Apalagi yang mengidap aviophobia atau aerophobia - ketakutan akan terbang. Persis yang dialami Dennis Bergkamp, mantan pemain Arsenal, yang sudah lama takut terbang. Itu sebabnya dia pun dijuluki "Non-flying Dutchman". Dia bahkan rela naik mobil dari London ke Amsterdam, jika hendak pulkam.
Apakah tidak pernah mengalami rasa takut ketika cuaca buruk ataupun di saat terjadi turbulensi? Tentu saja pernah. Rasa takut adalah sesuatu yang wajar.
Namun demikian, dengan berbagai pengalaman terbang selama ini, serta memiliki pengetahuan secukupnya, rasa takut itu sudah jauh berkurang. Dan kadang bisa dikatakan menghilang sama sekali.
Nah, bagaimana kalau penulis berbagi sebagian kiat untuk mengatasi keraguan dan sekaligus mengalahkan rasa takut terbang itu? Ayo, kita simak bersama.
1. Memilih Tempat Duduk yang Nyaman
Penulis selalu memilih kursi di aisle, dekat lorong, agar mudah bergerak dan selalu berada di antara penumpang lainnya. Ini kursi ternyaman bagiku. Yang lain mungkin saja memilih kursi dekat jendela. Apalagi jika ingin segera tidur tanpa mau terganggu ataupun bagi yang ingin menikmati langit nan biru.
Akan tetapi, jika takut ketinggian, hindari window seat atau tempat duduk dekat jendela. Meskipun penutup jendela bisa diturunkan setelah lepas landas dan boleh ditutup sepanjang perjalanan. Tetapi, menjelang mendarat, Anda akan diminta pramugari untuk kembali membuka penutup jendela.
2. Aktif Memulai Percakapan atau Lakukan Aktivitas Lain
Jangan ragu untuk mengajak kru pesawat berbicara. Mereka selalu dalam perjalanan sepanjang karir mereka. Tentunya pramugari sudah sangat terbiasa dengan situasi pesawat. Boleh juga ajak mengobrol teman seperjalanan yang duduk di dekatmu. Bicaralah hal-hal positif yang tidak ada hubungan dengan penerbangan tersebut.