Michelin Star Inspector tidak segan merekomendasi untuk menurunkan peringkat resto tersebut, jika ditemukan kualitas makanan tidak sesuai standar yang telah ditetapkan.
Bagi sang koki kondang ini, kehilangan Michelin Star ibarat kehilangan seorang pacar saja. "I started crying when I lost my Stars," kata Ramsay dalam suatu wawancara.
Jika Ramsay hanya merasa bak kehilangan pacar, tidak demikian dengan Bernard Loiseau, seorang chef ternama lainnya.Â
Setelah terdengar rumor bahwa restoran miliknya akan kehilangan satu bintang dari tiga bintang yang disandangnya, Loiseau pun bunuh diri. Tragis!Â
Begitulah, memegang predikat tertinggi di industri kuliner tidak mudah. Tekanan besar untuk terus menjaga konsistensi kualitas makanan bisa membuat depresi sebagian chef.
Itu sebabnya, selain sistem pemeringkat Michelin Star, juga terdapat kategori "Bib Gourmand" dan "The Plate" yang lebih mengarah ke restoran kelas menengah. Tentunya tetap dengan kualitas masakan sangat bagus, namun dengan harga yang lebih terjangkau.
Kembali ke Indonesia. Sekalipun secara resmi belum ditemukan restoran berstatus Michelin Star, tetapi masakan Indonesia sendiri sudah banyak yang disajikan di berbagai restoran yang direkomendasikan di Michelin Guide.Â
Setidaknya di kategori "Bib Gourmand" dan "Michelin Plate". Restoran-restoran ini tersebar dari Singapore, Hong Kong, Amsterdam hingga New York.
Sistem pemeringkat Michelin Star memang telah diakui secara global. Namun demikian, tidak berarti restoran tanpa status terkenal itu tidak berkualitas. Pada ujungnya, setiap orang memiliki selera yang berbeda. Bukankah begitu?