Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kala Pizza ala "Vending Machine" Menginvasi Roma

12 Mei 2021   19:03 Diperbarui: 24 Juni 2022   04:32 2173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesin Pizza Self 24 di Hiroshima- Jepang. Sumber: theoccasionalgourmand.blogspot.com

Bagaimana respons warga kota Roma dengan kehadiran pizza buatan mesin ini? Sudah pasti sangat menarik. Apalagi di kota seperti Roma yang terdapat ribuan pizzeria (kedai pizza) yang mengisi hampir setiap sudut jalan di ibukota Italia ini. 

Dari berbagai wawancara dengan warga Roma, seperti yang dilansir kantor berita Reuters, mayoritas warga sepertinya tidak menyukai pizza kreasi mesin ini.

Seorang pelanggan mencoba pizza buatan mesin ini. Sumber: Yara Nardi / Reuters
Seorang pelanggan mencoba pizza buatan mesin ini. Sumber: Yara Nardi / Reuters
Fabrizia Pugliese, seorang mahasiswi asal Napoli di Roma, memberikan komen menohok. "It's OK, but it's not pizza!", ujarnya setelah sempat mencicipinya. Tidak mengejutkan, sebagai warga Napoli, Pugliese tentunya sangat membanggakan pizza tradisional Italia yang ditemukan oleh Raffaele Esposito pada tahun 1889 di kota Napoli.

Warga kota Roma lain, seperti Ludovica bahkan tidak mau mencobanya. "I would never eat pizza from a machine. It's horrible," kata Ludovica ke Reuters. Respons yang hampir sama juga disampaikan Alexandra, "It's a bit sad to see pizza coming out of a machine". Namun, tidak semuanya berpandangan skeptis atas kehadiran pizza vending machine ini.

Massimo Bucolo, seorang pebisnis, bahkan optimis dengan peluang pizza vending machine ini, meskipun dihadang berbagai resistensi. Baginya, kehadiran pizza buatan mesin ini bukan suatu serangan terhadap para pembuat pizza tradisional. Lagipula, 'pizza' buatan Mr. Go Pizza lebih merupakan kombinasi antara pizza dan piadina, yaitu roti pipih yang berasal dari wilayah Romagna, Italia.

Model vending machine yg akan terus berubah. Sumber: www.letspizza.com
Model vending machine yg akan terus berubah. Sumber: www.letspizza.com
Sementara itu, Angelo Iezzi, President dari Asosiasi Pizza Italia, mengatakan agak bingung dengan kehadiran Mr Go Pizza. Baginya, inovasi dan teknologi memang berjalan seiring. Demikian pula dengan kualitas (pizza). Dengan kata lain, Iezzi agak meragukan kualitas sebuah mesin sanggup menggantikan kompetensi seorang pembuat pizza.

Tidak itu saja. Bagi banyak Italiano, pengalaman menikmati pizza klasik, sejatinya termasuk menyaksikan atraksi seorang pizzaiolo (pembuat pizza) membuat sepotong pizza. 

Dari membuat adonan, membentuk pizza,  memanggangnya di tungku yang masih menggunakan kayu bakar, sampai menyajikannya ke pelanggan. Sayang sekali, atraksi ini kian langka ditemukan di kota Roma yang tradisi kulinernya terus digempur berbagai budaya kuliner serba instant.

Budaya serba instant memang terus merangsek maju. Pelan tapi pasti mulai menggeser sebagian warisan budaya kuliner dunia, setidaknya dimulai dari proses penyajian yang kian praktis. Tidak hanya berbagai jenis mie hingga ramen yang dijual dalam kemasan. Pizza pun kini disiapkan seorang pembuat pizza bernama 'vending machine'. Dan mungkin saja, besok-besok Anda memesan nasi goreng dari sebuah mesin yang berada di pojok jalan dekat rumahmu. Astaga!

***

Kelapa Gading, 12 Mei 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun