'Geneva Summit' baru saja berlalu. Pertemuan puncak antara dua pemimpin negara adidaya, yakni Joe Biden dan Vladimir Putin, pun masih menyisakan banyak berita menarik. Tetapi, bukan itu saja yang membuat Jenewa layak disorot. Ada pertemuan penting lain terjadi di Aeroport de Geneve. Dua pesawat kepresidenan AS dan Russia terlihat bersanding dalam jarak sangat dekat di bandara internasional itu.
Bagi banyak jurnalis, planespotter dan pecinta dunia aviasi lainnya, pesawat kepresidenan selalu menarik perhatian.
Betapa tidak, sebagai pesawat yang digunakan pemimpin negara, pesawat kepresidenan tentunya bukan seperti pesawat komersial biasa. Apalagi pesawat sekelas Air Force One milik Amerika Serikat (AS) dan pesawat kepresidenan kepunyaan Russia yang kerap dijuluki "Putin Force One".
Pesawat kepresidenan sejatinya memiliki banyak perbedaan dibandingkan pesawat milik berbagai maskapai penerbangan dunia. Meskipun sebagian besar menggunakan jenis pesawat buatan pabrikan yang sama, yakni Boeing maupun Airbus.
Namun, pesawat-pesawat itu telah dimodifikasi sedemikian rupa sesuai kebutuhan dan spesifikasi yang ditentukan masing-masing negara pemesan. Alhasil, harga pesawat itu pun melonjak tajam.
Air Force One, misalnya, yang kini masih menggunakan Boeing VC-25A sejak era George H.W. Bush di awal 1990-an, adalah versi pesawat kepresidenan AS dari seri Boeing 747-200B. Dengan livery klasik biru dan putih yang didesain oleh Raymond Loewy, pesawat ini masih terlihat menawan.
Itu sebabnya, sejak beberapa tahun lalu, US Air Force pun telah memesan sepasang pesawat terbaru ke Boeing.
Pesawat Air Force One teranyar nanti menggunakan Boeing VC-25B, seri terbaru dari Boeing 747-8i yang lebih besar dan efisien. Pesawat yang diperkirakan selesai pada tahun 2025 bakal dijejali berbagai teknologi tinggi, tingkat keamanan maksimum, interior nan mewah, dan sebagainya. Dan semua modifikasi yang diminta oleh US Air Force pada ujungnya berdampak ke harga pesawat yang kian meroket.
Pada Juli 2018 lalu, Boeing telah mendapat kontrak senilai 3.9 milyar dolar untuk membangun dua unit Boeing 747-8i untuk digunakan sebagai Air Force One.
Harga ini pun diprediksi bakal meningkat, seperti dilansir media aviasi Simple Flying. Jelas jauh lebih mahal dari semua pesawat kepresidenan yang ada di dunia.
Jerman pun memiliki pesawat kepresidenan yang dikenal dengan nama 'Konrad Adenaver’. Pesawat resmi Pemerintah Federal Jerman ini juga memakai pesawat buatan Airbus, yakni tipe Airbus A340. Namun, pesawat ini akan segera diganti dengan Airbus A350s yang lebih modern dengan banyak modifikasi.
Tidak berbeda jauh dengan Jerman, Inggris pun memiliki pesawat kepresidenan yang khusus digunakan untuk Keluarga Kerajaan dan Pemerintah Inggris, termasuk Perdana Menteri Boris Johnson. Pesawat jenis Airbus A330 Voyager dipilih sebagai pesawat khusus untuk semua perjalanan resmi kenegaraan.
Akan tetapi, andaikan semua pesawat itu berderet di sebuah bandara bareng Air Force One dan Putin Force One, boleh jadi semua mata hanya akan tertuju ke kedua pesawat pemimpin negara adidaya itu. Maklum saja, biarpun Perang Dingin telah lama berakhir, AS dan Russia sejak dulu hingga kini lebih banyak sepakat untuk tidak sepakat. Dan itulah yang terjadi di bandara Geneva (Jenewa) beberapa waktu lalu. Suatu pemandangan langka melihat kedua pesawat itu diparkir dalam jarak begitu dekat.
Ilyushin II-96 adalah salah satu pesawat berbadan lebar yang dirancang oleh pabrikan pesawat Ilyushin dan dibuat di VASO (Voronezh Aircraft Production Association), salah satu pabrik pembuat pesawat terbang terbesar di Russia. Ilyushin sendiri telah lama dikenal sebagai pembuat pesawat terbang sejak era Uni Soviet.
Jika AS memiliki dua pesawat Air Force One yang harus selalu stand by, maka Russia memiliki sekaligus empat pesawat yang wajib disiapkan setiap kali Presiden Putin hendak bepergian. Dan dari keempat pesawat yang sudah diisi bahan bakar penuh ini, Putin dan rombongan akan menggunakan dua pesawat.
Menariknya, sesuai protokol keamanan, Presiden Putin sendiri yang akan memilih secara random salah satu pesawat yang akan dinaikinya.
Di atas pesawat canggih ini, Putin bisa bekerja dan berkomunikasi seperti layaknya sedang bekerja di kantornya di Kremlin- Moskwa. Dan di atas segalanya, keamanan sang presiden harus selalu terlindung.
Informasi tentang Russia memang sangat terbatas, apalagi soal pesawat kepresidenannya. Dan seperti biasanya, semakin tertutup maka semakin menarik informasi apapun yang ke luar.
Dari berbagai sumber, pesawat ini konon dilengkapi sistem pertahanan udara canggih. Bahkan ada ‘escape pod’ atau semacam kapsul penyelamat darurat yang disediakan bagi orang nomor satu di negara Beruang Merah itu.
Berbeda dengan Air Force One yang informasi seputar pesawat itu lebih mudah didapatkan. Setidaknya dari aspek spesifikasi pesawat dan interior yang tidak termasuk kategori ‘very classified’. Misalnya, soal interior pesawat yang sudah lama diketahui dirancang oleh Nancy Reagan, mantan First Lady AS.
Bagaimanapun, mari kita lihat beberapa fasilitas yang sudah didapatkan beberapa media, termasuk oleh media aviasi ternama Simple Flying belum lama ini. Ternyata, Putin Force One tidak kalah mewah dibandingkan pesawat kepresidenan lainnya. Di samping aspek keamanan, pesawat ini pun dilengkapi berbagai fasilitas demi kenyamanan sang Presiden.
Vladimir Putin secara pribadi disebut ikut menginspeksi pekerjaan interior pesawat ini di pabrik Voronezh, ketika masih menjabat sebagai Perdana Menteri Russia. Pantas saja, pesawat ini pun lengkap dengan sebuah gym. Putin memang dikenal suka nge-gym. Lihat saja tubuhnya yang begitu atletis.
Dengan segala kecanggihan dan kemewahan yang dimilikinya, Ilyushin II-96-300PU milik Vladimir Putin seakan begitu percaya diri, sekalipun harus berdampingan dengan Boeing VC-25A yang berlabel “Air Force One”. Apalagi harga pesawat ini pun tidak semahal Air Force One. Seperti dikutip dari Newsweek, harga pesawat Putin berkisar 504 juta dolar! Gak mahal kan ya? Hahaha.
***
Kelapa Gading, 20 Juni 2021
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: Semua foto yg digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H