Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Porto, Sepak Bola dan Port Wine

31 Mei 2021   16:50 Diperbarui: 31 Mei 2021   21:20 1737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Porto yg berbukit dan sungai Douro | Sumber: koleksi pribadi

Nama kota Porto kembali menanjak di pusat pemberitaan media dunia akhir pekan lalu. Final Liga Champions yang mempertemukan dua klub jawara asal Inggris, yakni Manchester City dan Chelsea digelar di Estadio do Dragao. Inilah kandang Futebol Clube do Porto alias FC Porto, klub kebanggaan kota di muara sungai Douro itu. Dan ke kota tua nan jelita yang juga kondang dengan Port Wine inilah yang penulis kunjungi di awal tahun 2020 lalu.

Sepak bola memang sangat terkenal di negara Portugal. Begitu pula di kota Porto yang memiliki salah satu dari tiga klub paling populer di negara itu. 

Siapa lagi kalau bukan FC Porto yang telah berdiri sejak tahun 1893. Dibandingkan dua pesaing utamanya yang bermarkas di kota Lisbon, yakni Benfica dan Sporting Lisbon, FC Porto pun lebih unggul di level Eropa. Klub ternama ini pernah dua kali menjadi kampiun Piala Champions dan berbagai piala bergengsi lainnya.

Logo Naga dan Bola di stadion FC Porto | Sumber: koleksi pribadi
Logo Naga dan Bola di stadion FC Porto | Sumber: koleksi pribadi
Kehebatan Porto bukan hanya di atas lapangan hijau. Klub berjuluk "Dragoes" atau Si Naga ini pun diakui sebagai "The World's Most Efficient 'Moneyball' Football Club". 

Suatu pengakuan atas kemampuan strategi beli-jual FC Porto yang sangat jeli membeli banyak pemain muda penuh talenta, mengembangkan potensi mereka, lalu menjual ke klub Eropa lain dengan harga selangit. Pintar!

Minggu lalu, klub ini juga ketiban untung. Estadio do Dragao, yang telah menjadi kandangnya sejak tahun 2003, digunakan sebagai ajang Final Piala Champions 2021. Dan ketika berada di kota Porto pada awal Januari 2020, penulis pun bisa dibilang beruntung. :) 

Hotel tempat kami menginap hanya berjarak beberapa ratus meter dari stadion berkapasitas 50,033 ini. Alhasil, penulis pun memotretnya di waktu yang spesial, yakni sesaat setelah sunrise.

Estadio do Dragao, kandang FC Porto| Sumber: koleksi pribadi
Estadio do Dragao, kandang FC Porto| Sumber: koleksi pribadi
Tentu saja kota yang juga disebut Oporto ini tidak hanya soal FC Porto maupun Boavista FC, klub sekota lainnya yang bertarung di Primeira Liga. 

Porto juga sangat terkenal dengan pesona kota tuanya yang sangat menawan. Kota yang seolah tersembunyi di wilayah utara Portugal di tepi Lautan Atlantik ini bahkan bisa disebut sebagai salah satu kota terindah di semenanjung Iberia sejak ratusan tahun lalu.

Sejarah Porto sejatinya telah dimulai sejak tahun 300 SM ketika kawasan ini mulai didiami suku Celtik. Porto juga pernah dikuasai bangsa Romawi yang membuatnya berkembang menjadi salah satu kota perdagangan penting di masa itu. Kejayaan yang sama berlanjut di era Suebian dan Visigoth. Tidak ketinggalan, pasukan Moor pun pernah menguasai kota ini.

Rumah susun penuh warna di kawasan kota tua Porto | Sumber: koleksi pribadi
Rumah susun penuh warna di kawasan kota tua Porto | Sumber: koleksi pribadi
Berbagai pendudukan di masa lalu hingga era kejayaan Kerajaan Portugal ikut mewarnai sejarah kota ini. Porto pun diakui sebagai salah satu kota tertua di Eropa. 

Kawasan kota tuanya yang disebut "The Historic Centre of Oporto", Luiz I Bridge dan Monastery of Serra do Pilar yang dibangun di atas bukit dan menghadap sungai Douro menciptakan suatu lanskap urban yang sangat menakjubkan.

Pada tahun 1996, UNESCO pun menetapkan kawasan bersejarah ini sebagai "World Heritage Site". Penetapan ini jelas sangat penting bagi Porto yang kerap dipandang sebelah mata di Eropa. Padahal, kota Porto dengan kontur berbukit ini sungguh memesona. Apalagi kota inipun dihiasi sungai Douro yang membelah di tengah kota. Incredibly beautiful!

Kota Porto yg berbukit dan sungai Douro | Sumber: koleksi pribadi
Kota Porto yg berbukit dan sungai Douro | Sumber: koleksi pribadi
Lihatlah rumah-rumah penuh warna bak bersusun indah di kedua sisi sungai. Bahkan jalan-jalan kecil menanjak di pusat kota tua pun tidak membuat pelancong menghindarinya. Jalan-jalan seperti itu justru begitu menggoda untuk dijelajahi.

Ribeira! Begitulah nama kawasan bersejarah di jantung kota Porto yang dalam bahasa Portugis berarti sungai. Dan seperti namanya, kawasan dengan deretan rumah susun penuh warna itu berada di sepanjang tepi sungai Douro. 

Dari sekitar Praca da Ribeira (Ribeira Square) sampai ke kaki Ponte de Dom Luis I (Jembatan Dom Luis I) berderet banyak kafe dan resto yang menyajikan berbagai makanan khas Portugis.

Reibeira Square- Porto (tengah) | Sumber: koleksi pribadi
Reibeira Square- Porto (tengah) | Sumber: koleksi pribadi
Panorama di Ribeira memang sangat menarik, apalagi di sekitar Jembatan Luis I yang telah menjadi ikon kota Porto. Jembatan lengkung dua susun dari baja ini membentang indah di atas Sungai Douro sepanjang 172 meter. 

Dibangun pada tahun 1886, Jembatan Luis I dirancang oleh Theophile Seyrig, seorang murid dari Gustave Eiffel yang namanya tidak bisa dipisahkan dari Menara Eiffel di Paris.

Porto saat ini memiliki 6 jembatan yang menghubungkan kedua sisi sungai Douro. Namun, dari semua jembatan yang ada, Jembatan Luis I yang menghubungkan kota Porto dengan Vila Nova de Gaia atau biasa disebut Gaia adalah yang paling terkenal. Sedangkan Maria Pia Bridge, yakni jembatan kereta yang dibangun Gustave Eiffel pada tahun 1877 adalah jembatan tertua di kota Porto.

Jembatan Luis I - Porto | Sumber: Deensel / wikimedia
Jembatan Luis I - Porto | Sumber: Deensel / wikimedia
Di atas bukit di seberang Ribeira dan tidak jauh dari Jembatan Luis I, berdiri Monastery of Serra do Pilar yang dibangun pada tahun 1672. 

Biara ini menjadi kian populer karena posisinya yang sangat strategis di sisi Gaia dan menyajikan panorama yang spektakuler ke arah kota Porto dan sungai Douro. Gereja di kompleks biara ini juga tampil menarik dengan bentuknya yang bundar dan bergaya arsitektur Renaisans.

Gereja bundar di Biara Serra do Pilar - Gaia | Sumber: koleksi pribadi
Gereja bundar di Biara Serra do Pilar - Gaia | Sumber: koleksi pribadi
Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen, maka di setiap kota kita akan menemukan banyak gereja tua dengan arsitektur cantik. 

Di Porto sendiri terdapat puluhan 'Igreja' atau gereja. Beberapa yang terkenal, misalnya, Igreja de Santo Ildefonso, Igreja dos Clrigos, Porto Cathedral, dan lain-lain.

O ya, kata gereja memang berasal dari bahasa Portugis. Sama dengan beberapa kata serapan lainnya yang juga berasal dari bahasa Portugis. 

Di antaranya, bangku (banco), bendera (bandeira), boneka (boneca), gereja (igreja), meja (mesa), jendela (janela), kemeja (camisa), mentega (manteiga), sepatu (sapato), dan lain-lain.

Gereja Santo Ildefonso - Porto | Sumber: koleksi pribadi
Gereja Santo Ildefonso - Porto | Sumber: koleksi pribadi
Igreja de Santo Ildefonso adalah sebuah gereja dari abad ke-18 yang cantik dengan gaya arsitektur barok. Gereja yang selesai dibangun tahun 1739 ini memiliki fasade dari ubin Azulejo yang sangat indah. Sedangkan Igreja dos Clerigos atau Gereja Clerigos yang juga bergaya barok sangat masyhur dengan menara loncengnya yang menjulang setinggi 75.6 meter di atas langit kota Porto.

Di samping kedua igreja, Porto juga memiliki katedral bergaya arsitektur romanesque dan sentuhan barok  yang menawan. 

Inilah Porto Se do Porto atau Porto Cathedral, gereja katolik Roma yang juga berada di kawasan bersejarah kota Porto. Gereja ini selesai dibangun tahun 1737 dan kini menjadi salah satu monumen bersejarah di kota Porto.

Porto Cathedral - Porto | Sumber: koleksi pribadi
Porto Cathedral - Porto | Sumber: koleksi pribadi
Sebagai salah satu kota tua di Portugal dan di Eropa, Porto juga masih menyimpan banyak bangunan lain dengan pesona masa lalu yang tak pernah pudar. Mulai dari Porto Town Hall (Camara Municipal do Porto) yang berarsitektur neo-klasik; Palacio da Bolsa (Stock Exchange Palace) yang terinspirasi arsitektur Neo-palladian yakni gaya arsitektur yang dikembangkan arsitek Andrea Palladio dari Venezia; hingga Sao Bento Railway Station yang sangat terkenal dengan lukisan-lukisan keramik azulejo yang mengagumkan.

Pemusik jalanan di Ribeira - Porto | Sumber: koleksi pribadi
Pemusik jalanan di Ribeira - Porto | Sumber: koleksi pribadi
Selain semua pesona di atas, kota berpenduduk sekitar 216 ribu ini juga sangat dikenal sebagai penghasil anggur terbaik yang disebut Port Wine alias Anggur Porto. 

Popularitas wine dari wilayah ini telah lama ikut mengangkat pamor kota Porto sebagai salah satu wilayah penghasil minuman anggur terbaik di dunia. Porto pun selanjutnya dianggap identik dengan Port Wine.

Nama Port Wine ini konon berawal dari perdagangan wine di abad ke-17. Saat itu wine dibawa melalui sungai Douro dalam kapal-kapal kayu yang disebut Barco Rabelos, lalu diperdagangkan di kota Porto. 

Seperti diketahui, sebagian besar jenis wine ini merupakan hasil produksi dari perkebunan anggur di sekitar lembah Douro. Nama Douro sendiri telah menjadi sebutan resmi sejak tahun 1756 dan menjadi kawasan anggur yang dilindungi tertua ketiga di dunia, setelah Chianti di Italia dan Tokaj di Hungaria.

Wine barrel di atas kapal kayu Barco Rabelo | Sumber: Yellow Cat/ wikimedia
Wine barrel di atas kapal kayu Barco Rabelo | Sumber: Yellow Cat/ wikimedia
Di kota Porto, tentu saja dengan mudah kita menemukan anggur Porto di mana-mana. Bahkan "Port Wine Cellars and Tasting Tour" termasuk jenis wisata yang banyak menarik peminat. 

Betapa tidak, wisata ini tidak hanya mengajak peserta mencicipi berbagai jenis port wine, seperti Ruby, Tawny, White dan Rose. Tetapi, sekaligus mendapat banyak pengetahuan tentang dunia wine langsung dari berbagai wine cellar (tempat penyimpanan wine) yang sangat menarik.

Harga wine yg sangat murah di Porto | Sumber: koleksi pribadi
Harga wine yg sangat murah di Porto | Sumber: koleksi pribadi
Di Gaia, yang terletak di seberang Porto atau di sisi lain dari sungai Douro, berderet banyak sekali toko dan sekaligus wine cellar ternama di kota ini. 

Beberapa nama terkenal yang sering menjadi tujuan pecinta wine, antara lain Caves Calem, Sandeman, Ramos Pinto, Ferreira, Graham, dan lain-lain. Penggemar wine juga akan terkejut dengan harga wine yang sangat murah di kota ini.

Porto memang sebuah kota tua. Namun, boleh jadi seperti kata seorang pelancong, "Porto gets better with age, just like its port-wine."  Ya, meskipun Porto kian menua, tetapi kota ini pun makin jelita.

Kelapa Gading, 31 Mei 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan: Foto2 yang digunakan adalah koleksi pribadi, kecuali foto jembatan dan barco rabelo.

Baca juga: "Lucerne, Kota Cantik di antara Sungai dan Danau di Swiss"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun