Selain itu, di sisi selatan Suez, terdapat sebuah terowongan di bawah terusan yang selalu sibuk dilewati kendaraan yang melintas dari Kairo, ibu kota Mesir, menuju kawasan pegunungan Sinai.Â
Inilah Al Shahid Ahmed Hamdi Tunnel sepanjang 1,640 meter yang pernah penulis lewati dalam sebuah perjalanan panjang dari kota Kairo menuju St. Catherine di Sinai.
Meskipun tidak sesibuk Suez, terusan terkenal lainnya di benua Amerika, yakni Panama Canal atau Terusan Panama, tidak kalah penting dalam jalur pelayaran dunia.Â
Bayangkan saja, terusan ini telah memperpendek rute pelayaran dari Lautan Atlantik ke Lautan Pasifik sekitar 15,000 km, tanpa perlu memutari Cape Horn- Chile yang berada nun jauh di ujung paling selatan benua Amerika.
Mulai dibangun tahun 1881 oleh Ferdinand de Lesseps dari Prancis, projek ini terpaksa dihentikan karena berbagai penyakit yang menyerang para pekerja pada tahun 1893.Â
Selanjutnya, setelah membantu Panama merdeka dari Kolombia, AS kemudian meneruskan pembangunannya pada tahun 1904 di bawah pimpinan Theodore Roosevelt, Presiden AS saat itu. Dan akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1914, Terusan Panama pun dibuka.
AS terus menguasai Terusan Panama dan wilayah sekitarnya sampai 31 Desember 1999. Kini Terusan Panama berada di bawah kontrol Otoritas Terusan Panama, sebuah badan yang dibentuk Pemerintah Panama untuk mengelola terusan ini. Setiap tahun diperkirakan sekitar 15,000 kapal melewatinya.
Danau Gatun, misalnya, adalah salah satu danau buatan yang dibangun untuk mengurangi pekerjaan ekskavasi terusan. Permukaan danau ini berada 26 meter di atas permukaan laut.