Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hari "Happy Hour" Nasional, Sudah Tahu Kisahnya?

12 November 2020   10:18 Diperbarui: 12 November 2020   10:24 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia kita seakan tidak pernah kehabisan ide untuk membuat berbagai hari-hari khusus. Deretan tanggal merah yang sudah tercetak di kalender pun rasanya masih jauh dari cukup. Kini kita pun mengenal berbagai hari khusus lainnya yang dirayakan di berbagai belahan dunia.

Di bulan November ini, selain sejuta kisah romantis tentang "November Rain", bulan ke sebelas dalam kalender Gregorian ini juga menyelipkan sebuah hari untuk para penikmat "waktu bergembira di jam tertentu". Happy hour? Tidak salah bro. Hari ini dunia merayakan "National 'Happy Hour' Day".

"Happy Hour" adalah jam-jam antara 16.00 hingga 19.00. Atau, sekitar sore sampai sebelum jam makan malam. Bagi kalangan ekspatriat, profesional muda dan sebagian masyarakat urban, Happy hour selalu menjadi waktu ideal untuk kongkow bareng teman-teman sepulang kantor. Pasalnya, di waktu inilah banyak hotel, resto, kafe dan bar bersaing menawarkan berbagai promo minuman dengan harga diskon.

Promosi ala Happy hour telah lama menjadi tren di berbagai kota besar di seluruh dunia. Apalagi waktunya pas datang bersamaan dengan Peak hour alias jam sibuk pulang kantor. Dan untuk menghindari jebakan kemacetan, bukankah lebih baik mampir sejenak di kafe, misalnya, sambil menikmati tawaran "Buy One, Get One Free". :)

Sama seperti berbagai hari-hari khusus yang diselenggarakan dunia, Happy hour ternyata memiliki sejarah yang cukup menarik. Bahkan tradisi happy hour ini sejatinya telah berlangsung sejak tahun 1913 di lingkungan Angkatan Laut AS.

Contoh sebuah promosi di AS. Sumber: www.joescrabshack.com
Contoh sebuah promosi di AS. Sumber: www.joescrabshack.com
Alkisah, pada awal tahun 1913, sebuah acara hiburan bertajuk "Happy Hour Social" diselenggarakan di atas kapal perang USS Arkansas. Dan nama acara seperti ini konon pernah digunakan juga jauh sebelumnya. Misalnya, "Happy Hour Club", "Happy Hour Social Club", dan lain-lain, yang diperkirakan sudah ada setidaknya di awal tahun 1880-an.

Seperti sudah diduga, persis seperti namanya. Tujuan acara "Happy Hour" tidak lain adalah untuk mengurangi kebosanan yang rutin melanda para pelaut di atas kapal yang kerap melaut dalam waktu lama.

Acara inipun dikemas dalam program Happy hour yang sangat variatif. Ada tinju, gulat, musik dan dansa. Program ini pun berkembang makin populer. Dan pada akhir Perang Dunia I, bisa dibilang acara Happy hour sudah menyebar ke seluruh AL Amerika Serikat.

Popularitas Happy hour selanjutnya mulai menyeruak ke luar lingkungan AL, setelah ikut disebarkan para pewarta yang biasanya rutin meliput berita pertempuran Amerika -- Mexico, khususnya selama pendudukan pelabuhan Veracruz oleh AL AS, ketika terjadi Revolusi Mexico.

Mereka ingin menulis berita 'biasa', bukan lagi soal perang. Dan para pelaut di atas kapal perang USS Arkansas pun tentunya menjadi subjek berita menarik, termasuk aktivitas yang dilakukan di atas kapal.

Sebuah berita di "Washington Times" tanggal 1 Mei 1914, misalnya, bertajuk menarik, "The 'Happy Hour' Aboard Ship Makes U.S. Tars Contented." Kata "Tars" adalah sebuah singkatan dari "Tar heels" yang merujuk ke sebutan untuk pelaut asal Carolina Utara. Ini juga julukan negara bagian tersebut.

Judul berita itu bisa diartikan sebagai "Happy Hour di Atas Kapal Membuat Pelaut AS asal Carolina Utara Puas." Memang sangat bisa dipahami. Setelah melewati hari yang melelahkan, happy hour sungguh meningkatkan semangat juang kembali. Yang suka happy hour, pasti sependapat. :)

Sketsa 'happy hour' yg diisi acara tinju. Sumber: www.wearethemighty.com
Sketsa 'happy hour' yg diisi acara tinju. Sumber: www.wearethemighty.com
Pada awalnya, seperti sudah diceritakan tadi, acara Happy hour biasanya ditandai dengan berbagai hiburan, seperti tinju, gulat, dan minum-minum. Akan tetapi, minuman keras sesungguhnya secara tegas dilarang dari kapal angkatan laut. Jadi para pelaut mungkin saja telah menyelundupkan minuman keras ke atas kapal.

Seperti diketahui, larangan minuman alkohol terkait dengan 'Prohibition Era', ketika pemerintah AS mengeluarkan suatu konstitusi yang melarang produksi, pemasukan (barang import), transportasi dan penjualan minuman alkohol dari tahun 1920 -- 1933.

Dengan adanya larangan ini, maka otomatis tidak ada restoran yang menyediakan minuman alkohol. Dari situasi inilah, maka orang-orang pun mengadakan "cocktail hour" yang juga dikenal sebagai "happy hour" untuk menikmati minuman (beralkohol) di klub speakeasy (kedai minuman keras) sebelum makan malam.

Pada tahun 1925, diperkirakan terdapat sekitar 30,000 sampai 100,000 speakeasy bar di kota New York.  O ya, tentu saja kedai-kedai yang menjual minuman alkohol ini beroperasi secara ilegal. Nama 'speakeasy' pun bermakna anjuran agar pengunjung ke tempat itu berbicara pelan-pelan supaya polisi tidak tahu keberadaannya.

Sebuah 'speakeasy' dari masa Prohibition Era di New York. Sumber: David Shankbone /wikimedia
Sebuah 'speakeasy' dari masa Prohibition Era di New York. Sumber: David Shankbone /wikimedia
Kebiasaan "cocktail hour" sebelum makan malam hingga kini masih berlangsung. Lalu bagaimana dengan "Happy Hour"? 

Setelah mengalami larangan di berbagai negara, mulai dari Kanada, Inggris, hingga AS, demi menekan 'binge drinking' (pesta minuman keras) maupun larangan mengemudi ketika mabuk, minuman alkohol kembali diijinkan beredar secara legal di AS tahun 1933. 

Meskipun demikian, tetap ada aturan-aturan tertentu yang wajib dipatuhi. Misalnya, soal komposisi kandungan alkohol, batasan umur untuk konsumsi, peredaran, dll.

Kembali ke era terkini. Happy Hour di berbagai tempat minum tentunya tidak lagi digunakan sebagai tempat untuk menikmati minuman alkohol semata. Namun, masyarakat urban lebih banyak memanfaatkannya sebagai waktu untuk bersosialisasi dengan rekan sejawat maupun sebagai bagian dari gaya hidup.

Tempat-tempat nongkrong ternama di berbagai kota besar kerap menggoda pelanggannya dengan iming-iming promo yang sangat menarik selama Happy Hour. Tidak mengherankan di jam-jam tersebut, banyak kafe atau bar terkenal selalu dipenuhi pengunjung.

Happy hour di sebuah kafe di Jkt. Sumber: www.what'snewindonesia.com
Happy hour di sebuah kafe di Jkt. Sumber: www.what'snewindonesia.com
Diskon minuman seperti "Buy One, Get One Free" atau "Buy Three, Get Free Fries" dan sebagainya seolah menjadi jurus jitu mengisi meja-meja kosong di periode sebelum jam makan malam. Praktek ini sangat populer dilakukan lounge bar di hotel, restoran, kafe, dll.

Begitulah, hari ini duniapun merayakan "National Happy Hour Day". Jakarta pun sudah pasti tidak ketinggalan. Meskipun tidak terdengar ada promosi khusus, tapi rasanya para pemain di bisnis ini sudah pasti tidak mau kehilangan momentum.

"Jadi gimana bro, mau ikut happy hour ntar sore?", sepotong pesan pendek dari seorang teman kembali muncul di Whatsapp-ku. Ahaha.

Kelapa Gading, 12 November 2020


Oleh: Tonny Syiariel

Referensi: 1, 2 , 3 

Catatan: Foto-foto yg digunakan sesuai keterangan di foto masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun