Austria sudah lama dikenal dengan kota-kota indahnya serta komposer-komposer kelas dunia. Tapi, bagaimana kalau mencari kota indah dan sekaligus kota komposer terkenal? Datang saja ke Salzburg.
Nama Salzburg, yang bisa diartikan sebagai "Benteng Garam", sangat termasyhur di dunia sebagai sebuah kota cantik dengan latar belakang pegunungan Alpen. Kota ini juga sangat ternama sebagai kotanya Wolfgang Amadeus Mozart. Dan ke kota inilah yang penulis kembali kunjungi di awal musim semi setahun lalu.
Cerita tentang kota dan komposer asal Austria seakan tidak ada habisnya. Selain Salzburg, negara di Eropa tengah ini juga memiliki kota indah lainnya seperti Vienna, Innsbruck, Hallstatt, dll. Sementara itu, nama-nama kondang komposer, antara lain, Mozart, Johan Strauss Jr, Haydn, dan Schubert, menghiasi deretan komposer terkenal sepanjang masa.
Kota Salzburg terletak di salah satu jalur utama antara Vienna - Austria ke Munich - Jerman. Dari Vienna ke Salzburg sekitar 295 km melalui jalan bebas hambatan kelas satu, West Autobahn (A1) yang super mulus. A1 ini adalah autobahn (jalan bebas hambatan) pertama yang dibangun di Austria. Diselesaikan tahun 1967, A1 menghubungkan kota Vienna ke Salzburg via Linz.
Selain dengan bus, kota inipun dapat dicapai dengan kereta api dari stasiun Wien Westbahnhof dan tiba di Salzburg Hbf. Dan tentunya juga lewat udara yang dilayani sebuah bandara bernama W.A. Mozart Airport. Beberapa penerbangan bertarif murah, misalnya Eurowings dan Ryanair, juga terbang ke kota ini.
Salzburg, kota berpenduduk sekitar 156 ribu jiwa, terletak di sebuah lokasi yang sangat strategis. Berada pada ketinggian 424meter dpl, di tepi sungai Salzach, kota ini diapit oleh dua gunung batu Monchsberg dan Kapuzinerberg.
Kawasan kota tuanya (Altstadt) menyimpan keindahan arsitektur baroque yang menawan dari sekitar 22 gereja. Hebatnya lagi, semuanya masih terjaga dengan baik. Dan itulah sebabnya UNESCO pun tanpa ragu memberikan status bergengsi UNESCO World Heritage Site untuk kawasan kota tua yang bersejarah itu.
Hohensalzburg adalah salah satu benteng abad pertengahan terbesar di Eropa. Sejak dibangun tahun 1077, benteng ini tampak begitu mendominasi wajah kota Salzburg. Keberadaan benteng ini seakan selalu melindungi kawasan kota tua di bawahnya, yang dipenuhin berbagai bangunan tua, gereja indah, alun-alun menawan, jalan-jalan kecil, dan sebagainya.
Dibangun pada masa Uskup Besar Gebhard von Helfenstein, benteng (kastil) ini selanjutnya terus diperluas dan ditempati sampai pada era Burkhard II von Weibpriach (abad ke 15). Saat itu, untuk mengantisipasi serangan Turki, maka ditambahkan juga menara-menara pengawas di sisi luar.
Begitu pentingnya benteng ini bagi kota Salzburg, sehingga banyak yang mengatakan kunjungan ke Salzburg tidaklah lengkap tanpa naik ke Hohensalzburg. Di samping memiliki sejarah maupun interior indah, pemandangan dari atas benteng juga sangat menakjubkan.
Seperti biasanya, mendengar kisah hantu, pengunjung biasanya bergegas menuruni benteng menuju pusat kota tua di bawahnya. Tujuan berikutnya adalah Getreidegasse, yang pasti mampu meredakan ketegangan sesaat di atas benteng tadi. Godaan shopping sudah pasti lebih menarik daripada godaan hantu.
Getreidegasse adalah sebuah jalan kecil paling populer di kota Mozart ini. Berada di sekitar gedung-gedung antik dan jalan-jalan kecil yang dilapisi batu kali (cobblestone) berjajar toko baju, kios suvenir dan kafe. Dan di salah satu gedung di jalan inilah yang menjadi tempat lahir komponis kondang Mozart.
Sedangkan yang lebih memilih menikmati suasana kota tua, ada banyak kafe di sekitar alun-alun yang menyajikan pemandangan menarik. Misalnya, alun-alun seperti Rathausplatz dan Residentplatz, di mana anda bisa menyeruput kopi dan mencicipi sepotong apple strudel sambil menikmati pemandangan kota yang menawan hati.
Paling tidak ada sekitar empat alun-alun kecil di kota tua ini yang berdekatan satu dengan yang lain, yakni Rathaus-platz, Mozart platz, Residenz platz dan Dom platz.
Kembali ke Getreidegasse, jalan sempit dengan deretan toko dan kafe, berdiri sebuah gedung berwarna kuning yang tampak mencolok di antara deretan bangunan di sekitarnya. Inilah "Mozart Geburtshaus” atau “Mozart’s Birthplace” yang sekarang berfungsi sebagai Museum Mozart.
Kehidupan sang komponis, yang meninggal dunia dalam usia 36 tahun di Vienna tahun 1791, adalah suatu keajaiban di dunia seni musik. Bayangkan saja, ketika Mozart baru berumur 12 tahun, dia sudah mampu mengubah sebuah komposisi musik. Beberapa karyanya, seperti The Marriage of Figaro (1786) dan Don Giovanni (1787) sampai sekarang pun masih dimainkan dalam berbagai orkestra di seluruh dunia.
Setiap hari ratusan wisatawan mampir berfoto di depan Mozart Geburtshaus. Apalagi di puncak musim panas yang biasanya lebih riuh dengan ribuan wisatawan yang memadati jalan ini sepanjang hari.
Bahkan di kota ini ada paket wisata khusus bertema "The Original Sound of Music Tour" dan konser musikal “The Sound of Music Show". Konser musik ini semacam operet adaptasi dari film dengan judul yang sama.
Satu dari sekian banyak lokasi syuting film itu adalah Mirabellgarten, yang terletak hanya sekitar 650 meter dari Getreidegasse. Mengingat waktu kunjungan di kota ini yang singkat, maka seakan berpacu dengan waktu, kami pun bergegas ke sana.
Konon di Mozart Wohnhaus (Mozart Residence) inilah tempat tinggal keluarga Mozart setelah pindah dari Getreidegasse. Keluarga Mozart tinggal di apartemen ini dari 1773 – 1787. Namun Mozart sendiri pindah ke Vienna tahun 1781.
Sebelum berbelok ke kiri menuju Mirabellgarten, masih di Makart Platz, pesona gereja Holy Trinity begitu menggoda bidikan kamera. Di musim semi yang indah, Holy Trinity Church tampil sangat fotogenik.
Taman ini dihiasi berbagai patung-patung indah karya Ottavio Mosto (1690), yang melambangkan figur-figur dalam mitologi Yunani. Di sudut taman yang lain terdapat juga patung-patung orang kerdil dan Heckentheater (Hedge Theater), yang dibangun antara 1704- 1718.
Pemandangan dari Mirabellgarten ke arah bukit Festungsberg juga tidak kalah memesona. Benteng kuno Hohensalzburg tampak terlihat kokoh dan menawan di kejauhan. Itulah sebabnya, taman ini menjadi tempat favorit bukan hanya bagi wisatawan. Warga lokal pun terlihat banyak yang duduk di bangku taman.
Tidak semua lokasi berada di dalam kota Salzburg. Selain Mirabellgarten dan Leopolsskron Palace, lokasi lainnya berada di kota Mondsee dan desa St. Gilgen, yang berada sekitar 30 menit dari Salzburg.
Dengan segala pesonanya yang telah bertahan selama ratusan tahun itu, Salzburg pun terus berkembang sebagai salah satu destinasi wisata andalan negara Austria. Sebuah pesona yang tak pernah pudar melintasi waktu.
Kelapa Gading, 16 November 2020
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: Sebagian foto-foto koleksi pribadi dan sebagian lagi sesuai keterangan di foto masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H