Seperti biasanya, mendengar kisah hantu, pengunjung biasanya bergegas menuruni benteng menuju pusat kota tua di bawahnya. Tujuan berikutnya adalah Getreidegasse, yang pasti mampu meredakan ketegangan sesaat di atas benteng tadi. Godaan shopping sudah pasti lebih menarik daripada godaan hantu.
Getreidegasse adalah sebuah jalan kecil paling populer di kota Mozart ini. Berada di sekitar gedung-gedung antik dan jalan-jalan kecil yang dilapisi batu kali (cobblestone) berjajar toko baju, kios suvenir dan kafe. Dan di salah satu gedung di jalan inilah yang menjadi tempat lahir komponis kondang Mozart.
Sedangkan yang lebih memilih menikmati suasana kota tua, ada banyak kafe di sekitar alun-alun yang menyajikan pemandangan menarik. Misalnya, alun-alun seperti Rathausplatz dan Residentplatz, di mana anda bisa menyeruput kopi dan mencicipi sepotong apple strudel sambil menikmati pemandangan kota yang menawan hati.
Paling tidak ada sekitar empat alun-alun kecil di kota tua ini yang berdekatan satu dengan yang lain, yakni Rathaus-platz, Mozart platz, Residenz platz dan Dom platz.
Kembali ke Getreidegasse, jalan sempit dengan deretan toko dan kafe, berdiri sebuah gedung berwarna kuning yang tampak mencolok di antara deretan bangunan di sekitarnya. Inilah "Mozart Geburtshaus” atau “Mozart’s Birthplace” yang sekarang berfungsi sebagai Museum Mozart.
Kehidupan sang komponis, yang meninggal dunia dalam usia 36 tahun di Vienna tahun 1791, adalah suatu keajaiban di dunia seni musik. Bayangkan saja, ketika Mozart baru berumur 12 tahun, dia sudah mampu mengubah sebuah komposisi musik. Beberapa karyanya, seperti The Marriage of Figaro (1786) dan Don Giovanni (1787) sampai sekarang pun masih dimainkan dalam berbagai orkestra di seluruh dunia.
Setiap hari ratusan wisatawan mampir berfoto di depan Mozart Geburtshaus. Apalagi di puncak musim panas yang biasanya lebih riuh dengan ribuan wisatawan yang memadati jalan ini sepanjang hari.