Adalah dua jurnalis muda The Washington Post, yakni Carl Bernstein dan Bob Woodward yang ditugaskan untuk menginvestigasi kasus Watergate. Dari bukti awal yang ditemukan polisi di tangan lima penyusup, termasuk sebuah buku alamat yang ditemukan di kamar Bernard Barker di sebuah kamar di Hotel Watergate, kedua jurnalis ini pun melakukan investigasi.
Pada tanggal 19 Juni 1972, Washington Post mulai menurunkan berita yang mengaitkan kasus penangkapan dengan GOP (Grand Old Party), julukan Partai Republik. Salah seorang yang ditangkap adalah Koordinator Keamanan untuk CREEP (Committee to Re-elect the President). Sang tertuduh, James W. McCord Jr, juga pernah bekerja di CIA (Central Intelligence Agency).
Hasil investigasi lebih lanjut makin menguak tabir yang menutupi kasus ini. Penyadapan di kantor DNC sesungguhnya telah berlangsung sejak Mei 1972. Anggota CREEP menyusup ke kantor pusat lawan politiknya itu. Bukan hanya mencuri berbagai dokumen berstatus 'Top Secret', tetapi juga memasang alat penyadap telepon. Namun, dikarenakan alat penyadap tersebut tidak bekerja dengan baik, maka mereka pun mengirim lima penyusup yang akhirnya tertangkap basah pada tanggal 17 Juni 1972.
Dan yang paling menarik dari proses investigasi oleh kedua reporter harian The Washington Post itu adalah narasumber rahasia yang disebut "Deep Throat". Tokoh misterius inilah yang ikut membocorkan keterlibatan pemerintahan Nixon secara lebih gamblang. Dari bocoran rahasia itu jugalah, Bernstein dan Woodward bersama-sama menulis seri artikel skandal Watergate. Deep Throat sendiri belakangan diketahui adalah W. Mark Felt, mantan Direktur FBI antara tahun 1971 -- 1973.
Namun, Nixon tidak mampu mengelak lagi setelah Mahkamah Agung memerintahkan Gedung Putih untuk  menyerahkan semua bukti percakapan, termasuk rekaman percakapan di Oval Office, ruang kerja sang presiden. Hasilnya, Nixon jelas terlibat skandal Watergate. Sang presiden pun dituduh menghalangi proses hukum (obstruction of justice) dan terancam pemakzulan.
Pada tanggal 8 Agustus 1974, Presiden Richard Nixon akhirnya meletakkan jabatannya sebagai presiden AS dan kemudian digantikan Gerard R. Ford. Nixon pun tercatat dalam sejarah AS sebagai presiden pertama AS yang mengundurkan diri.