Sekilas lapangan ini mengingatkan kita pada Lapangan Tian An Men di kota Beijing, China. Meskipun ukurannya lebih kecil dari Tian An Men, tetapi Lapangan Merah jelas lebih cantik dengan parade arsitektur khas Rusia. Mulai dari Katedral St. Basil hingga Museum Sejarah Negara.
Di era Tsar Ivan III (abad 15), lapangan ini pernah menjadi semacam pasar malam, tempat berkumpul para pedagang dari berbagai belahan dunia. Maklum saja, lapangan ini terletak sangat strategis antara Tembok Kremlin (pusat kekuasaan Rusia) dan Kitay-gorod, suatu kawasan perdagangan bersejarah.
Tidak itu saja. Para Kosmonot Rusia juga disambut rakyat di sini. Begitu pula pesta tutup tahun yang biasanya diselimuti udara sangat dingin minus belasan derajat celcius pun dipusatkan di Lapangan Merah. Pendeknya, di sinilah hampir semua aktivitas penting di kota Moskwa dilaksanakan!
Lapangan Merah terletak memanjang di sisi timur Tembok Kremlin, di sebelah utara Sungai Moskwa. Berbentuk persegi panjang, lapangan ini menyajikan begitu banyak spot instagrammable bagi pecinta fotografi. Dari sudut manapun Anda berdiri, selalu ada pemandangan menarik yang menakjubkan.
Di sisi yang sama juga, terdapat Mausoleum Lenin, yakni makam salah satu tokoh pendiri paham komunisme dan pemimpin Uni Soviet yang paling berpengaruh.Â
Mungkin saja keindahan Lapangan Merah yang membuat Vladimir Lenin, sekalipun sudah wafat, tetap enggan menjauh dari lapangan kebanggaannya ini. Mausoleum yang pintu masuknya selalu dipenuhi antrean panjang itu dibangun tahun 1924 oleh arsitek Alexey Shchusev.
Fasade GUM yang didesain arsitek Alexander Pomerantsev sungguh indah, bak sebuah istana saja. Selain itu, interior-nya pun tidak kalah menarik dengan sentuhan warna pastel dan dihiasi berbagai ornamen menawan.Â