Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Merindu Pesona Laut di Halmahera

10 Desember 2020   08:18 Diperbarui: 6 Mei 2022   16:40 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal feri antar pulau di pelabuhan Bastiong-Ternate. Sumber: koleksi pribadi

Begitulah sebagian kenangan masa kecil yang tidak jauh dari laut. Itulah sebabnya, setiap kali membaca tulisan Kompasianer Fauji Yamin tentang kehidupan sehari-hari di Kepulauan Halmahera selalu membuatku merindu suasana di sekitar laut. Duduk di atas atap perahu motor yang melaju, bermain dengan kole-kole, piknik ke pulau kosong, dan lain-lain.

Menikmati perjalanan dgn duduk di atap perahu. Sumber: koleksi pribadi
Menikmati perjalanan dgn duduk di atap perahu. Sumber: koleksi pribadi
Kenangan itu juga membuatku sangat menikmati berbagai kisah seputar dunia bahari. Dan sesekali membuka kembali album foto digital dari berbagai perjalanan penulis di wilayah Maluku Utara hingga perairan sekitar Raja Ampat, Papua Barat. 

Dunia bahari sendiri sebetulnya adalah sesuatu yang sangat biasa bagi masyarakat di sana. Namun, menjadi langka bagi masyarakat perkotaan. Atau setidaknya bagi masyarakat yang lebih sering menggunakan transportasi darat dalam kesehariannya. Seperti di Pulau Jawa, misalnya.

Di Provinsi Maluku Utara, sebagai contoh saja, masih banyak warga yang sehari-hari menggunakan transportasi laut dari satu pulau ke pulau lainnya. Bahkan sebagian PNS di Kantor Gubernur Provinsi Maluku Utara masih tinggal di kota Ternate.

Sedangkan kantor gubernur sendiri berada di Sofifi, ibukota Provinsi Maluku Utara yang berlokasi di poros tengah Pulau Halmahera dan masih bagian dari Kota Tidore Kepulauan. Alhasil, sebagian di antaranya konon harus pergi-pulang kantor menggunakan kapal feri atau perahu motor.

Kapal feri antar pulau di pelabuhan Bastiong-Ternate. Sumber: koleksi pribadi
Kapal feri antar pulau di pelabuhan Bastiong-Ternate. Sumber: koleksi pribadi
Bagi sebagian warga Ternate maupun dari pulau-pulau sekitarnya, transportasi laut adalah warna keseharian di sana. Pulau yang satu dihubungkan dengan pulau lainnya dengan kapal feri (jika ada), maupun jenis transportasi lainnya, seperti perahu motor. Beberapa rute yang cukup sibuk, di antaranya rute Ternate ke Tidore, Sofifi, Jailolo dan Pulau Makian.

Sementara dari Tobelo ke Morotai, kita bisa temukan layanan kapal feri dan banyak perahu motor cepat yang beroperasi setiap hari. Lalu, dari Tobelo ke pulau-pulau di sekitarnya, kita bisa menggunakan banyak taxi air alias perahu ketinting yang selalu siap mengantar penumpang dari pelabuhan Tobelo.

Baca juga: "Ternate, Mutiara di Timur yang Fotogenik"

Laut dan langit nan biru di Halmahera. Sumber: koleksi pribadi
Laut dan langit nan biru di Halmahera. Sumber: koleksi pribadi
Indonesia memang terkenal dengan sejuta pesona pantai, pulau dan lautnya. Namun, jika ada yang sanggup membuatku merindu sepanjang musim, maka sudah pasti itu adalah Halmahera. Pantai, Pulau dan Lautnya!

Seperti sepotong lirik lagu "Goyang Tobelo" yang pernah dipopulerkan penyanyi Yopie Latul. Kata "Tobelo" bisa diganti "Halmahera". 

Ta barindu-rindu, Ta barindu-rindu
Tobelo (Halmahera) so jauh di mata, sio mama
A do do kasiang, A do do kasing
Ta rindu ngoni semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun