Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jenewa, Kota Pembuat Jam Tangan Mewah di Swiss

25 Juni 2021   07:43 Diperbarui: 29 Maret 2022   01:05 2218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronaldo dengan Rolex-nya yg mewah. Sumber: Dubai International Sports Conference / www.highsnobiety.com

Kota Jenewa, yang dijuluki Ibu Kota Perdamaian, tidak pernah jauh dari dunia diplomasi internasional. Di kota inilah Konvensi Jenewa ditandatangani. Dan di sini pula berdiri salah satu kantor pusat PBB di Eropa dan berbagai organisasi internasional lainnya. Namun, tidak itu saja yang membuat kota indah ini istimewa. 

Jenewa juga sangat kondang sebagai kota pembuat jam tangan ternama di Swiss. Beberapa jam tangan mewah, antara lain Rolex, Patek Philippe, Chopard dan Piaget pun bermarkas di kota ini.

Nama Jenewa kerap masuk di pusaran pemberitaan media internasional. Seperti yang terjadi belum lama ini, ketika berlangsungnya Geneva Summit yang memanggungkan dua pemimpin negara adikuasa, yakni Joe Biden, Presiden Amerika Serikat (AS) dan Vladimir Putin, Presiden Federasi Russia.

Pertemuan puncak itupun bak memutar ulang sejarah pertemuan fenomenal di era Perang Dingin yang juga bertajuk Geneva Summit pada tahun 1985. Itulah pertemuan pertama antara mantan Presiden AS - Ronald Reagen dan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev kala itu.

Kota Jenewa adalah kota kedua terbesar di Swiss, setelah Zurich. Kota berpenduduk sekitar 200 ribu jiwa itu telah lama diakui sebagai sebuah kota global, pusat keuangan dan pusat diplomasi dunia. Pasalnya, di kota inilah berdiri salah satu kantor pusat PBB, selain di New York - AS, Wina- Austria, dan Nairobi- Kenya.

Kantor PBB di Jenewa. Sumber: Christof Sonderegger/Geneve Tourisme
Kantor PBB di Jenewa. Sumber: Christof Sonderegger/Geneve Tourisme
Di Jenewa pula, kita akan menemukan berbagai kantor pusat organisasi internasional lainnya. Beberapa di antaranya, International Committee of the Red Cross, ILO (International Labour Organization), UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees), WHO (World Health Organization), WTO (World Trade Organization), World Economic Forum, dan lain-lain.

Meskipun dipenuhi berbagai organisasi terkenal di atas, kota ini bukan semata kota para diplomat, ekonom, peneliti dan pegiat sosial. Jenewa juga sebuah kota menawan yang selalu menjadi destinasi impian banyak pelancong dunia. Apalagi kota di ujung barat daya Danau Jenewa inipun sangat populer sebagai kota tempat lahirnya industri jam tangan di Swiss.

Sejarah pembuatan jam tangan di Swiss menyimpan kisah yang tidak kalah dramatis. Sepotong sejarah yang secara tidak langsung berhubungan dengan gerakan Reformasi Protestan di Eropa yang dimulai Martin Luther di Jerman pada tahun 1517. Dan selanjutnya merambah ke seluruh Eropa Barat.

Dinding Reformasi di Jenewa. Sumber: www.gauvinlapetoule.com/Geneve Tourisme
Dinding Reformasi di Jenewa. Sumber: www.gauvinlapetoule.com/Geneve Tourisme
Alkisah, pada abad ke-16, kelompok Protestan yang mengalami persekusi di Prancis mulai melarikan diri ke luar negara itu. Dan salah satu tujuannya adalah ke Jenewa yang jauh lebih aman dan terlindung. Di antara kaum Protestan Prancis yang disebut Huguenots itu terdapat banyak ahli perhiasan emas jempolan dan pembuat jam tangan berbakat.

Pada periode yang sama, Tokoh Reformasi asal Prancis, John Calvin yang telah lebih dulu menetap di Jenewa memiliki pandangan berbeda soal perhiasan mewah. Dia pun melarang penggunaan perhiasan secara berlebihan. 

Akibatnya, banyak perajin emas pun terpaksa mencari alternatif lain dan mulai membuat jam tangan. Dari sinilah awal lahirnya industri jam tangan yang karena fungsinya masih bisa diterima kalangan reformis kala itu.

Pembuatan jam di Jenewa. Sumber: Kaptura/Geneve Tourisme
Pembuatan jam di Jenewa. Sumber: Kaptura/Geneve Tourisme
Swiss sejatinya bukan negara pertama yang membuat jam. Dan Jenewa pun tidak lagi sebagai satu-satunya kota pembuat jam tangan di Swiss. Namun, dari kota inilah lahir pembuatan jam tangan berkelas yang kemudian mengangkat nama Swiss sebagai negara pembuat jam tangan nomor satu di dunia. Sepenggal sejarah jam tangan di Jenewa kini bisa ditelusuri di Patek Philippe Museum.

Patek Philippe sendiri adalah simbol kemewahan jam tangan Swiss. Sejak berdiri pada tahun 1839 di Jenewa, jam tangan mewah ini pernah digunakan banyak tokoh ternama di dunia, seperti Albert Einstein, John F. Kennedy, Pablo Picasso, Putri Diana, Ratu Elizabeth II, Vladimir Putin dan banyak tokoh terkenal dan selebritas lainnya.

Industri jam tangan berkembang pesat di Jenewa. Sumber: Kaptura / Geneve Tourisme
Industri jam tangan berkembang pesat di Jenewa. Sumber: Kaptura / Geneve Tourisme
Selain Patek Philippe, jam tangan lain yang bermarkas di Jenewa adalah Rolex, Chopard, Piaget, Vacheron Constantin, Baume & Mercier, Roger Dubuis, Raymond Weil dan lain-lain. 

Rolex sendiri awalnya didirikan di London pada tahun 1905. Tetapi, selepas Perang Dunia I atau persisnya pada tahun 1919, Rolex pun pindah ke Jenewa hingga kini.

Baik Patek Philippe maupun Rolex kini menyandang predikat sebagai jam-jam tangan termahal di dunia. Pada bulan November 2019 lalu, misalnya, sebuah jam tangan Patek Phillipe Grandmaster Chime Ref. 6300A-010 terjual seharga 31 juta dolar oleh balai lelang Christie's. Harga fantastis inipun tercatat sebagai jam tangan termahal di dunia yang terjual dalam sebuah lelang.

Patek Philippe termahal di dunia. Sumber: Christie's / www.bloomberg.com
Patek Philippe termahal di dunia. Sumber: Christie's / www.bloomberg.com
Sebuah Jam Bunga atau L'horloge fleurie yang terletak di Jardin Anglais (Taman Inggris) kian menegaskan status Jenewa sebagai kota para pembuat jam. Jam indah ini dibuat pada tahun 1955 sebagai simbol pembuat jam di kota ini. Sekitar 6,500 tanaman bunga digunakan untuk membuat jam ini. Dan desain dan bunga-bunga ini selalu berganti sesuai dengan musim yang berjalan.

Jam Bunga di Taman Inggris- Jenewa. Sumber: koleksi pribadi
Jam Bunga di Taman Inggris- Jenewa. Sumber: koleksi pribadi
Tidak kalah menariknya adalah deretan billboard yang bertengger di setiap atap bangunan yang berada di sepanjang Rue du Rhone, jalan paling eksklusif di kawasan kota tua Jenewa. Bisa diduga papan iklan itu mengusung jenama berbagai jam tangan buatan Swiss, seperti Omega, Piaget, Tissot, Breitling, Franck Muller, Rolex, dan lain-lain.

Rue du Rhone memang sebuah jalan terkenal di Jenewa. Di sini Anda tidak hanya menemukan berbagai jam tangan buatan Swiss di berbagai butik jam, tetapi juga banyak produk fesyen kelas atas lainnya. Sebut misalnya, Louis Vuitton, Hermes, Chanel, Prada, Gucci, Salvatore Ferragamo, dan sebagainya.

Jalan di Kota Tua Jenewa. Sumber: Bryan Schaub/ Geneve Tourisme
Jalan di Kota Tua Jenewa. Sumber: Bryan Schaub/ Geneve Tourisme
Kawasan kota tua Jenewa atau Vieille Ville memang sangat mengesankan. Kawasan ini tidak hanya menyimpan kisah perjalanan panjang jam tangan Swiss, tetapi juga sejarah kota itu sendiri. 

Mulai dari Place du Bourg-de-Four yang berada persis di jantung kota tua, hingga St. Pierre Cathedral (The Cathedral Church of St. Peter) yang ikut menjadi saksi sejarah reformasi di kota ini.

Place du Bourg-de-Four, Jenewa. Sumber: Olivier Miche / Geneve Tourisme
Place du Bourg-de-Four, Jenewa. Sumber: Olivier Miche / Geneve Tourisme
Place du Bourg-de-Four adalah alun-alun tertua di kota Jenewa. Kawasan wisata yang dulunya merupakan sebuah pasar di era Romawi kini bak koloni wisatawan yang berkunjung ke kota ini. 

Di seputar alun-alun ini berderet berbagai restoran dan kafe yang kerap menguras kantong wisatawan. Maklum saja, Jenewa dikenal sebagai salah satu kota termahal di dunia.

Tidak jauh dari sini, jangan lupa mampir ke Saint Pierre Cathedral yang sangat bersejarah. Awalnya gereja ini dibangun sebagai sebuah gereja Katolik Roma. Namun, di era Reformasi, gereja inipun berubah status menjadi sebuah gereja Protestan pada tahun 1564. 

Gereja dengan fasad bergaya neo-klasik ini menjadi sangat terkenal, karena di sinilah tempat John Calvin memberikan khotbahnya yang inspiratif selama pertengahan abad ke-16.

Saint Pierre Cathedral - Jenewa. Sumber: Julien Dejeu / Geneve Tourisme
Saint Pierre Cathedral - Jenewa. Sumber: Julien Dejeu / Geneve Tourisme
Masih di area yang sama, tepatnya di Parc des Bastions, berdiri Monumen Reformasi yang juga disebut Reformation Wall. Monumen yang dibangun pada tahun 1917 ini, didirkan untuk menghormati Reformasi Protestan dan tokoh-tokoh utamanya, termasuk John Calvin. Dan juga sebagai pengakuan atas kepemimpinan Jenewa di era penuh gejolak itu.

Meskipun tidak semua wisatawan yang ke Jenewa tertarik dunia politik, tetapi tentunya tidak ada yang mau melewatkan kesempatan emas berkunjung ke kantor utama PBB di kota ini. Dan bergaya ala diplomat, banyak wisatawan pun ikut mengunjungi UNOG (United Nations Office at Geneva) yang berlokasi di Palais des Nations (Palace of Nations).

Palais des Nations, Jenewa. Sumber: Loris von Siebenthal / Geneve Tourisme
Palais des Nations, Jenewa. Sumber: Loris von Siebenthal / Geneve Tourisme
Dibangun antara tahun 1929 hingga 1938 sebagai markas Liga Bangsa-Bangsa, gedung ini selanjutnya berfungsi sebagai kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa sejak tahun 1946. Hal ini terjadi setelah Sekjen PBB menandatangani perjanjian dengan pemerintah Swiss, walaupun Swiss sendiri baru bergabung dengan PBB pada tahun 2002.

Mungkin benar ungkapan ini, "Save the best for the last". Menyimpan bagian terbaik untuk yang terakhir. Sebelum kembali ke hotel ataupun meninggalkan kota Jenewa, jangan lupa menikmati jalan-jalan di tepi Danau Jenewa atau Lac Leman, khususnya di sepanjang Quai du Mont-Blanc yang menawan.

Angsa-angsa dekat Pont du Mont-Blanc. Sumber: koleksi pribadi
Angsa-angsa dekat Pont du Mont-Blanc. Sumber: koleksi pribadi
Pemandangan pertama yang langsung menyita perhatian adalah Jet d'Eau, yakni sebuah air mancur besar yang menjadi lambang kota Jenewa. 

Air mancur ini sungguh menakjubkan. Terletak di titik di mana danau tersebut mengalir ke Sungai Rhone, Jet d'Eau dapat terlihat dari seluruh penjuru kota.

Jet d'Eau - Jenewa. Sumber: www.gauvinlapetoule.com / Geneve Tourisme
Jet d'Eau - Jenewa. Sumber: www.gauvinlapetoule.com / Geneve Tourisme
Lima ratus liter air per detik disemprotkan deras ke ketinggian 140 meter oleh dua pompa 500 kW. Bisa dibayangkan kekuatan air yang keluar dari mulut pipa itu. 

Konon kecepatannya bisa mencapai 200 km/ jam. Tak pelak lagi, air mancur inipun menjadi salah satu atraksi menarik yang ikut menghiasi kota Jenewa.

Panorama Danau Jenewa. Sumber: koleksi pribadi
Panorama Danau Jenewa. Sumber: koleksi pribadi
Jenewa memang kota mahal nan gemerlap. Dan ketika Biden dan Putin ke kota ini pada 16 Juni 2021 lalu, boleh jadi keduanya pun tertarik membeli sebuah jam tangan Swiss terbaru. 

Joe Biden selama ini diketahui seorang kolektor jam tangan. Beberapa jam tangan koleksinya terdiri dari jam tangan mahal buatan Rolex dan Omega. Misalnya Rolex Datejust dan Omega Speedmaster yang dikenakannya sewaktu bertemu Putin.

Lalu bagaimana dengan Vladimir Putin? Presiden Russia yang flamboyan ini ternyata juga seorang kolektor jam tangan mahal. Konon Putin memiliki beberapa Patek Philippe, termasuk Patek Philippe Perpetual Calendar yang dipakainya ke Jenewa. Jam tangan mewah tersebut diperkirakan berharga ratusan ribu dolar. 

Ronaldo dengan Rolex-nya yg mewah. Sumber: Dubai International Sports Conference / www.highsnobiety.com
Ronaldo dengan Rolex-nya yg mewah. Sumber: Dubai International Sports Conference / www.highsnobiety.com

Namun, siapa tahu Putin tertarik menggantinya dengan Rolex GMT Master II Ice. Harga jam tangan yang juga dimiliki bintang sepak bola Cristian Ronaldo itu bahkan lebih mahal lagi. Sedikitnya, Putin harus merogoh kocek sekitar 497,040 dolar. Bagaimana Kamerad?

***

Kelapa Gading, 25 Juni 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Referensi: 1, 2, 3

Catatan: Foto-foto yang digunakan sesuai keterangan di foto masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun