggung dunia. Negara kaya minyak dan gas alam ini bahkan pernah  mensponsori sebuah klub sepak bola Atletico Madrid demi mengangkat namanya di dunia sepak bola.

Azerbaijan di jersey Atletico Madrid. Sumber: www.futbolgrad.com
Azerbaijan di jersey Atletico Madrid. Sumber: www.futbolgrad.com
Euro 2020 memang sebuah turnamen di benua Eropa. Akan tetapi, gaung setiap pertandingan tidak lagi sebatas wilayah geografi di Eropa. Euro 2020 sudah tidak berbeda jauh dari kebesaran FIFA World Cup. Popularitas Euro 2020 bahkan seakan menenggelamkan atraksi seniman sepak bola Amerika Selatan di pentas Copa America 2021 yang juga sedang berlangsung di Brazil saat ini.

Pendapatan Euro 2020 pun tidak hanya dari sponsor utama yang dibagi menjadi tiga kategori itu, yakni UEFA National Team Football Official Sponsors, UEFA Euro 2020 Official Sponsors, dan UEFA Euro 2020 Licensees. Untuk kategori ke-3 itu, antara lain disokong oleh Adidas, Hublot, IMG, Konami dan Panini.

Adidas, salah satu sponsor pendukung. Sumber: www.uniacco.com
Adidas, salah satu sponsor pendukung. Sumber: www.uniacco.com
Euro 2020 juga meraup pendapatan besar dari TV Rights (hak penyiaran lewat media televisi) yang telah dijual ke lebih dari 100 perusahaan media di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, hal penyiaran Euro 2020 dibeli oleh MNC Group, yang menguasai beberapa jaringan televisi nasional, seperti RCTI dan MNC. Dan tidak itu saja.

Pihak penyelenggara Euro 2020 juga mendapatkan penghasilan lainnya dari berbagai produk merchandising, yakni jersey semua Timnas, suvenir, dan lain-lain. Dan tidak kalah menariknya adalah produk layanan menonton secara eksklusif yang dijual sebagai paket 'Hospitality'. Apa itu?

Jersey semua Timnas yg dijual di situs uefa.com. Sumber: www.footyheadlines.com
Jersey semua Timnas yg dijual di situs uefa.com. Sumber: www.footyheadlines.com
Bagi penonton super tajir tidak perlu duduk di bangku tribun bersama penonton lainnya. Di beberapa stadion tertentu, termasuk di Wembley Stadium, panitia penyelenggara menawarkan paket menonton sambil menikmati makan-minum nan mewah. Paket 'Private Suite Platinum', misalnya, dijual mulai dari 2,600 pound atau sekitar 52 juta rupiah per orang!

Euro 2020 Hospitality Package. Sumber: www.uefa.com
Euro 2020 Hospitality Package. Sumber: www.uefa.com
Euro 2020 kini bersiap memasuki babak Perempat Final. Dan ketika Euro 2020 ini berakhir pada 12 Juli mendatang, pesta sepak bola edisi kali ini bakal tetap lama dikenang. Bukan hanya insiden Ronaldo dan berbagai kejadian atraktif di lapangan hijau, tetapi juga format pertandingan di 11 negara. Sesuai rencana, Euro 2024 akan kembali diselenggarakan hanya di satu negara, yakni di Jerman. 

Namun demikian, satu hal yang mungkin tidak akan berubah dari Euro 2024 adalah profil sponsor yang menyokong perhelatan olahraga paling populer di dunia ini. Deretan sponsor yang mendukung mungkin tidak akan jauh dari dunia hiburan dan gaya hidup.

Dari minuman semacam coke dan bir, telepon genggam seperti Vivo, sampai aplikasi berbagi ala Tiktok. Dan tidak ketinggalan platform pemesanan hotel dan maskapai penerbangan. Semua produk yang begitu dekat dengan gaya hidup terkini. Dan jika pemain-pemain di Euro 2020 tidak pernah lelah mengejar bola di lapangan hijau, maka para sponsor pun akan selalu memburu setiap peluang bisnis di manapun.  

***

Kelapa Gading, 30 Juni 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Referensi: 1, 2, 3, 4, 5

Catatan: Semua foto yg digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun