Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Si Perahu, "Model" Favorit Fotografer Lanskap Indonesia

12 Desember 2020   08:01 Diperbarui: 13 Desember 2020   03:14 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Putih di Pantai Sanur- Bali. Sumber: koleksi pribadi

Dunia fotografi masih terus berkibar. Jenis peralatan foto pun makin canggih dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Di sisi lain, komunitas pecinta fotografi juga tidak kalah kencang berlari. Komunitas dengan genre atau aliran berbeda pun mewarnai dunia fotografi di tanah air. Di antaranya, portrait, human interest, street, macro, wildlife, food, sports, underwater, travel, landscape, dan lain-lain.

Dari semua aliran fotografi yang ada, bisa dibilang komunitas fotografi lanskap yang paling diminati saat ini di Indonesia. Hal ini bisa dimengerti. Fotografi lanskap mencakup berbagai petualangan ke alam terbuka dan perjalanan ke lokasi-lokasi nan eksotis di berbagai tempat. Dan untuk mendapatkan sebuah foto menarik kerap membutuhkan perjuangan tersendiri.

Lalu, apa yang dimaksud dengan "landscape photography"? Secara sederhana, fotografi lanskap adalah seni mengambil gambar alam terbuka dengan cara yang seakan membawa penikmat fotomu ke dalam pemandangan itu. Menarik bukan? Dengan kata lain, sebuah foto lanskap yang bagus membuat orang yang melihat foto itu seakan berada di spot itu juga.

Namun, untuk menjadikan sebuah foto lanskap tampil menawan, ada banyak kiat yang wajib diperhatikan. Elemen apapun yang masuk di dalam bingkai foto harus diperhitungkan. Dan salah satu elemen yang kerap menjadi rujukan adalah apa yang disebut sebagai POI atau "Point of Interest".

Perahu sebagai POI. Lokasi: Tg.Burung. Sumber: koleksi pribadi
Perahu sebagai POI. Lokasi: Tg.Burung. Sumber: koleksi pribadi

POI inilah yang ikut menjadi titik awal untuk mengeksplorasi sebuah karya foto lanskap. POI akan seketika mengajak mata kita ke arahnya sebelum melihat sudut foto lainnya.

Kembali ke judul artikel ini. Menariknya, dari begitu banyak komunitas yang berkembang di berbagai kota, para pemburu foto lanskap kerap berburu foto yang nyaris sama. Bukan hanya subjek foto yang serupa, lokasi yang persis sama, tapi seringkali sudut pengambilan foto pun tidak jauh berbeda.

Jika sebuah foto cantik pertama kali muncul di sosmed, maka dalam waktu sekejap, para landscapers, sebutan untuk pemotret lanskap, pun tidak akan mau ketinggalan untuk menuju ke spot yang sama. Hasilnya, sebuah foto lanskap yang menakjubkan itu dalam waktu singkat bertebaran di berbagai akun sosmed para fotografer lainnya.

Berpisah di Tanjung Burung. Sumber: koleksi pribadi
Berpisah di Tanjung Burung. Sumber: koleksi pribadi
Dalam berbagai perjalanan "photo hunting" bersama beberapa komunitas fotografer, baik di sekitar Jakarta maupun di kota-kota lainnya, penulis begitu sering menyaksikan sebuah perahu tampil sebagai sang bintang utama. Baik di danau, waduk, pantai, bahkan di sebuah empang sekalipun. Sesekali, perahu itu disandingkan dengan perahu lainnya. Tampil solo, maupun duo.

Perahu kecil yang dijadikan POI tampil bak "super model" yang menjadi sasaran bidikan kamera dari berbagai posisi. Elemen perahu, apalagi dengan model dan warna menarik, memang membuat sebuah foto lanskap menjadi kian indah dipandang mata. Dari berbagai perburuan foto itu, ternyata penulis sendiri pun memiliki begitu banyak foto-foto lanskap dengan perahu sebagai subjek utama foto. Mau lihat fotonya? Tentu saja boleh. Sekalian sekilas cerita di baliknya.

Si Putih di Pantai Sanur- Bali. Sumber: koleksi pribadi
Si Putih di Pantai Sanur- Bali. Sumber: koleksi pribadi
Alkisah, di Pantai Sanur - Bali yang begitu termasyhur di dunia terdapat sebuah perahu kecil berwarna putih. Entah milik siapa perahu dari fiberglass yang sudah setengah rusak itu. Tetapi, di kalangan fotografer lanskap, perahu nan kesepian ini sungguh populer. Mungkin sudah ratusan kali menjadi pemanis sebuah foto lanskap yang diabadikan di sini ketika matahari terbit.

Saking terkenalnya perahu kecil ini, fotonya hampir selalu menghiasi akun Instagram para pemotret lanskap di Indonesia. Coba lirik foto ini, cantik bukan? 

Perahu-perahu di Tamblingan- Bali. Sumber: koleksi pribadi
Perahu-perahu di Tamblingan- Bali. Sumber: koleksi pribadi

Masih di Bali, tetapi berbeda lokasi. Kali ini, ayo ke Danau Tamblingan yang tidak jauh dari Bedugul. Di pagi hari yang indah, sesaat ketika matahari pagi berhasil mengusir sisa kabut dari permukaan danau, deretan perahu di tepi danau serta pepohonan di sekitarnya tampil begitu memukau. Bermandikan cahaya pagi, perahu-perahu itu membuat sebuah foto panorama danau menjadi makin hidup dan bercerita. Cerita tentang aku, kau dan perahu-perahu itu. Masih ingat, bukan? 

Memotret perahu tidak harus jauh dari Jakarta. Hanya sekitar satu jam berkendara ke arah Teluk Naga, Tangerang, kita akan temukan sebuah spot sederhana bernama Tanjung Burung. Meskipun spot di atas sebuah empang ini begitu bersahaja, tapi reputasinya patoet dipoedji.

Suatu senja di Tanjung Burung- Tangerang. Sumber: koleksi pribadi
Suatu senja di Tanjung Burung- Tangerang. Sumber: koleksi pribadi
Perahu kecil yang dipajang di sini selalu membuat penikmat fotografi lanskap enggan meninggalkannya. Apalagi mengabadikannya ketika matahari terbenam. Fantastis! Popularitas spot foto ini pun membuatnya selalu menjadi lokasi favorit banyak komunitas fotografer lanskap Jakarta. Tidak terbilang lagi, betapa banyak fotografer yang telah menyambanginya.

Ribuan foto telah dibuat di spot yang untuk mencapainya perlu melewati deretan empang pemancingan. Bahkan fotografer dari luar Jakarta pun seakan tidak mau ketinggalan. Dan uniknya, meskipun perahu-perahu itu difoto dengan teknik 'long exposure' atau pengaturan kecepatan lambat, tapi foto itu tidak terlihat blur (kabur) sedikitpun. Artinya, perahu-perahu itu bisa ‘dipaksa’ berdiam sekian puluh detik.

Fotografer lanskap internasional sekalipun akan terpana mengagumi hasil kreativitas fotografer Indonesia. Ada rahasianya, tentu saja. “Only in Indonesia,” kata seorang teman fotografer sambil tertawa berderai.

Sebuah perahu di atas permukaan air cenderung bergerak. Dan ketika bergerak, meskipun sedikit sekalipun, itu sudah cukup membuat hasil fotomu berpotensi blur jika memotretnya dengan kecepatan lambat. Pada kondisi tertentu, misalnya ketika cahaya rendah, kita tidak punya pilihan lain selain menggunakan teknik long exposure dengan bantuan tripod. Cara ini juga biasa digunakan, bila ingin mendapatkan suatu efek berbeda pada permukaan air danau.

Si cantik Biru di Danau Saint Moritz- Swiss. Sumber: koleksi pribadi
Si cantik Biru di Danau Saint Moritz- Swiss. Sumber: koleksi pribadi
Suatu saat ketika bepergian ke Saint Moritz – Swiss, pagi subuh penulis menuju ke danau dan memotret sebuah perahu. Seorang fotografer lokal yang kebetulan ada di situ heran melihat penulis memasang tripod, filter, dan lain-lain. Angin pagi yang berhembus perlahan sudah pasti membuat perahu itu pun bergoyang sedikit. Oh, penulis lupa. Di situ tidak ada Abang Tukang Perahu yang bisa mengganjal perahu itu agar tidak bergerak. Hahaha.

Tidak selamanya sebuah subjek foto tersedia di depan Anda. Kecuali berburu foto bareng sebuah komunitas yang dipandu mentor berpengalaman. Kadang Anda kudu menemukannya sendiri. Seringkali kita harus mencari POI dari foto yang kita rencanakan.

Dalam sebuah perjalanan lainnya di Barcelona - Spanyol, langkah kaki akhirnya membawaku tiba di Port Olimpic yang dipadatin begitu banyak perahu berbagai ukuran dan model. Mau memotret sebuah perahu, tapi yang mana? Semua perahu terlihat nyaris sama. Ah, penulis harus mencari sebuah subjek (perahu) yang unik, baik bentuknya, maupun warnanya.

Si Biru-Kuning yg menawan di Port Olimpic- Barcelona. Sumber: koleksi pribadi
Si Biru-Kuning yg menawan di Port Olimpic- Barcelona. Sumber: koleksi pribadi
Masih ingat bukan? POI adalah subjek utama yang paling "menarik perhatian" orang ketika pertama kali melihat fotomu. Setelah mengitari pelabuhan itu, sebuah perahu berwarna biru dan kuning tampak terlihat diparkir di deretan pertama di antara puluhan yacht lainya. Wow!  Warna biru-kuning itu begitu menonjol di antara warna perahu lainnya yang umumnya bercat putih. Seakan menunggu untuk dibidik!

Dengan situasi yang hampir sama, penulis juga pernah memotret sebuah perahu kuning lainnya di Pelabuhan Palermo - Italia. Hm, perahu dengan warna mencolok itu seakan-akan sengaja diparkir di sisi paling pinggir dan menanti bidikan para fotografer. Boleh jadi pemiliknya seorang fotografer. :)

Si Kuning nan kinclong di Pelabuhan Palermo - Italia. Sumber: koleksi pribadi
Si Kuning nan kinclong di Pelabuhan Palermo - Italia. Sumber: koleksi pribadi

Tidak selalu juga sebuah subjek foto dicari. Kadang cukup ditunggu, khususnya bila kita sudah mempelajari area sekitarnya. Di bulan April setahun yang lalu, ketika berada di sebuah lokasi, penulis sudah mendapatkan ide sebuah komposisi. Memotret dari tepi sungai dengan dahan pohon yang menjuntai ke atas sungai sebagai bingkai subjek foto (framing).

Masalahnya, di atas Sungai Hozugawa di kawasan wisata Arashiyama- Kyoto itu, tidak ada satupun subjek foto yang cukup menarik. Jadi? Menunggu lah hingga sebuah perahu lewat dan 'masuk' ke dalam bingkai foto kita. Kesabaran memang penting untuk menunggu momen yang tepat dan berdiri di titik yang juga tepat.

Akhirnya perahu yg ditunggu pun lewat. Sumber: koleksi pribadi
Akhirnya perahu yg ditunggu pun lewat. Sumber: koleksi pribadi

Kata Ansel Adams, seorang fotografer lanskap AS yang sangat terkenal, "A good photograph is knowing where to stand." 

Meskipun elemen perahu menghasilkan sebuah foto yang bagus. Akan tetapi, untuk membuat foto perahu kita makin menawan, maka sangat penting memperhatikan waktu pemotretan yang ideal. Katakanlah, di saat matahari terbit atau matahari terbenam, di sesuaikan dengan kondisi spot masing-masing.

Hasilnya pasti berbeda. Foto akan tampil dramatis dengan langit yang cetar memesona. Bias warna di langit yang begitu indah di kala sunrise dan sunset membuat sebuah foto lanskap pun makin sedap dipandang mata. Dan hasil-hasil foto seperti itulah yang membuat pehobi fotografi pun tidak pernah lelah berburu foto dari satu spot ke spot lainnya.

Bagaimana? Mulai tertarik dengan dunia fotografi lanskap?  Masih banyak perahu lainnya yang menantimu di sana. Ahaha.

Kelapa Gading, 12 Desember 2020

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan: Semua foto-foto adalah koleksi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun