Selain terkenal dengan armadanya yang selalu berusia muda, SIA juga begitu kondang dalam layanan di atas pesawat (in-flight service). Dan maskapai ini juga selalu berusaha menjadi yang terdepan dalam berbagai hal, termasuk maskapai pertama yang mengoperasikan pesawat superjumbo A-380 pada tahun 2007 silam.
Namun, sejak dunia dilanda pandemi covid-19 setahun terakhir ini, restriksi perjalanan terjadi di mana-mana. Pembatasan perjalanan antar negara pun berimbas ke bisnis penerbangan. SIA yang memiliki sekitar 139 pesawat pun terpaksa mengandangkan sebagian besar armadanya.
Singapore Airlines memang tidak punya pilihan lain. Maskapai ini sama sekali tidak memiliki rute penerbangan dalam negeri. Jika negara-negara tujuan penerbangannya ditutup, maka SIA pasti makin merana. Bagaimana SIA bisa memiliki rute domestik, jika luas negara Singapura hanya sekitar 728 km persegi.
Tanpa rute penerbangan domestik, maka Singapore Airlines, Qatar, Emirates, Etihad dan lain-lain hanya bisa berharap agar semua pintu gerbang internasional tetap dibuka. Sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya. Dan di saat ini, ternyata "rute domestik" bisa lebih berharga daripada hanya mengandalkan "rute internasional".
Hm, jadi rindu terbang lagi....
***
Kelapa Gading, 24 Februari 2021
Oleh : Tonny Syiariel
Referensi: 1, 2, 3, 4
Catatan: Foto-foto yg digunakan sesuai keterangan di foto masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H