Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Venezia, Sang Ratu dari Adriatik

15 Desember 2020   17:34 Diperbarui: 15 Desember 2020   22:19 1390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Venezia juga disebut Kota di Atas Air. Sumber: koleksi pribadi

Jika menghadap ke arah laut, tampak belasan gondola hitam yang terangguk-angguk dibuai gelombang kecil. Berbalik badan ke arah Piazzetta, kita segera terkagum-kagum dengan menara Campanile (menara lonceng) setinggi 98.6 meter.

Gondola-gondola di depan Istana Doge. Sumber: koleksi pribadi
Gondola-gondola di depan Istana Doge. Sumber: koleksi pribadi
Menara ini dulunya digunakan sebagai menara pengawas ke arah lautan. Kabarnya, Galileo Galilei juga pernah memanfaatkannya untuk mendemonstrasikan teleskop buatannya, yang dipersembahkan ke penguasa setempat. Pada 1902, menara lonceng ini pernah runtuh. Tetapi, segera dibangun kembali di tempat yang sama.

Kembali ke dua kolom tadi yang berdiri kokoh bak pintu gerbang ke arah Piazza San Marco. Konon kolom-kolom ini dibawa dari Timur pada abad ke-12. Dua patung menarik terlihat menghiasi puncaknya. Yang pertama adalah patung Santo Theodore (santo pelindung kota Venezia). Sedangkan, yang lainnya adalah patung singa kesayangan Santo Marco, santo pelindung kota yang baru, menggantikan Santo Theodore.

Piazetta dengan dua kolom terkenalnya. Sumber: koleksi pribadi
Piazetta dengan dua kolom terkenalnya. Sumber: koleksi pribadi
Kedua patung megah, yang kemudian menjadi lambang Venezia ini, disebut "Marco dan Todaro". Dari beberapa sumber, kabarnya ada kolom ketiga. Akan tetapi, kolom ini tenggelam ke dasar laguna saat dipancangkan. Kawasan sekitar kolom ini dulunya adalah pasar tempat menjual bahan-bahan makanan. Dan astaga, juga tempat eksekusi hukuman mati!

O ya, jangan lupa dengan Istana Doge itu sendiri. Bangunan indah yang tampak begitu dominan di Piazzetta ini adalah bangunan terbesar di Venezia. Fasade nya tampak begitu menawan dengan portico yang dihiasi deretan lengkungan yang senada. Sapuan warna merah muda yang menutupi setengah bagian atas fasade kian memperindah istana ini.

Palazzo Ducale atau Istana Doges dibangun pada abad ke-9 sebagai kediaman Doges (duke). Antara abad ke 14 -16, istana ini mengalami banyak perubahan di tangan arsitek-arsitek ternama pada masa itu, seperti Dalle Masegne, Pietro Lamberti, Antonio Rizzo dan P. Lombardo.

Istana Doge (Palazzo Ducale). Sumber: koleksi pribadi
Istana Doge (Palazzo Ducale). Sumber: koleksi pribadi
Selama berabad-abad Istana Doge menjadi kediaman keluarga Doge dan kemudian pusat pemerintahan Venezia. Istana ini adalah pusat kekuasaan politik, administrasi dan kehakiman.  Dan juga sebagai gudang persenjataan dan penjara. Suatu pemusatan kekuasaan yang sempurna, seperti layaknya sebuah negara monarki.

Arsitektur Venezia memang menawan. Namun, selain itu ada yang wajib dilakukan ketika melancong ke sini. Mungkin Anda sudah bisa menduganya. Betul sekali, Ayo naik gondola!

Gondola ride adalah salah satu atraksi utama yang memikat di Venezia. Pengalaman mengitari sebagian Grand Canal dan lorong-lorong kanal lainnya sungguh mengasyikkan. Gondola akan meliuk di antara sisi belakang hotel dan bangunan tua lainnya. Lalu melewati jembatan-jembatan kecil yang indah.

Naik Gondola di Venezia. Sumber: koleksi pribadi
Naik Gondola di Venezia. Sumber: koleksi pribadi
Setelah menikmati gondola sekitar 45 menit, yuk bergegas menuju pusat keramaian dan magnet di Venezia -- Piazza San Marco. Di sinilah Napoleon harus menahan nafas dan menyebut alun-alun (piazza) San Marco sebagai "The finest drawing room in Europe, the only roof worthy of it being the sky." Buku "100 Most Beautiful Squares of the World" pun menempatkannya sebagai salah satu alun-alun terindah di dunia!

Berdiri di tengah alun-alun San Marco memang bak menjadi bagian dari sebuah "ruang gambar" besar. Semua yang ada di alun-alun -- basilika, menara lonceng, deretan kafe, kerumunan turis maupun ratusan burung merpati -- semuanya memainkan peran masing-masing dalam kanvas besar yang hidup. Di segala penjuru alun-alun ini terpampang berbagai karya arsitektur bernilai tinggi. Magnifico! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun