Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Salzburg, di Antara Mozart dan "The Sound of Music"

16 November 2020   09:16 Diperbarui: 18 November 2020   14:33 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panorama kota Salzburg. Sumber: koleksi pribadi

Austria sudah lama dikenal dengan kota-kota indahnya serta komposer-komposer kelas dunia. Tapi, bagaimana kalau mencari kota indah dan sekaligus kota komposer terkenal? Datang saja ke Salzburg.

Nama Salzburg, yang bisa diartikan sebagai "Benteng Garam", sangat termasyhur di dunia sebagai sebuah kota cantik dengan latar belakang pegunungan Alpen. Kota ini juga sangat ternama sebagai kotanya Wolfgang Amadeus Mozart. Dan ke kota inilah yang penulis kembali kunjungi di awal musim semi setahun lalu.

Cerita tentang kota dan komposer asal Austria seakan tidak ada habisnya. Selain Salzburg, negara di Eropa tengah ini juga memiliki kota indah lainnya seperti Vienna, Innsbruck, Hallstatt, dll. Sementara itu, nama-nama kondang komposer, antara lain, Mozart, Johan Strauss Jr, Haydn, dan Schubert, menghiasi deretan komposer terkenal sepanjang masa.

Kota Salzburg terletak di salah satu jalur utama antara Vienna - Austria ke Munich - Jerman. Dari Vienna ke Salzburg sekitar 295 km melalui jalan bebas hambatan kelas satu, West Autobahn (A1) yang super mulus. A1 ini adalah autobahn (jalan bebas hambatan) pertama yang dibangun di Austria. Diselesaikan tahun 1967, A1 menghubungkan kota Vienna ke Salzburg via Linz.

Selain dengan bus, kota inipun dapat dicapai dengan kereta api dari stasiun Wien Westbahnhof dan tiba di Salzburg Hbf. Dan tentunya juga lewat udara yang dilayani sebuah bandara bernama W.A. Mozart Airport. Beberapa penerbangan bertarif murah, misalnya Eurowings dan Ryanair, juga terbang ke kota ini.

Salzburg, kota berpenduduk sekitar 156 ribu jiwa, terletak di sebuah lokasi yang sangat strategis. Berada pada ketinggian 424meter dpl, di tepi sungai Salzach, kota ini diapit oleh dua gunung batu Monchsberg dan Kapuzinerberg. 

Kawasan kota tuanya (Altstadt) menyimpan keindahan arsitektur baroque yang menawan dari sekitar 22 gereja. Hebatnya lagi, semuanya masih terjaga dengan baik. Dan itulah sebabnya UNESCO pun tanpa ragu memberikan status bergengsi UNESCO World Heritage Site untuk kawasan kota tua yang bersejarah itu.

Benteng Hohensalzburg. Sumber: Andreas Stiasny / wikimedia
Benteng Hohensalzburg. Sumber: Andreas Stiasny / wikimedia
Salah satu pesona kota yang langsung menyihir wisatawan yang masuk ke Salzburg adalah benteng kuno Hohensalzburg. Betapa tidak, dengan posisi di atas ketinggian 506 meter dpl, benteng kuno ini sudah terlihat dari hampir seluruh sudut kota.

Hohensalzburg adalah salah satu benteng abad pertengahan terbesar di Eropa. Sejak dibangun tahun 1077, benteng ini tampak begitu mendominasi wajah kota Salzburg. Keberadaan benteng ini seakan selalu melindungi kawasan kota tua di bawahnya, yang dipenuhin berbagai bangunan tua, gereja indah, alun-alun menawan, jalan-jalan kecil, dan sebagainya.

Dibangun pada masa Uskup Besar Gebhard von Helfenstein, benteng (kastil) ini selanjutnya terus diperluas dan ditempati sampai pada era Burkhard II von Weibpriach (abad ke 15). Saat itu, untuk mengantisipasi serangan Turki, maka ditambahkan juga menara-menara pengawas di sisi luar.

Begitu pentingnya benteng ini bagi kota Salzburg, sehingga banyak yang mengatakan kunjungan ke Salzburg tidaklah lengkap tanpa naik ke Hohensalzburg. Di samping memiliki sejarah maupun interior indah, pemandangan dari atas benteng juga sangat menakjubkan.

Kapel St.George- Hohensalzburg. Sumber: Gryffindor / wikimedia
Kapel St.George- Hohensalzburg. Sumber: Gryffindor / wikimedia
Dan menariknya, benteng ini juga berhantu. Dari waktu ke waktu, hantu cantik yang disebut "The White Lady" kerap berjalan-jalan di halaman dan ruang-ruang besar di kastil pada malam hari. Pakaiannya putih panjang berkibar bak ditiup angin. Beautiful ghost! :)

Seperti biasanya, mendengar kisah hantu, pengunjung biasanya bergegas menuruni benteng menuju pusat kota tua di bawahnya. Tujuan berikutnya adalah Getreidegasse, yang pasti mampu meredakan ketegangan sesaat di atas benteng tadi. Godaan shopping sudah pasti lebih menarik daripada godaan hantu.

Getreidegasse adalah sebuah jalan kecil paling populer di kota Mozart ini. Berada di sekitar gedung-gedung antik dan jalan-jalan kecil yang dilapisi batu kali (cobblestone) berjajar toko baju, kios suvenir dan kafe. Dan di salah satu gedung di jalan inilah yang menjadi tempat lahir komponis kondang Mozart.

Getreidegasse, kawasan belanja di Salzburg. Sumber: Snotty/ wikimedia
Getreidegasse, kawasan belanja di Salzburg. Sumber: Snotty/ wikimedia
Yang suka berbelanja, di sinilah tempatnya. Segala macam pernak-pernik Salzburg dengan nama Mozart dijual. Mulai dari magnetik, gantungan kunci hingga coklat merek Mozart pun ada.

Sedangkan yang lebih memilih menikmati suasana kota tua, ada banyak kafe di sekitar alun-alun yang menyajikan pemandangan menarik. Misalnya, alun-alun seperti Rathausplatz dan Residentplatz, di mana anda bisa menyeruput kopi dan mencicipi sepotong apple strudel sambil menikmati pemandangan kota yang menawan hati.

Paling tidak ada sekitar empat alun-alun kecil di kota tua ini yang berdekatan satu dengan yang lain, yakni Rathaus-platz, Mozart platz, Residenz platz dan Dom platz.

Kembali ke Getreidegasse, jalan sempit dengan deretan toko dan kafe, berdiri sebuah gedung berwarna kuning yang tampak mencolok di antara deretan bangunan di sekitarnya. Inilah "Mozart Geburtshaus” atau “Mozart’s Birthplace” yang sekarang berfungsi sebagai Museum Mozart.

Mozart Birthplace, Getreidegasse No.9. Sumber: Andreas Stiasny / wikimedia
Mozart Birthplace, Getreidegasse No.9. Sumber: Andreas Stiasny / wikimedia
Ada yang mengatakan Getreidegasse No. 9 ini adalah alamat rumah paling terkenal di seantero Salzburg. Di rumah inilah lahir sang komponis terkenal, Wolfgang Amadeus Mozart atau yang lebih sering disebut W.A. Mozart pada 27 Jan 1756. Keluarga Mozart mendiami lantai 3 gedung ini dari tahun 1747 hingga 1773.

Kehidupan sang komponis, yang meninggal dunia dalam usia 36 tahun di Vienna tahun 1791, adalah suatu keajaiban di dunia seni musik. Bayangkan saja, ketika Mozart baru berumur 12 tahun, dia sudah mampu mengubah sebuah komposisi musik. Beberapa karyanya, seperti The Marriage of Figaro (1786) dan Don Giovanni (1787) sampai sekarang pun masih dimainkan dalam berbagai orkestra di seluruh dunia.

Setiap hari ratusan wisatawan mampir berfoto di depan Mozart Geburtshaus. Apalagi di puncak musim panas yang biasanya lebih riuh dengan ribuan wisatawan yang memadati jalan ini sepanjang hari.

Poster film
Poster film
Kota Salzburg juga akan selalu dikenang sebagai lokasi syuting sebuah film musikal legendaris "The Sound of Music". Begitu terkenalnya film yang sukses memenangkan 5 Academy Awards itu, hingga semua lokasi di dalam film tersebut menjadi destinasi wisata favorit.

Bahkan di kota ini ada paket wisata khusus bertema "The Original Sound of Music Tour" dan konser musikal “The Sound of Music Show". Konser musik ini semacam operet adaptasi dari film dengan judul yang sama.

Satu dari sekian banyak lokasi syuting film itu adalah Mirabellgarten, yang terletak hanya sekitar 650 meter dari Getreidegasse. Mengingat waktu kunjungan di kota ini yang singkat, maka seakan berpacu dengan waktu, kami pun bergegas ke sana.

Mozart Wohnhaus (Kediaman Mozart). Sumber: koleksi pribadi
Mozart Wohnhaus (Kediaman Mozart). Sumber: koleksi pribadi
Dari Getreidegasse, kami segera melangkah menuju arah Franz-Joseph-Kai, salah satu jalan utama di tepi sungai Salzach. Dari sini kita menyeberangi sebuah jembatan kecil Makartsteg ke arah Makart Platz, di mana terdapat Mozart Wohnhaus dan Holy Trinity Church.

Konon di Mozart Wohnhaus (Mozart Residence) inilah tempat tinggal keluarga Mozart setelah pindah dari Getreidegasse. Keluarga Mozart tinggal di apartemen ini dari 1773 – 1787. Namun Mozart sendiri pindah ke Vienna tahun 1781.

Sebelum berbelok ke kiri menuju Mirabellgarten, masih di Makart Platz, pesona gereja Holy Trinity begitu menggoda bidikan kamera. Di musim semi yang indah, Holy Trinity Church tampil sangat fotogenik.  

Gereja Holy Trinity- Salzburg. Sumber: koleksi pribadi
Gereja Holy Trinity- Salzburg. Sumber: koleksi pribadi
Tidak jauh dari situ, segera tampak sebuah taman dan istana nan megah, yakni Mirabell Gardens (Mirabellgarten) dan Mirabell Palace yang terkenal. Bagi yang pernah menonton film “The Sound of Music”, tentunya masih ingat ketika Maria mengajar anak-anak Baron Von Trapp menyanyikan lagu “Do Re Mi” sambil berlari-lari di Mirabellgarten.

Taman ini dihiasi berbagai patung-patung indah karya Ottavio Mosto (1690), yang melambangkan figur-figur dalam mitologi Yunani. Di sudut taman yang lain terdapat juga patung-patung orang kerdil dan Heckentheater (Hedge Theater), yang dibangun antara 1704- 1718.

Pemandangan dari Mirabellgarten ke arah bukit Festungsberg juga tidak kalah memesona. Benteng kuno Hohensalzburg tampak terlihat kokoh dan menawan di kejauhan. Itulah sebabnya, taman ini menjadi tempat favorit bukan hanya bagi wisatawan. Warga lokal pun terlihat banyak yang duduk di bangku taman.

Taman Mirabell dan Hohensalzburg di latar belakang. Sumber: koleksi pribadi
Taman Mirabell dan Hohensalzburg di latar belakang. Sumber: koleksi pribadi
Popularitas film The Sound of Music membuat nama Salzburg kian terkenal. Kisah keluarga Kapten Von Trapp, sang duren (duda keren) dengan tujuh anaknya mengalir begitu indah. Maria, yang sempat ingin menjadi biarawati, dengan kasih sayang membimbing dan mengajar anak-anak Von Trapp. Ah, kisah yang mengharukan.

Tidak semua lokasi berada di dalam kota Salzburg. Selain Mirabellgarten dan Leopolsskron Palace, lokasi lainnya berada di kota Mondsee dan desa St. Gilgen, yang berada sekitar 30 menit dari Salzburg.

Istana & Taman Mirabell - Salzburg. Sumber: koleksi pribadi
Istana & Taman Mirabell - Salzburg. Sumber: koleksi pribadi
Salzburg tentunya tidak hanya Mozart dan “The Sound of Music”, biarpun keduanya telah lama menjadi ikon pariwisata Salzburg. Di kota ini juga tersimpan banyak aset wisata lainnya yang sangat layak dikunjungi. Misalnya, Salzburg Cathedral yang megah dan dikelilingi oleh Domplatz, Residenzplatz dan Kapitelplatz.

Dengan segala pesonanya yang telah bertahan selama ratusan tahun itu, Salzburg pun terus berkembang sebagai salah satu destinasi wisata andalan negara Austria. Sebuah pesona yang tak pernah pudar melintasi waktu.

Kelapa Gading, 16 November 2020
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: Sebagian foto-foto koleksi pribadi dan sebagian lagi sesuai keterangan di foto masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun