Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Thai Airways Menembus Badai, Jual Gorengan hingga Tas Jinjing

21 November 2020   16:36 Diperbarui: 21 November 2020   18:10 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Restoran Thai Airways. Sumber: Mladen Antonov /AFP via Getty Image

Untuk memaksimalkan armadanya yang lebih banyak nganggur, serta mencari penghasilan tambahan akibat anjloknya bisnis penerbangan global dan domestik, maka maskapai ini kembali meluncurkan produk terbarunya.

Pada tanggal 30 November 2020 nanti, Thai Airways akan meluncurkan sebuah penerbangan khusus yang melintasi 99 tempat suci di Thailand. Ide awalnya mengikuti 'Flights to Nowhere' yang kini sedang populer, yakni berangkat dan kembali ke bandara yang sama. Namun, rute dan 'tujuan' penerbangan ini sangat berbeda.

Penerbangan khusus ini didesain bagi semua penumpang yang berkeinginan sembahyang di atas pesawat sambil melintasi berbagai tempat suci berupa kuil-kuil Buddha di 31 provinsi. Para penumpang nantinya akan diberikan sebuah buku doa dan makanan khusus untuk penerbangan ini. Harga tiket dijual dengan harga dari 5,999 baht sampai 9,999 baht untuk penerbangan selama tiga jam. 

Masyarakat Thailand, yang mayoritas beragama Buddha, dikenal sangat religius. Pengalaman bersembahyang di udara sambil melintasi kuil-kuil di berbagai provinsi pasti akan menjadi suatu pengalaman religius yang tidak terlupakan. Mungkin inilah yang menjadi pertimbangan Thai Airways mengemas produk unik ini.

Berbagai terobosan Thai Airways boleh saja dianggap tidak akan banyak mengangkat kinerja bisnis maskapai ini secara keseluruhan. Tapi, setidaknya semangat pantang menyerah ini yang layak diapresiasi. Di tengah era disrupsi saat ini, yang penting pemegang kemudi di masing-masing perusahaan jangan sampai kehilangan kendali. Sekalipun harus keluar sejenak dari jalur bisnis biasa, tidak masalah. Yang penting, manajemen dan seluruh karyawan mau bahu-membahu untuk terus berjuang menembus badai.

Badai mungkin masih panjang. Tapi, bukankah ada pepatah, "No storm can last forever."

Kelapa Gading, 21 November 2020

Oleh: Tonny Syiariel

Referensi: 1, 2, 3 , 4 

Catatan: Foto-foto yg digunakan sesuai keterangan di foto masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun