Nama Pelabuhan Sunda Kelapa tidak dapat dipisahkan dari sejarah berdirinya kota Jakarta. Deretan perahu Phinisi yang bersandar di pelabuhan ini sejak ratusan tahun lalu masih menjadi daya tarik banyak wisatawan.
Akan tetapi, ketika seorang sahabat fotografer handal mengajak penulis memotret Mercusuar Merah di Sunda Kelapa, tidak pernah terpikirkan cara mencapainya begitu sulit. Ajakan yang sangat menggoda, nama "Mercusuar Merah" terdengar begitu sexy.
Di pagi subuh itu, setelah berkumpul di pelabuhan Sunda Kelapa, kami ternyata harus menyeberang menggunakan perahu untuk ke lokasi foto.Â
Begitulah, sedikit berbau petualangan. Perahu kecil itu mengantar kami ke sebuah tanggul yang berada di dekat sang mercusuar merah. Sebuah spot foto yang lagi-lagi sangat tersembunyi. Dan inilah hasilnya. Si Mercusuar Merah yang memesona!
Apakah setiap lokasi foto harus selalu susah-payah dicari? Tidak juga. Lokasi foto ada di mana-mana. Sebagian di antaranya bahkan merupakan destinasi wisata yang sudah populer. Ibaratnya, lokasi sudah terbentang di depan kita. Misalnya, Monas dan Ancol. Semua sudah kenal bukan?Â
Namun, sama seperti di lokasi lain, selalu muncul pertanyaan soal spot terbaik untuk memotretnya. Dari sisi mana? Kapan waktu terbaik mengabadikannya? Inilah tantangan menarik untuk dijelajahi. Mencari spot (titik foto) terbaik untuk memotretnya.
Ketika langit Jakarta merona indah di kala senja, sosok Monas tampak begitu menawan. Dan di saat lampunya mulai menyala menyapa Jakarta, Monas terlihat makin menakjubkan.Â
Monumen kebanggaan kita ini tampil bak seorang primadona di atas panggung. Tidak mengherankan, setelah foto-fotonya beredar di jaringan sosmed, para pemburu foto pun ikut mengalir ke sini.