Bagaimana respons warga kota Roma dengan kehadiran pizza buatan mesin ini? Sudah pasti sangat menarik. Apalagi di kota seperti Roma yang terdapat ribuan pizzeria (kedai pizza) yang mengisi hampir setiap sudut jalan di ibukota Italia ini.Â
Dari berbagai wawancara dengan warga Roma, seperti yang dilansir kantor berita Reuters, mayoritas warga sepertinya tidak menyukai pizza kreasi mesin ini.
Warga kota Roma lain, seperti Ludovica bahkan tidak mau mencobanya. "I would never eat pizza from a machine. It's horrible," kata Ludovica ke Reuters. Respons yang hampir sama juga disampaikan Alexandra, "It's a bit sad to see pizza coming out of a machine". Namun, tidak semuanya berpandangan skeptis atas kehadiran pizza vending machine ini.
Massimo Bucolo, seorang pebisnis, bahkan optimis dengan peluang pizza vending machine ini, meskipun dihadang berbagai resistensi. Baginya, kehadiran pizza buatan mesin ini bukan suatu serangan terhadap para pembuat pizza tradisional. Lagipula, 'pizza' buatan Mr. Go Pizza lebih merupakan kombinasi antara pizza dan piadina, yaitu roti pipih yang berasal dari wilayah Romagna, Italia.
Tidak itu saja. Bagi banyak Italiano, pengalaman menikmati pizza klasik, sejatinya termasuk menyaksikan atraksi seorang pizzaiolo (pembuat pizza) membuat sepotong pizza.Â
Dari membuat adonan, membentuk pizza, Â memanggangnya di tungku yang masih menggunakan kayu bakar, sampai menyajikannya ke pelanggan. Sayang sekali, atraksi ini kian langka ditemukan di kota Roma yang tradisi kulinernya terus digempur berbagai budaya kuliner serba instant.
Budaya serba instant memang terus merangsek maju. Pelan tapi pasti mulai menggeser sebagian warisan budaya kuliner dunia, setidaknya dimulai dari proses penyajian yang kian praktis. Tidak hanya berbagai jenis mie hingga ramen yang dijual dalam kemasan. Pizza pun kini disiapkan seorang pembuat pizza bernama 'vending machine'. Dan mungkin saja, besok-besok Anda memesan nasi goreng dari sebuah mesin yang berada di pojok jalan dekat rumahmu. Astaga!
***
Kelapa Gading, 12 Mei 2021