Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Thai Airways Menembus Badai, Jual Gorengan hingga Tas Jinjing

21 November 2020   16:36 Diperbarui: 21 November 2020   18:10 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh produk berbahan baku 'life vest'. Sumber: Thai Airways/ www.thesmartlocal.com

Kehadiran restoran tematik Thai Airways tentu saja mendapat sambutan meriah calon 'penumpang' yang sudah kangen menikmati atmosfer pesawat udara. Tapi, tunggu dulu. Anda tidak bisa langsung masuk ke restoran ini tanpa memiliki "boarding pass" khusus.

Semua pelanggan yang hendak makan di restoran ini wajib melakukan reservasi secara daring untuk mendapatkan boarding pass. Selanjutnya, boarding pass itu cukup diunduh dan disimpan di gawai. Petugas di restoran nantinya akan memindai semua reservasi sebelum mengijinkan masuk. Sungguh unik, layaknya mau naik pesawat terbang saja.

Thai Airways tidak berhenti di restoran tematik itu. Maskapai ini juga membuka beberapa gerai di seputar kota Bangkok untuk menjual gorengan olahan sendiri yang disebut "Patong-Go". Gorengan seharga 50 baht atau sekitar Rp 23,300 per tiga potong ini ternyata sukses. Foto-foto antrian gorengan Thai Airways menjadi viral di medsos, khususnya di Thailand.

Menggoreng Patong-go di cabang Silom. Sumber: Chanat Katanyu / Bangkok Post
Menggoreng Patong-go di cabang Silom. Sumber: Chanat Katanyu / Bangkok Post
Sejatinya, Thai Airways sudah menjual Patong-Go sejak tahun 2019 di Chiang Mai, sebuah kota cantik di utara Thailand. Tetapi, penjualan gorengan ini berada di bawah merek dagang "Puff & Pie". Dan saat itupun fokus pelanggannya terbatas pada karyawan perusahaan dan pekerja di bidang Event Organizer yang kerap memesan snack box.

Puff & Pie sendiri adalah toko kue yang dikelola departemen catering dari Thai Airways yang mulai dibuka pada akhir tahun 1995. Namun, dengan konsep baru ala 'street food stall' seperti yang di cabang Silom, Bangkok, yang viral dan populer, Thai Airways pun sudah makin aktif menawarkan peluang waralaba bagi siapapun yang berminat berbisnis Patong-Go.

Keinginan untuk memperluas jaringan lewat waralaba tidak terlepas dari sukses gerai Patong-Go di cabang Silom - Bangkok. Gerai yang baru beroperasi pada 16 September 2020 lalu sangat sukses. Antrian sudah mulai memanjang sejak jam 05 pagi, padahal gerai ini baru dibuka jam 06.30. 

Kabarnya, hasil penjualan memang sangat menjanjikan. Dari lima gerainya di Bangkok menghasilkan penjualan rata-rata sekitar 10 juta baht. Silakan hitung dengan asumsi 1 baht = Rp 465. Cukup prospektif bukan?

Antrian pembeli Patong-go. Sumber: Chanat Katanyu / Bangkok Post
Antrian pembeli Patong-go. Sumber: Chanat Katanyu / Bangkok Post
Dibandingkan banyak maskapai lainnya, Thai Airways sangat inovatif. Selain memaksimalkan Thai Airways Catering dengan membuka resto tematik dan gerai patong-go, Thai Airways juga mengkreasi tas tangan dan tas jinjing yang dijual secara eksklusif via Thai Shop, toko online dari Thai Airways. 

Produk bertema "Life Vest X Lifestyle" tentunya bukan semacam tas bergaya biasa. Bahan baku pembuatan tasnya saja unik, yakni memanfaatkan bahan-bahas bekas peralatan emergency, seperti life-vest (baju pelampung) dan slide rafts (alat peluncur berupa perahu karet).

Sampai saat ini, seperti bisa dilihat di contoh brosur produk itu, produk yang ditawarkan berupa berbagai jenis tas tangan, tas jinjing, tempat pensil, dan lain-lain. Semuanya edisi terbatas. Sejak akhir Oktober lalu, Thai Airways sudah mulai menerima pemesanan tas secara daring via Thai Shop. Hasilnya fantastis. Dalam waktu singkat pemesanan sudah ditutup. Out of stock alias habis tidak tersisa.

Contoh produk berbahan baku 'life vest'. Sumber: Thai Airways/ www.thesmartlocal.com
Contoh produk berbahan baku 'life vest'. Sumber: Thai Airways/ www.thesmartlocal.com
Lalu bagaimana dengan bisnis utamanya? Apakah dengan makin berkibarnya "Thai Catering" dan "Thai Shop", lalu Thai Airways melupakan bisnis penerbangannya? Tentu saja tidak. Mari kita lihat kiprah berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun