Jika Anda menyukai perjalanan dengan pesawat terbang, maka rute penerbangan terpanjang ini boleh jadi bak pucuk dicinta ulam tiba. Puas-puasin deh terbangnya. :)
Minggu lalu, beberapa media ternama seperti Forbes, Asian Aviation, The Straits Times, dan lain-lain, kembali ramai memberitakan tentang maskapai Singapore Airlines (SIA). Ada apa lagi?
Maskapai dari negeri jiran ini memang selalu menarik minat media dengan berbagai kiprahnya di jagat aviasi dunia. Maklum, Singapore Airlines ibarat selebritas di dunia penerbangan.
Rupanya Singapore Airlines baru saja mengumumkan rencana untuk terbang kembali secara non-stop menuju New York pada tanggal 9 November 2020 mendatang.
Andai kata hanya penerbangan komersial biasa tentu tidak akan menjadi berita menarik. Namun, penerbangan nonsetop dari bandara Changi, Singapore ke bandara John F. Kennedy (JFK), New York, itu sekaligus menempatkannya di posisi teratas sebagai penerbangan tanpa henti terpanjang di dunia. Suatu bentangan jarak yang fantastis sekitar 16,700 km. Dan ini artinya penumpang akan berada di dalam pesawat selama lebih dari 18 jam!
Menurut data rekor dari OAG (Official Airlines Guide) 2020 dan Statista.com, rute dari bandara Newark, New Jersey (EWR), ke Singapore (SIN) berada di posisi teratas dari "Top 10 Global International Route".
Sebagaimana diketahui, New York City dan wilayah sekitarnya memiliki tiga bandara besar, yakni JFK International Airport (JFK), LaGuardia Airport, dan Newark Liberty International Airport yang berada di New Jersey. Meskipun bandara Newark berlokasi di New Jersey, negara bagian yang berbeda.
Tetapi, bandara ini pun sudah dianggap "bandaranya" New York. Kurang lebih sama dengan Bandara Soekarno-Hatta yang meskipun secara resmi berada di wilayah Provinsi Banten, tetapi sudah dianggap sebagai bandara utama Ibu Kota.
Dengan kembalinya Singapore Airlines melayani penerbangan tanpa henti ini, maka sudah dipastikan maskapai ternama asal Singapore ini akan sekali lagi memegang rekor "The Longest Non-stop Flight in the World". Selain itu, untuk SQ 21 dari New York ke Singapore dengan durasi terbang 18 jam 45 menit, pun dinobatkan sebagai “The Longest Scheduled Flight in the World.”
Perbedaannya hanya satu. Bandara tujuan di New York bergeser dari sebelumnya tiba atau berangkat dari Bandara Newark, New Jersey, kini berpindah ke Bandara JFK di Queens, New York. Namun rute terbang (flight route) persisnya masih belum diketahui.
Sementara situs Flightradar24 memperkirakan dua rute yang kemungkinan besar digunakan SIA, yakni Nopac (North Pacific Route) atau Transatlantic Route.
Rute Nopac akan melintasi wilayah Jepang, Alaska, dan Kanada. Sedangkan rute kembali via Transatlantic Route akan melalui Lautan Atlantik, Eropa, dan Asia. Rute antarbenua yang sangat jauh. Melintasi benua dan lautan nan luas.
Waktu lokal di Singapore adalah GMT+8 (lebih cepat 8 jam dari acuan kota London di Inggris). Sedangkan New York yang berada di zona waktu “Eastern Time Zone” yang setara dengan GMT - 4. Artinya, ketika New York masih jam 06.00 pagi, maka Singapore sudah jam 18.00 sore pada hari yang sama.
Rute-rute terpanjang di dunia, apalagi rute non-stop, sering menjadi pilihan bagi banyak pebisnis yang ingin cepat tiba di destinasi tujuan.
Akan tetapi, jika Anda tidak tahan terlalu lama berada dalam pesawat, pilihan rute dengan satu kali transit bisa menjadi pertimbangan.
Penulis sendiri pernah menempuh rute Singapore-New York via transit di Frankfurt, Jerman. Penerbangan dengan SIA dimulai dari bandara Changi menuju Frankfurt dengan SQ-026. Selanjutnya, dengan pesawat yang sama meneruskan penerbangan ke bandara JFK - New York.
Apakah itu pengalaman terbang terjauh selama ini? Ah, bukan. Masih ada yang lebih jauh lagi, meskipun bukan penerbangan langsung.
Jika berminat mempelajari peta dunia, bisa dilihat rutenya. Jakarta–Dubai (transit)–Sao Paulo. Dari Indonesia (Asia Tenggara) ke Brasil (Amerika Selatan). Betapa jauh, melelahkan, dan pesawat seakan hanya terbang di tempat yang sama.
Airbus A350-900 adalah tipe pesawat berukuran panjang dengan konfigurasi tempat duduk 2-4-2 untuk kelas ekonomi. Total tempat yang disediakan terdiri dari 42 kelas bisnis, 24 kelas ekonomi premium dan 187 kelas ekonomi.
Menurut data dari laman Airbus, tipe A350-900 memiliki kemampuan terbang tanpa henti lebih dari 15,000 km. Pesawat bermesin ganda buatan Rolls-Royce ini juga dikenal lebih efisien bahan bakar. Tipikal varian pesawat di keluarga A350 XWB.
Bagaimana, tertarik terbang sejauh ini?
Bayangkan saja, rute penerbangan domestik nonsetop terjauh di Indonesia menurut data OAG (Official Airline Guide) adalah dari Bandara Soekarno Hatta-Cengkareng ke Bandara Sentani-Jayapura sejauh 3,077 km.
Rute yang juga terpanjang di wilayah Asia Tenggara ini, dijelajahi secara nonsetop oleh maskapai Garuda dan Lion Air dengan durasi sekitar 5.30 jam. Jauh bukan? Apalagi ke New York, AS.
Setiap maskapai biasanya mempunyai panduan lengkap soal menjaga tubuh tetap bugar selama perjalanan. Baik yang tercantum dalam 'in-flight magazine' maupun yang bisa dilihat di video yang berada di setiap sandaran kursi.
Dengan persiapan yang baik dan pengetahuan memadai, maka tidak saja calon penumpang bisa lebih menikmati penerbangan jauh, tetapi juga mengurangi dampak “Jet lag”. Dan yang paling serius adalah menghindari resiko “Economy class Syndrome” yang berbahaya.
Apa itu Jet lag dan Economy class Syndrome? Hmm, artikel inipun sudah cukup panjang. Biarlah kita membahas kedua topik itu di kesempatan yang lain.
Sekarang, ayo relaks saja sambil membayangkan bisa terbang sendiri...
I believe I can fly, I believe I can touch the sky
I think about it every night and day, Spread my wings and fly away
(R. Kelly)
***
Kelapa Gading, 26 Oktober 2020
Oleh: Tonny Syiariel
Referensi: 1, 2, 3
Catatan: Foto-foto yg digunakan sesuai keterangan di foto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H