Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Dan Brown, Novel, dan Destinasi Wisata Dunia

6 Maret 2021   11:33 Diperbarui: 7 Maret 2021   23:52 2607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Capitol, Washington DC. Sumber: koleksi pribadi

Kisah Langdon berlanjut di "The Da Vinci Code" yang justru lebih populer dibandingkan novel sebelumnya. Bahkan inilah novel pertama Dan Brown yang difilmkan. 

Di Indonesia sendiri, novel "The Da Vinci Code" edisi bahasa Indonesia pertama kali dicetak tahun 2004 dan sukses luar biasa. Sedangkan novel "Malaikat & Iblis" (Angels & Demons) baru beredar di tahun berikutnya.

Novel "The Da Vinci Code" mengambil latar cerita di dua negara - Prancis dan Inggris. Di Prancis atau persisnya di ibu kota Paris, novel ini bahkan diawali dari kasus pembunuhan kurator Museum Louvre, museum paling terkenal dan sekaligus terbesar di dunia.

Museum Louvre. Sumber: koleksi pribadi
Museum Louvre. Sumber: koleksi pribadi
Selain Museum Louvre, pembaca juga diajak ke hotel mewah The Ritz Paris di alun-alun Vendome yang dikelilingi banyak butik mahal. Lalu, Church of St. Sulpice dan Chateau de Villete atau Puri Villete yang berada di wilayah Condcourt, sekitar 40 km dari Paris.

Lokasi di Inggris tidak kalah menarik. Mulai dari kota London sampai Edinburgh. Di London, misalnya, pembaca diajak ke Westminster Abbey yang sangat terkenal. 

Selanjutnya ke Temple Church dan King's College di London. Dan tidak ketinggalan ke Rosslyn Chapel di Roslin, yang berada di selatan kota Edinburgh.

Khusus untuk filmnya, porsi syuting di Westminster Abbey ternyata dilakukan di Lincoln Cathedral dan Winchester Cathedral. Tentu saja membuat filmnya jauh lebih sulit, khususnya perijinan di lokasi khusus seperti gereja Westminster yang sulit didapatkan.

Novel Da Vinci Code menimbulkan kehebohan luar biasa. Selain meraih sukses besar, novel ini juga menuai badai kritik. Novel ini banyak dikecam secara luas karena banyak ketidakakuratan ilmiah dan sejarah. 

Untuk mematahkan teori-teori spekulatif dalam novel tsb, sebuah novel lain berjudul "Cracking Da Vinci's Code" pun diterbitkan. Sebuah cara elegan dan cerdas untuk menjawab isi novel Da Vinci Code.

Novel bantahan untuk Da Vinci Code. Sumber: koleksi pribadi
Novel bantahan untuk Da Vinci Code. Sumber: koleksi pribadi
Kesuksesan Dan Brown dengan novel-novel di atas ternyata masih berlanjut ke novel berikutnya. "The Lost Symbol" (2009), lanjutan serial petualangan Robert Langdon, sekali lagi berhasil membuat pembacanya tercengang. 

Ramuan khas ala Dan Brown, yang terdiri dari misteri, teka-teki, dan kelompok rahasia, masih sangat menarik dinikmati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun